14

4.7K 338 28
                                    


Kinal POV

Oke, pagi ini aku harus mencari ve. Masa bodo dengan semua yg mereka bilang.

"Nal, polisi juga udah nyari dia." Ucapan kak devane membuat aku berhenti berjalan. Aku menoleh, sepagi ini untuk apa kak devane sudah ada di depan kostanku.

"Kakak ngapain disini?" Tanyaku bingung.

"Kakak cuma mau ingetin kamu, nal. Semua udah nyari dan gak ketemu. Apalagi kamu yg sendiri, gak.."

"Aku bakal temuin dia, kak." Sela ku dan kembali berjalan tanpa memperdulikan panggilan kak devane.

~~~~~~~

Aku terus berjalan kaki menyusuri tempat yg dulu aku, lidya dan beby lalui. Dan hasilnya sama seperti setahun lalu. Nihil.

Ku lihat jam tanganku sudah jam 15. Huff... Sudah berjam-jam aku berjalan. Untung di jepang aku terbiasa berjalan kaki, jadi tidak terasa pegal.

Ketika aku berniat untuk pulang, notifikasi mengganggu acara jalan kaki ku.

Vinny x kinal

Kak, besok kan ada theater k3, kakak dateng ya? Kangen soalnya sama kakak. Kan kemarin aku gak bisa ikut jemput kakak

Oke, kapten😁

Di tunggu loh, awas gak dateng😊

Pasti dateng😊
Read

Memang vinny sudah hampir tiga tahun menjadi kapten tim k3. Karena pihak JOT percaya bahwa dengan vinny menjadi kapten tim k3, tim k3 makin maju. Bukti dari semuanya adalah saat konser tunggal mereka. Dengan kerjasama dan dukungan juga, mereka bisa mewujudkan konser dengan meriah. 1548 bangku penonton terisi. Sayangnya saat itu aku tidak bisa datang. Sungguh bangga aku dulu bisa memimpin mereka.

Sesampainya di kostan, aku masuk dan membersihkan tubuhku. Hari ini aku belum di izinkan untuk ikut theater. Aku disuruh untuk beristirahat dulu. Jadi ku putuskan untuk memilih istirahat dan nanti malam akan ku lanjutkan mencari veranda.

~~~~~~

Malam ini langit terlihat sangat merah. Mungkin akan hujan deras. Tapi tekadku untuk mencarinya tak kalah hanya karna akan hujan. Suara guntur sudah mulai terdengar. Kilat bagaikan pedang yg telah di asah menyambar-nyambar di langit malam. Sebenarnya nyaliku sedikit ciut. Aku sangat ingat bagaimana waktu itu ve menertawakan aku karna mati lampu dan suara guntur yg besar.

Hujan sudah berjatuhan sejak setengah jam yg lalu. Dan aku baru sampai di apartemen ve. Ku buka sepatuku yg basah dan menaruhnya ke rak sepatu. "Di omelin mah urusan belakang." Batinku yg langsung berjalan ke arah pantry untuk mengambil minum. Aku tahu dia akan marah melihat keadaanku yg basah kuyup dan menaruh sepatu basahku di rak sepatu.

Saat enak-enaknya meminum air putih, tiba-tiba mati lampu. Reflek aku tersedak dan langsung berteriak. "Aaaaaaa veeee!  Huaaa napa mati lampu sih? Ini apartemen model apaan dah? Masa pake acara mati lampu!!" Teriakanku begitu keras. Masa bodo dengan tetangga yg akan mendengar suaraku.

Duaaarr!!!!

Gubraak!!

"Aduuh!! Pake jatuh lagi! Veeee!!! Kamu dimana sih?? Hiks... Hiks... Mana serem lagi ni pantry. Duuh.. hiks.. hiks.. ve! Dimana sih? Masa belum pulang? Hiks.. hikss.." aku menangis sambil terduduk dibawah pantry karna terpleset air yg tumpah tadi.

YOUR HAPPINESS Where stories live. Discover now