20. CHANGED - END

Start from the beginning
                                    

"Apa? Mau apa kau? Kau pasti malu jika-"

Seketika Namjoon membekap mulut Hyunjae dengan tangan besarnya.

Para penonton di sekitar hanya tertawa melihat tingkah dua sejoli yang tidak bersatu tersebut.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Rutan Seoul -

"Eomma akan selalu mengunjungimu disini. Ya walaupun tidak setiap hari atau setiap minggu. Tapi eomma akan mengusahakan. Kau harus bertahan ya." ucap nyonya Han kepada anaknya, Jeon Jungkook.

"Nde, eomma. Maafkan aku karena telah berlaku buruk kemarin." sesal Jungkook kepada eomma-nya.

"Eh? Eomma sudah bilang kan tidak apa-apa. Eomma mengerti bagaimana perasaanmu kemarin."

"Geundae, apa Jieun masih sangat membenciku?" tanya Jungkook dengan putus asa.

"Mengapa kau bertanya seperti itu? Jieun tidak membencimu. Kau adalah kakaknya, bagaimana bisa ia membencimu?"

"Tidak. Ia pasti sangat membenciku. Aku adalah kakak yang buruk. Aku pantas dibenci."

Sebelum melanjutkan kalimatnya Jungkook tersenyum perih, "Ia bahkan tidak hadir dalam persidanganku. Sementara rekannya hadir."

"Ia sangat membenciku eomma. Adikku membenci diriku. Aku sadar, aku memang pantas untuk dibenci."

Tetesan air mata meluncur dengan bebas melewati pipi namja itu.

Nyonya Han terdiam.

Ia bingung harus memberi alasan bagaimana lagi karena kenyataannya memang Jieun masih belum bisa menerima bahwa Jungkook adalah kakak kandungnya.

"Jeongguk-ah, adikmu memang masih belum sepenuhnya menerima kenyataan. Tapi eomma akan terus meyakinkan Jieun. Eomma yakin Jieun tidak membencimu. Ia hanya belum siap menerima kenyataan."

"Terima kasih eomma. Itu terdengar lebih baik."

"Kau teruslah berdoa agar hati adikmu terbuka untukmu dan ia akan memaafkanmu."

Jungkook mengangguk paham dengan perintah ibunya.

Dalam hati kecilnya ia merasa sedikit tenang setelah berbicara dengan ibunya.

Jika saja tidak ada kaca pembatas diantara mereka, mungkin Jungkook sudah memeluk ibunya sambil menangis.

"Baiklah. Jam besukku sudah habis. Jaga dirimu ya. Jangan melakukan hal yang tidak-tidak." ucap nyonya Han sebelum pamit.

"Nde eomma. Sampaikan salamku kepada Jieun. Jangan lupa berikan titipanku itu."

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Apartemen Jieun -

"Eomma pulang." teriak nyonya Han dari arah pintu.

"Aku di dapur eomma." balas Jieun.

"Oh? Kau sedang masak?"

"Nde. Lihat eomma, aku berhasil memasak japchae kesukaan eomma." ucap Jieun girang.

"Wah kau semakin pandai. Kalau begitu, eomma akan membersihkan diri dulu baru kita makan bersama."

Jieun membalas dengan membentuk tanda 'OK' di jarinya.

Setelah nyonya Han keluar dengan pakaian rumahnya, mereka segera menyantap makan malam mereka.

"Eomma tadi pergi ke rutan?" Jieun membuka percakapan dengan ragu.

Bulletproof [BTS] Where stories live. Discover now