Part 8

1.8K 40 2
                                    

Takdir tak pernah bersalah ia hanya membimbing kita menjalani kehidupan ini. baik buruknya perjalan hidup kita, hanya kita yang bisa menentukanya..

Happy Reading guys

Suasana rumah Arya sangat sepi membuat Aluna bosan tingkat dewa. Arya sibuk kuliah, Reihan ada urusan dengan tugas rumah sakit, Detan tidur.tinggal Fathan yang saat ini duduk didepan tv.

Aluna mulai membuka percakapan dengan Fathan meski harus menahan gengsi

"pak Fathan gak keluar?"

"emhh, oh gak saya agak capek. Aluna Saya kan sudah pernah bilang jangan panggil saya pak kalau diluar kampus. Panggil kak saja"

"maaf kak" aluna meninggalkan Fathan menuju balkon yang diikuti Fathan

"saya boleh minta tolong sama kamu?"

Aluna mengagguk tanda setuju. Aluna tersenyum menatap Fathan penasaran apa yang Fathan inginkan

Senyuman Aluna bagaikan bintang yang bercahaya di malam hari menunggu bulan untuk menyapanya. Fathan tidak mengerti rasa apa yang dia rasakan saat bersama dengan Aluna. Lamunan Fathan memudar saat Aluna tertawa melihat tingkah lucu Arya yang datang terburu-buru lalu pergi lagi

"astaga kak Arya lucu deh. Sandal dipakainya dikaki buka di tangan"

"Arya memang orangnya gila"titah Fathan

"sorry kalau salah, than gue pergi lagi yah jaga Aluna. Dua jam lagi gue kembali"

Hacchinn..

"Kamu sakit lun?"

"gak kak. Hidung aku cuman kemasukan debu gegara cium bunga kak Arya"

"itukan bunga plastic wajar saja kalau berdebu. Tapi bunga kok dicium mending cium saya"

Aluna menatap Fathan. Tidak percaya dengan apa yang dikatakannya barusan

"saya capek saya tidur dulu yah jangan banyak hirup angin nanti kamu bisa sakit"

"bukannya kakak mau minta tolong?"

"lupakan saja gak jadi."

Fathan berlalu meninggalkan Aluna namun sebelum itu,ia tersenyum manis dan mengelus pipi Aluna

Aluna mencegah langkah Fathan. Dia menarik lengan Fathan kemudian mendudukannya dikursi

Aluna merasa kalau perkataan dan kelakuan Fathan hanya sebatas kakak ke adiknya meski sedikit membuat hatinya terasa bimbang dan bertanya-tanya bahkan setiap sentuhan fathan membuat jantung Aluna ingin meledak. namun dia tidak terlalu menghiraukannya

"kak Fathan jangan pergi dulu aku bosan tinggal sendiri disini"

"kamu nyaman sama saya?" Tanya Fathan

Jawab Aluna dengan anggukan kepala "iya"

"kata Reihan kamu suka baca novel? Apa kamu mau kisah cintamu berakhir seperti novel yang dengan sesuka hatinya penulis bisa membuat tokohnya patah hati dan membuat pembaca menangis?"

"kak, tidak selamanya novel itu berakhir dengan kesedihan. Terkadang novel itu bisa memberikan kita motivasi dalam menjalankan hidup ini yang tak semurah membeli jajanan dipinggir jalan"

Loving youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang