Dear, Woozi
By
Fallforhoon
Disclaimer :
Semua karakter tokoh, kata-kata, dan perilaku tokoh di dalam FF tidak bermaksud menjelek-jelekkan tokoh dari segi manapun. FF ini murni dari pemikiran otak saya. Jadi, jika ada kesamaan mungkin hanya sebuah kebetulan^^
Warning:
Kind of weird , Typo(s), BoyxBoy.
It's Jicheol!
Don't Like! Don't Read!
Don't be a Basher!
HAPPY READING!^^
Seungcheol tahu musim dingin sudah hampir tiba. Itu terbukti dengan kencangnya hembusan angin dan dinginnya udara di malam hari. Dan bodohnya, ia lupa membawa hot pack untuk menghangatkan diri.
"Dingin," Ia bergumam kecil sambil merapatkan diri. Ia membawa tangannya dan sebuah tangan lain untuk masuk kedalam kantung mantel tebalnya.
Menengokkan kepalanya kearah samping, ia melihat adiknya yang menunduk dengan kulit pucat dan bibir yang membiru. Tidak lupa dengan hidung dan pipi yang memerah, jihoon pasti sangat kedinginan sekarang.
"Kita beli sesuatu untuk menghangatkan diri?"
Seungcheol menunjuk kearah cafe yang tidak jauh dari sana. Mereka tidak pulang terlaru larut sehingga jalanan seoul masih cukup ramai.
"Kau ingin?"
Jihoon masih menundukkan kepalanya tanpa merespon apapun. Ia membiarkan seungcheol mengobati dirinya yang terluka, memeluknya, menuntunnya untuk pulang ke dorm, dan menggenggam tangannya. Ia hanya terlalu lelah untuk menanggapi apapun. Ia lelah, secara fisik maupun batinnya.
"Tunggu disini sebentar, aku tidak akan lama."
Seungcheol meremas pelan tangan jihoon sebelum ia melepas genggaman tangannya dan berlari masuk kedalam cafe.
Sepeninggal seungcheol, jihoon hanya duduk terdiam di kursi taman terdekat. Ia menatap lenganya yang terbalut perban.
"Bodoh," Ia menghela nafasnya pelan. Meringis saat ia mencoba untuk menekan lukanya. Oh, bukan. Luka-lukanya. Karena luka ditubuh jihoon sangat banyak dan menyebabkan ia akan mudah merasa sakit jika sedikit saja bergerak. Bahkan saat ia berjalan tadi.
Dari kejauhan, jihoon melihat seungcheol yang mengantri untuk mendapatkan minuman hangat untuknya. Ia menatap seungcheol sambil tersenyum kecil.
Aku merindukanmu.
Jihoon merasakan tubuhnya menghangat saat seungcheol membisikkan kata kata itu. Setelah hampir satu tahun saling berdiam diri dan menjauhi satu sama lain, jihoon tidak mengharapkan seungcheol untuk memperlakukan ia seperti itu. Tapi untuk sekali saja hanya untuk sekali ini, bolehkah ia mengharapkan lebih?
"Benar benar bodoh,"
Tentu saja tidak, pikir jihoon. Apa setelah semua yang jihoon lakukan padanya seungcheol akan kembali padanya seperti dulu? Seperti saat mereka trainee dan melakukan seventeen tv dan showcase like17?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Dear, Woozi ; Jicheol
Fanfiction[COMPLETED] Konflik kecil tentang perasaan sang lead hiphop dan lead vocal. Entah ini salah seungcheol yang terlalu takut, atau jihoon yang terlalu bebal?