Setelah berpamitan pada minato,  sasuke pulang ke apartement yang ia tinggali bersama anikinya. Dulu. Sebelum sang kakak pindah ke luar kota untuk mengurus cabang perusahaan disana. Ibunya telah lama meninggal, saat ia masih kecil. Sementara ayahnya kini tengah berada di amerika, bekerja mengelola kantor pusat milik uchiha yang telah memiliki cabang di beberapa negara. Sasuke meraih ponsel di saku celananya, menekan beberapa tombol lalu menempelkannya di telinga. "Hallo, tousama" gumam sasuke yang masih dapat di dengar oleh orang di sebrang sana. "Aku ingin kau pulang ke jepang hari ini," kata sasuke datar. "Aku akan menikah besok.." jawab sasuke setelah diam beberapa saat. "Seseorang dari keluarga namikaze, tousama" wajah sasuke melembut, senyum tipis terkembang di bibirnya walau tidak kentara. "Terima kasih karena sudah memberiku restu." teleponpun di tutup.  Setelah memberi kabar pada kakaknya juga, sasukepun beranjak tidur. Besok, adalah hari di mana ia bisa mendapatkan cintanya, seutuhnya.

------------------

Sasuke menatapi naruto yang saat ini tengah menatapnya juga. Senyum cerah terpatri di bibir mungil milik naruto. Perlahan, sasuke mendekatkan wajahnya pada naruto. Mengerti pada apa yang akan di lakukan oleh sasuke, naruto memejamkan matanya dan sedikit berjingjit, karena sasuke sedikit lebih tinggi darinya, sedikit. Suara tepuk tangan terdengar begitu riuh saat bibir kedua pengantin menyatu. Pipi naruto merona, dia benar - benar bahagia sekarang. Begitu upacara pernikahan selesai, sasuke mengajaknya untuk menemui sahabat dari suaminya itu. "Hai, pengantin baru" sapa seorang pemuda berambut coklat panjang, di sampingnya seorang pemuda berambut merah bata menatapnya datar. "Hai, aku namikaze naruto" naruto memperkenalkan dirinya. "Ouw,,, kau salah naru-chan, seharusnya kau bilang, 'namaku uchiha naruto' begitu" neji menaik turunkan alisnya. Wajah naruto memerah membuat neji terkekeh. "Namaku hyuuga neji, dan ini sabaku no gaara. Kekasihku" neji memperkenalkan dirinya dan pemuda berambut merah di sampingnya tadi.

Tak lama kemudian, datang lagi dua orang menghampiri mereka. "Coba lihat,, betapa tampannya pengantin baru kita" seorang pemuda berambut coklat jabrik merangkul naruto akrab. "Hei manis, aku titip sahabatku yang kaku dan dingin ini ya?" naruto terkekeh saat sasuke menarik kerah baju si pemuda berambut coklat itu menjauh dengan aura menyeramkan. Pemuda lain yang berambut mirip nanas menguap. "Aku nara shikamaru, yang tadi merangkulmu itu kekasihku. Namanya inuzuka kiba" naruto menjabat tangan mereka satu persatu.

Sasuke mendengus melihat keempat sahabatnya yang main melengos saja setelah puas berkomentar ini itu tentang dirinya. Naruto terkikik senang. "Sahabat - sahabatmu lucu ya?" komentarnya. Sasuke mendengus untuk yang kedua kalinya, "menurutku, mereka menyebalkan" naruto mengembangkan senyumnya sembari berkata, "tapi, mereka berharga untukmu kan? Terbukti kau yang selalu menunjukkan ekspresimu saat bersama mereka." sasuke menatap naruto beberapa saat sebelum berujar, "mungkin kau benar" sembari tersenyum.

"Sasuke, tahu tidak? Darah uzumaki yang di turunkan oleh ibuku memungkinkan aku mengandung, walaupun aku ini laki - laki.. Karena itu, satu - satunya keinginanku sekarang adalah,, memberikanmu seorang anak" sasuke menatap naruto yang tengah menunduk. Sasuke tahu, bahwa naruto tengah tersenyum saat ini.

"Terima kasih naruto, tidak salah aku memilihmu" sasuke tersenyum hangat, hanya sebentar, karena beberapa detik kemudian, raut wajahnya berubah cemas. "Naruto,,, kau mimisan." ujar sasuke penuh kecemasan. "Eh?" naruto yang belum menyadarinya menggerakkan tangannya dan menyentuh bagian bawah hidungnya. Dan ketika ia melihat jarinya, memang ada darah di sana. "Kenapa tiba - tiba ak—" naruto tidak melanjutkan perkataannya karena tiba - tiba saja kepalanya terasa pusing. "Naruto?" sasuke memanggil. Naruto tidak menjawab dan hanya memegangi kepalanya. "Kau kenapa?" sasuke bertanya lagi dengan nada suara yang semakin cemas. "Aku tidak apa - apa,, aku cuma sedikit pu—" dan naruto pingsan sebelum melanjutkan kata - katanya.

"Naruto!" sasuke meraih tubuh naruto sebelum menyentuh tanah. Orang - orang berkerumun memastikan keadaan naruto. Begitu pula minato dan fugaku yang tadi sedang bercakap - cakap. "Sasuke, bawa dia ke dalam mobil! Kita bawa naruto ke rumah sakit!" fugaku berseru panik. "Pakai mobilku saja" minato menimpali. Dengan itu, naruto di bawa ke rumah sakit. "Biar aku yang menyetir" itachi meraih kunci yang di sodorkan oleh ayah mertua adiknya itu.

----------------

Sasuke menatapi naruto dengan tatapan khawatir. "Dok, bagaimana keadaan 'istri'ku?" tanya nya lirih. "Keadaan naruto-san cukup mengkhawatirkan.. Kankernya sudah semakin parah. " sasuke membeku mendengar penjelasan dokter. "Satu lagi, walaupun naruto-san memiliki keistimewaan dalam sistem reproduksinya, naruto-san di anjurkan untuk tidak mengandung" tambah si dokter. Minato mengernyit, "kenapa?" tanyanya. "Sebagai pengidap kanker, naruto-san harus meminum obat secara teratur, selain itu, naruto-san juga harus menjalani kemoterapi. Semua proses pengobatan itu, akan membahayakan janin juga naruto-san sendiri jika terjadi kehamilan. Karena itu, demi keselamatan naruto-san, tolong usahakan agar naruto-san tidak sampai hamil" sasuke mengepalkan tangannya, teringat akan ke antusiasan naruto untuk segera hamil dan memberikan sasuke anak. 'Maaf naruto,,, aku tidak bisa mewujudkan keinginanmu'

Setelah keadaan naruto membaik, sasuke dan minato membawanya pulang ke kediaman namikaze. Sementara itachi dan fugaku telah pulang ke apartement sasuke. Sasuke memutuskan untuk tinggal bersama mertuanya itu, supaya sang ayah mertua tidak terlalu merasa khawatir pada anaknya.

Sasuke yang baru saja mengantar naruto ke kamar. Kembali ke ruang keluarga dan menghampiri minato. "Sasuke, setelah tahu seberapa parahnya kondisi naruto, apa kau merasa menyesal menikah dengannya?" tanya minato yang sedang menopangkan dahinya di atas kedua tangannya yang bertautan di depan wajah. "Sasuke mendudukkan dirinya di depan sang ayah mertua. "Aku sama sekali tidak merasa menyesal, tousama" balas sasuke datar. Keduanya terdiam beberapa saat,  hanyut dalam pikiran masing - masing.

"Sasuke,, aku minta padamu,,, jangan biarkan naruto hamil,, apapun alasannya,," sasuke menatap minato dalam. Tentu nya sasuke agak sulit mengabulkan permintaan ayah mertuanya itu. Apalagi naruto sangat ingin memiliki anak dengannya. "Ku mohon..." minato menatap sasuke penuh harap. ".... Baiklah,, tousama" akhirnya sasuke menyetujui.

Tbc

#ngumpet_dikolong_meja

Eng,,,, minna-san,,, maafkan aku yang membuat naruto harus menderita kanker dan buat sasuke menderita,,, 🙏 #kabur

Untuk Suami Dan AnakkuWhere stories live. Discover now