part 10

132 12 4
                                    

Sungjong pov

Ku buka mata ku dan menerapkan mata beberapa kali untuk membiasakan cahaya yang ada di ruangan ini.

Aku bangun dan duduk di atas kasurku, ku lihat ke sekeliling ruangan ini. Dan aku lihat sesosok pria berdiri sambil melihat sesuatu di atas meja belajar ku.

Ku fokuskan pandanganku kepada pria itu, yang posisinya membelakangi ku. Aku turun dari kasur ku dan berjalan mendekatinya dan menepuk pundaknya. Sehingga pria itu berbalik badan dan pandangan kami bertemu.

Mataku membulat dan kristal bening keluar dari kedua sudut mata ku, kalian penasaran bukan siapa yang kulihat? Dia... Dia adalah sosok yang paling aku rindukan dan sangat aku inginkan.

Dia.. dia adalah Hyung ku, Hyung ku Lee sungyeol. Ku lihat wajah pucat nya yang tersenyum ke arah ku, aku langsung memeluknya dan menangis di pelukannya. Pelukan ini sangat nyaman dan hangat, aku menangis sejadi-jadinya dan Yeol Hyung membalas pelukan ku dan mengusap rambutku lembut.

"Stt.. sudah sudah... Jangan menangis lagi jongie, hehei.. Hyung ingin melihat senyuman mu bukan tangisan yang ingin Hyung lihat. Dimana senyum mu hm?" Tanya sungyeol Hyung dengan nada lembut.

"Hyung... Hiks.. aku.. hiks.. sangat.. hiks.. hiks.. Hyung.. bogoshippo.. hyung... Hiks.. " ucap ku terisak.

"Stt.. sudah sudah.. Hyung disini..dan Hyung tahu kalau jongie merindukan Hyung.. sudah sudah jangan menangis.. muka jongie jelek tahu kalau sedang menangis"

Aku hanya mengangguk kan kepalaku dan berusaha menenangkan diriku. Ku lepaskan pelukan ku ini dan melihat muka Hyung yang sangat aku rindukan ini.

Aku tersenyum selebar mungkin dan kulihat Yeol Hyung tersenyum juga. Dan beberapa saat kemudian kami berbincang bincang di atas ranjang ku. Kami tertawa, dan menceritakan beberapa kisah lucu.

Setengah jam kami berbincang dan tiba tiba ada suara lonceng terdengar, ku mencari asal suara lonceng tersebut. Dan sebuah tangan menggenggam ku, reflek aku melihat pemilik tangan itu. Dan kulihat Yeol Hyung tersenyum dan mengusap Surai ku dengan lembut.

"Sudah waktunya Hyung pergi.. jongie harus menjadi namja yang baik ya, jangan merepotkan orang lain." Ucap Yeol Hyung sambil tersenyum ke pada ku.

"Tapi Hyung..." Belum sempet aku berbicara Yeol Hyung memotongnya.

"Jongie Hyung punya permintaan, jongie maukan mengabulkannya?" Tanya Yeol Hyung dengan muka sedikit serius.

Aku menjawab pertanyaan Yeol Hyung dengan anggukan, dan Yeol Hyung kembali melanjutkan bicaranya.

"Berjanjilah jongie selalu hati hati di luar sana, mungkin seseorang di luar sana ingin mencelakai jongie. Jangan sampai jongie terluka okey?"

Aku mengerutkan keningku dan seketika tubuh Yeol Hyung menghilang dari pandanganku.

"Yeol Hyung?!" Aku berteriak sekencang mungkin dan menangis kembali. Ku memeluk kedua kaki ku dan menangis kembali.

Sungjong pov end

Myungsoo pov

Ku langkahkan kaki ku menuju kamar malaikatku, dan saat sudah sampai didepan pintu kamar malaikatku itu. Aku merasakan angin yang begitu lembut tetapi dingin seperti mengarahkan ku ke suatu tempat.

Aku mengerutkan keningku dan melihat ke sekeliling lorong ini, dan aku melihat sesuatu seperti sesosok orang seperti memintaku untuk masuk ke ruangan paling ujung lorong ini.

Tanpa sadar aku berjalan ke sudut lorong ini dan berdiri di depan pintu, saat itu entah kenapa aku membuka pintu itu

Clek

Entah perasaan ku saja atau seperti ada seseorang yang menuntun ku masuk ke dalam ruangan itu. Dan entah kenapa kaki ku melangkah dengan sendirinya, saat aku masuk ke dalam ruangan itu.

Ku perhatikan ruangan ini dengan detail dan aku baru sadar bahwa ini adalah kamar seseorang. Dan ku hentikan pandangan ku saat melihat sesuatu di atas meja samping tempat tidur. Dan aku melangkah untuk mendekati meja itu dan kulihat ada bingkai foto. Ku ambil bingkai itu dan mengusap kaca bingkai itu yang tertutup debu.

Dan aku melihat sebuah foto dua orang pria di situ, sebelah kanan seseorang remaja dengan mengenakan hanbok tradisional korea. Ia sambil memeluk pria yang lebih kecil darinya yang sama seperti remaja itu, pria kecil itu memakai pakaian tradisional korea. Wajah mereka berdua sangat bahagia dan tersenyum lepas.

'sungjong?' tanyaku dalam hati saat memperhatikan anak kecil itu. Saat itu juga seperti ada benda jatuh dari balik bingkai itu.

Ku alihkan pandangan ku dan melihat seperti surat yang terkulai di atas lantai. Ku ambil surat itu dan memperhatikan dengan seksama surat itu. Dan meletakkan kembali bingkai itu ke tempat semula.

'untuk seseorang yang menemukan surat ini' gumamku dalam hati dan mengerutkan alis ku.

Ku buka surat itu dan membacanya, mata ku membola dan tubuhku seakan membeku. Ku masukan kertas dan amplop surat itu ke saku ku dan pergi meninggalkan ruangan tersebut. Tak lupa aku menutup kembali ruangan itu.

Aku berjalan menuju kamar sungjong dengan memasang ekspresi seperti tidak terjadi apa apa.

TBC

Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Sebenernya si autornya engga terlalu yakin dengan capter ini.. soalnya takut jelek 😥

Maafnya kalau ada beberapa yang typo 😥

Silahkan komentar ya soalnya satu komentar kalian sangat berarti buat autor... Terimakasih 😚

Memory Where stories live. Discover now