Sekitar tiga buah mobil mewah dan satu van hitam melaju membelah jalanan di pagi hari. Dengan kecepatan tinggi menerobos beberapa lampu lalu lintas. Singkatnya kini mobil-mobil itu sampai dirumah dengan bergaya Jepang. Turunlah seorang Madara Uchiha dengan jas mahalnya dan ketegasan diwajahnya berdiri didepan pintu kayu tersebut.
Memberikan isyarat mata pada bawahannya yang lain untuk langsung bertamu secara sopan, hanya untuk menemui sahabat lama bukan harus memberikan kesan baik. Tak ada salahnya 'kan?
©©©©
Sakura sudah ingin masuk kedalam ruang bawah tanah, setelah pertemuannya dengan Sasuke tadi. Sampai ia mendengar bel rumah Nona Tsunade berbunyi. Sempat curiga memang, tapi untuk memastikan itu jadilah ia berjalan kembali keatas, menuju pintu depan hendak melihatnya. Naruto kemudian menanahannya.
"Jangan kesana."
Sakura menaikan satu alisnya heran.
"Memang siapa yang bertamu?" jawab Sakura. Melepaskan tangan Naruto dari lengannya.
"Itu Madara." Ucap Kiba tiba-tiba. Mengalihkan semua tatapan itu pada layar laptop yang dibawa oleh pria penyuka anjing tersebut.
Dilayar itu terlihat Madara berdiri bersama beberapa orang. Didepan pintu yang sedang dihampiri Sakura juga Naruto. Seorang pria berjas menodongkan pistol laras panjang berkekuatan tinggi, menempelkan nya dekat dengan pintu. Hingga suara dentuman pintu dan peluru memecahkan telinga. Pintu kayu mahal itu hancur berserakan dimana-mana.
Sakura baru berjalan menyentuh lantai ruang tamu, jika tidak ada suara yang menahannya ia akan terus berjalan kedepan pintu yang sekarang hancur. Dengan sigap Naruto menarik Sakura bersembunyi dibalik sofa dekat dengan mereka, memberikan isyarat untuk diam oleh pria kuning itu.
Derap langkah kaki memasuki ruangan, sekitar lima orang masuk dengan santai. Beberapa dari mereka menyusuri ruang tamu.
"Sakura dengar, kau bisa berjalan?" Tanya Naruto masih dalam keadaan waspada "Larilah keruang bawah tanah dan bersembunyi disana." Perintah Naruto mata biru nya mewaspadai gerak gerik orang-orang yang masuk.
"Heemm.." Sakura mengangguk yakin.
"SEKARANG!!!" Naruto dan Sakura bersamaan keluar dari persembunyian mereka. Naruto menodongkan pistolnya pada orang yang paling dekat dengannya dan langsung menembak orang tersebut tepat didadanya.
Sedangkan Sakura masih duduk gemetar berusaha berlari dengan terseok. Sampai ia melirik orang yang ingin melangkah ke tempatnya. Sebuah vas didekat meja samping sofa, menarik perhatian Sakura. Sakura langsung mengambilnya dan melempar vas itu hingga mengenai kepala si pelaku yang hendak mendekatinya.
"Kalian bantu aku disini!" Teriak Naruto melalui wireless yang masih tersambung.
'Aku menuju kesana.' suara Sai terdengar
Sakura berlari susah payah menahan rasa yeri di kakinya, mungkin sekarang kakinya terluka lagi. Berlari menuju tangga bawah tanah. Seorang bawahan Madara berjarak dekat dengan Sakura, mengejar. Ia langsung menodongkan handgun itu kearah punggung Sakura yang sedang berlari terseok. Sakura tidak menyadarinya. Saat bunyi tembakan terdengar dari arah belakang Sakura. Sasuke datang tepat waktu didepannya dan langsung memeluk Sakura untuk menghindari tembakan itu hingga kedua nya berguling kebawah membentur tangga berkali-kali.
Sasuke memandang Sakura yang ada diatasnya sebentar lalu mereka berdiri bersamaan, saling menatap sebentar. Sakura langsung melepaskan dirinya dari rengkuhan Sasuke dan berlari ke ruangan Hashirama dan menghilang dibalik pintu besi.
Sasuke langsung menembak orang yang datang tepat dikepalanya. Kemudian naik keatas menuju ruang tamu, yang terdengar suara gaduh disana. Kini kedua Uchiha berbeda umur itu saling memandang dingin.
YOU ARE READING
Script Or Destiny
Fanfiction[1] Akankah cinta itu ada diantara mereka yang tidak mengenal satu sama lain. Dipertemukan saat keadaan yang mereka tidak bisa tebak. Atau hanya sebuah rencana yang dibuat anak manusia ini. -Haruno Sakura -Uchiha Sasuke Note : judul per chapter itu...
