7

5.3K 380 28
                                    

Ve melepaskan pelukannya, dia menatap orang itu. "Maaf" ucapnya lagi. Orang itu hanya menggeleng ,menolak permintaan maafnya. Ve kembali memeluknya namun kali ini lebih erat. Mereka berpelukan hingga ve berhenti menangis.

~~~~~~

"Kak ve gak salah, kk. Aku tau itu berat buat kakak. Dia sayang sama kakak." Ucap tamunya setelah tangis ve mereda.

"Tapi shan, aku udah jahat sama dia. Aku udah selingkuhin dia." Ve menunduk, rasa bersalahnya kian memuncak. Bahunya kembali terlihat naik turun.

"Aku tau kak ve lakuin itu ada sebabnya. Kak, aku paham sama yg kakak lakuin, kakak lakuin itu karna kakak gak yakin sama perasaan kakak. Dulu aku juga sama, kak. Aku gak percaya sama perasaanku ke beby. Tapi.... " Ucap orang tersebut yang ternyata shania. Ucapannya masih menggantung.

Ve mengangkat kepalanya. "Tapi?" Tanyanya sedikit penasaran. Karna dia tahu, kalau shania sangat menghindari beby saat gadis ber-IQ tinggi itu mengungkapkan perasaannya kepada shania.

"Kak kinal nyuruh aku buat yakinin diri aku, dia suruh aku buat ngerenungin semuanya. Dan saat itu... Aku sadar, kalo aku udah jatuh cinta sama beby dari awal kita kenal. Aku ngerasa nyaman sama dia. Apa dulu kakak gk ngerasain hal yg sama kayak aku ke beby?" Jelas shania yg di akhiri sebuah pertanyaan.

Ve terdiam memikirkan masalalunya. Dia terduduk di atas sofa panjang berwarna krem.

Shania pun ikut duduk di samping ve. Dia menatap ve dengan sendu.

"Kak, temuin kak kinal. Dia kayak mayat hidup tau gk? Cuma di depan fansnya aja dia sok ceria ,sok cerewet. Padahal kalo cuma ada member, dia diem. Bahkan ke keluarganya juga. Dia bener-bener berubah, kak. Sampe beby sama anak k3 yg lain aja udah bantuin buat bikin kak kinal kembali tapi.... gak bisa" shania menunduk. Dia merasa sedih jika mengingat kinal yg sekarang.

"Aku punya itu, shan." Lirih ve pelan. Dia sadar apa yg selama ini dia rasakan pada kinal.

Shania menatap ve dengan senyum tipis.

"Apa dia bakal mau ketemu aku?" Tanya ve menatap ke depan dengan tatapan kosong.

"Gak bakal mau."

Shania dan ve menoleh ke arah pintu.

Ada jeje di sana. Matanya menyiratkan kekecewaan yang mendalam.

"Lo gak bakal bisa nemuin dia." Ucap Jeje lagi. Pandangannya sangat tajam menatap ve.

"Kenapa ci? Kak kinal but..."
"GAK!! Kinal gak butuh dia!" Bentak jeje kepada shania. Namun matanya masih tertuju pada ve.

"Lo akan tau apa yg bakal dia lakuin 3 bulan lagi. Lo gak bakal ketemu dia lagi, ve." Ucap jeje menekan semua perkataannya.

"Apa maksudmu?" Ve berdiri dari duduknya, berjalan ke depan jeje dan berhenti satu meter dari gadis pendek itu.

"Lo mau tau kan? Dateng ke teater 3 bulan lagi. Dan inget! Jangan sampe ada yang ngenalin lo!" Pandangan jeje beralih ke arah shania.

"Dan lo, shania. Lo tau itu! Pulang bareng gue sekarang!" Ucap jeje kepada shania. Shania mengangguk kecil. Dia tau tatapan jeje. "Lebih baik nurut daripada gue yg kena." Batin shania.

YOUR HAPPINESS Where stories live. Discover now