Personal Doctor

3.4K 363 15
                                    

Personal Doctor

By

Fallforhoon

Disclaimer :

Semua karakter tokoh, kata-kata, dan perilaku tokoh di dalam FF tidak bermaksud menjelek-jelekkan tokoh dari segi manapun. FF ini murni dari pemikiran otak saya. Jadi, jika ada kesamaan mungkin hanya sebuah kebetulan^^

Warning:

Kind of weird , Typo(s), BoyxBoy.

It's Jicheol!

Don't Like! Don't Read!

Don't be a Basher!

HAPPY READING!^^










Seungcheol berlari terburu buru keluar dari ruangan operasi. Tanpa mengganti bajunya, ia keluar dengan menggunakan baju hijau operasi dan jas putihnya. Pada pertengahan ia mengoperasi seorang pasien, ponselnya berdering. Tetapi sebagai kewajibannya seorang dokter, nyawa pasien lebih utama dibandingkan apapun. Jadi ia memilih mengabaikan pesan itu. Dan sekarang, ia menyesali pilihannya itu.

"Dikirim 20 menit yang lalu." Ia bergumam, kemudian mempercepat langkahnya menuju mobilnya.

"Dokter choi!" Salah seorang perawat memanggilnya. "Aku ingin menyerahkan data ini padamu." Seungcheol menerima map dokumen itu dan melihat isinya.

"VIP?"

"Ya, Dokter yoo sedang cuti jadi ketua ingin kau yang merawat mereka malam ini. Bukankah malam ini jadwal piketmu?"

Seungcheol mengumpat dalam hati. Betapa padatnya jadwal ia hari ini. "Oh, tentu saja. Aku akan merawat mereka dengan baik."

"Ne, baiklah." Perawat itu tersenyum padanya. Kemudian ia menunjuk heran pakaian operasi yang dikenakan seungcheol. "Oh? Bukankah kau tidak bolehㅡ"

"Ah, ya, aku minta maaf tapi aku sedang terburu buru. Aku permisi, selamat siang." Ia kemudian membungkukan badannya memberi salam dan berlari menuju tempat mobilnya di parkir.

Sambil menyetir, satu tangannya membuka ponselnya dan menghubungi seseorang yang tadi mengirim pesan padanya.

"Angkatlah, angkat kumohon..." Ia terus bergumam seperti itu tapi hasilnya nihil, telfonnya tidak diangkat.

"Ck, apa yang dia lakukan sebenarnya." Seungcheol menggigit bibir bawahnya. Kebiasaanya saat sedang cemas. Ia melajukan mobilnya dalam kecepatan tinggi, berharap ia segera sampai di apartemennya.

20 menit berkendara, ia sampai di apartemennya. Ia segera berlari keluar dan menekan angka 5 pada lift. Beberapa orang memperhatikannya yang mengenakan seragam operasi dan jas putih. Beberapa orang lagi menjauhinya karena takut tertular virus dan bakteri. Tapi seungcheol tidak peduli soal itu. Ia hanya peduli soal keadaan seseorang yang menghubunginya itu.

Saat pintu lift berdenting terbuka, seungcheol segera berlari menuju kamarnya. Ia menekan password dan menyalakan lampu apartemennya yang gelap.

"Jihoon!" Seungcheol berteriak keras. Berusaha mencari jihoon, kekasihnya, yang tadi menghubunginya. Ia kemudian melihat baju seragam yang berceceran di sofa. Dan yang membuat matanya membulat adalah banyaknya cairan merah yang terdapat di seragam itu.

[⏯️] Jicheol CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang