Chapter 6

1.9K 230 13
                                    

Dear, Woozi

By

Fallforhoon

Disclaimer :

Semua karakter tokoh, kata-kata, dan perilaku tokoh di dalam FF tidak bermaksud menjelek-jelekkan tokoh dari segi manapun. FF ini murni dari pemikiran otak saya. Jadi, jika ada kesamaan mungkin hanya sebuah kebetulan^^

Warning:

Kind of weird , Typo(s), BoyxBoy.

It's Jicheol!

Don't Like! Don't Read!

Don't be a Basher!

HAPPY READING!^^











Seungcheol pulang pukul 8 malam. Padahal latihan mereka telah berakhir 2 jam sebelumnya. Itu membuat member lain khawatir tentangnya. Terakhir ada member yang pulang larut, ia pulang dalam keadaan mabuk.

Awalnya, seungcheol tergoda untuk melakukan hal yang sama dengan jihoon. Ia telah menginjak 20, jadi itu sah sah saja untuknya. Tapi ia tahu mabuk tidak menyelesaikan apapun. Ia leadernya, dan mabuk hanya menambah masalah untuknya dan seventeen. Mereka bisa tidak jadi debut atau parahnya, mereka dibubarkan. Dan seungcheol tidak ingin orang lain rugi karenanya.

Seungcheol tahu membernya pasti berpikiran negatif tentangnya yang dipanggil ceo. Untuk memanipulasi itu, ia menghabiskan semua uang di dompetnya untuk membeli hal hal yang membernya sukai.

"Aku puㅡ"

"HYUNG!"

"SEUNGCHEOL HYUNG!"

"YA! CHOI SEUNGCHEOL!"

Baru saja ia melongokkan kepalanya, membernya telah ribut menyambutnya. Seungcheol seketika tersenyum saat melihat keduabelas membernya menunggunya di ruang tv. Bahkan jihoon disana. Itu membuatnya tersenyum lebih lebar.

"Kau darimana, huh?" Jeonghan beranjak mendekatinya dan membantu seungcheol yang datang dengan beberapa kantung belanja.

"Apa itu ramyun?" Seokmin beranjak membantu.

"Uh! Apa itu hyㅡ COLA!" Soonyoung berteriak histeris ketika seungcheol melempar sebotol cola padanya.

"Wah daebak! Seungcheol hyung yang membeli ini semua?" Semua member ribut. Tiga kantung belanja yang seungcheol bawa semuanya berisi makanan dan minuman.

"Sajangnim pasti memberimu bonus. Iya kan hyung?" Mingyu menaik turun kan alisnya antusias.

"Daebak! Karena itu dia memanggilmu, hyung! Memberi bonus!" Wonwoo mengacungkan jempol padanya. Sedangkan seungcheol hanya tersenyum tipis menanggapi dongsaengnya itu. Setidaknya, mereka berfikir apa yang seungcheol ingin mereka pikirkan.

"Hyung." jisoo menepuk pundaknya pelan. Seungcheol hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan. Matanya memberikan tatapan aku-tidak-apa-apa tetapi jisoo membalasnya dengan tatapan aku-tahu-terjadi-sesuatu. Seperti yang seungcheol pernah katakan, jisoo mengerti dengan begitu cepat.

[✔️] Dear, Woozi ; JicheolWhere stories live. Discover now