Pria Gila

49 1 0
                                    

"Tolong,tolong saya,"pintanya,ternyata perempuan cantik yang tadi pagi membeli kopi di kedainya."Ehh kenapa?ada apa?"tanya dimas bingung,"kamu sembunyiin saya please,terus kalo ada yang nyari bilang gaktau,"pintanya."Ah tapi-"belum selesai Dimas menjawab perempuan tadi menerobos masuk dan mersembunyi di bawah meja kasir.Melihat perempuan itu Dimas kebingungan tetapi tak lama kebingungannya terpecah saat ada pria yang menanyanya,"Heh kamu tadi liat ada perempuan lewat sini gak!?"tanya pria itu dengan wajah yang marah.

Lah inikan pria yang tadi pagi juga bareng sama perempuan cantik tadi kata Dimas di hatinya,"Heh kamu bisu ya?!jawab!"teriak pria yang kira-kira berumur tigapuluh tahun itu sambil mendekati Dimas.

"A-" saat hendak menjawab Dimas teringat "kamu sembunyiin saya please,terus kalo ada yang nyari bilang gaktau",perkataan perempuan yang sedang bersembunyi di belakang meja kasir.Haduh bisa jadi masalah ini gimana aku jawabnya,aduh nyusahin banget ,"heh!"Dimas yang sedang berfikir kembali di kagetkan dengan teriakan pria yang sedang marah-marah itu ,dan tiba-tiba "atau jangan-jangan kamu sembunyiin dia ya ,hmm!"kata pria itu sambil memegang kerah baju Dimas dengan wajah murka.

Dimas yang bingung tidak tau harus berkata apa.Brukk pria itu melempar Dimas kesamping dan hendak masuk ke dalam kedainya,"heiii apa-apaan anda ini?"ucap Dimas sebari memegang pundak si pria,pria itu pun berhenti."Jadi loe berani sama gua ya b*****t?"tanya pria itu dengan suara yang lebih pelan .

Tiba-tiba sebilah pisau meluncur ,pisau itu hendak mendarat di dada Dimas.Huh hampir saja pikir Dimas lega sambil memegangi dadanya namun hah kok ada yang basah-basah gini,perasaan saat aku minum kopi tidak tumpah,atau jangan-janga-,ah tidak mungkin, pisaunya tidak mengenaiku .

Untuk memastikan ia hendak melihat bagian yang basah tadi,tapi aneh rasanya seketika tiap detiknya berjalan begitu lama ketika Dimas perlahan melihat ke arah bawah ,bercak merah mulai melebar dari perut sebelah kanannya ,ternyata saat ia berhasil menghindarinya pisau itu ternyata pria itu mengeluarkan dan menusukan sebilah pisau lagi dari tangan kirinya dan tepat mengenai bagian perut sebelah kanan Dimas."Bagaimana hah?masih berani an****g?"tanya pria itu dengan wajah sombong,"anda gila ya,saya bisa terbunuh!"teriak Dimas,"tidak masalah bagiku,"jawab pria itu dengan remeh.

Dimas memegangi lukanya ,uh merepotkan aku terpaksa harus melawannya dan cepat-cepat ke rumahsakit,seketika Dimas berlari kearah pria itu dengan sangat cepat dan memukulnya,gerakan Dimas terlalu cepat sehingga mata pria itu tidak bisa mengikuti,bukkk pria itu jatuh setelah mendapat pukulan dari Dimas dimuka,namun pria itu bangun kembali ,pria itu bertubuh kekar yang terlihat dari bajunya yang menonjolkan lekuk-lekuk otot,Dimas kembali hendak memukulnya tetapi ditangkis.Dengan pose sehabis memukul,beberapa titik lemah Dimas terbuka terutama bagian bagian perutnya,buk Dimas merasakan rasa yang luar biasa saat bagian vitalnya itu dipukul dan terdorong ke belakang,tapi Dimas memasang kuda-kuda dan sebuah tendangan ke arah dagu pria itu pun mendarat dengan keras hingga pria itu jatuh pingsan ."Akhirn-"brak tubuh Dimas terpental, sebuah sedan menghantamnya.

Beberapa pria keluar dari mobil sedan itu dan menggotong pria yang di pukul Dimas kedalam mobil,uh tolong,tolong saya dalam hati Dimas.

Dimas berusaha bangun setelah terpental tetapi tubuhnya terasa amat berat dan amat sakit ,mata Dimas pun mulai terpejam "Ahhhhhhkkkk,tolong to-" suaranya indah tapi sayangnya untuk dipakai teriak seperti itu matanya memang sudah tertutup tapi telinga dan pikiran Dimas masih sadar,tapi lama-lama akibat kehilangan banyak sekali darah dan ditabrak oleh mobil sedan tadi Dimas pun mulai kehilangan kesadaran.

Kopi atau Coffee?Where stories live. Discover now