Pergi? (part 4) lanjutan

1.2K 59 8
                                    

Gue diam membeku

Apa Mama denger pembicaraan kita?

"Kamu lupa ya?" Tanya Mama membuat gue bergidik ngeri

Lupa? Lupa apaan? Ato jangan jangan....Lupa kalo dia Abang kamu?

"Jam brapa sekarang?"

Masih dengan bergetar gue menjawab "12 siang"

"Haduh punya anak kok bolot ya... sana jemput Abang kamu"

"Ooooooo--" gue menengok ke dalam kamar dan melihat Nadia sedang menahan mulutnya Vesil dengan tangan

"Dy?"

"Iya mah. Dimana kunci motornya?"

"Di tempat biasa. Hati hati loh, kamu sampe jatoh ga bakal mama kasih naik motor"

"Siap nyai"

"Dasar" segera Mama melenggang pergi menuju dapur kek nya

"Emak lo horor gila"

"Iye. Gue kira apaan!"

"Ya udah lo tunggu sini aja. Anteng anteng ya!"

"Gue mau jemput calon suami" bisik gue ke mereka dan seketika wajah mereka terkejut

"Bingung gue. Masih aja ngarep" ujar Nadia memutar bola matanya

"Tau lo! Sekarang seneng tar loh..."

"Udah ah bye. Bingung gue punya temen satu pun ga ada yang dukung" dumel gue menuruni tangga dengan bt

Singkat cerita

Gue duduk menunggu di pos satpam dengan bt. Mainin hape? Ga ada yang seru, selfie? Malu maluin, chat? Sepi. Apes bat gue

"Dek, Itu! Dek Adam" kata pak satpam menepuk nepuk pundak gue heboh

"Iya pak. Ampun sakit nih" kata gue mengaduh kesakitan, karena sedari tadi tuh satpam gebukin pundak gue

Gue pecat nih!
Emang gue yang punya sekolah? Hell

"Ayo bang" kata gue menarik tasnya

Ok gue ulangi tasnya! Dia pake tas untuk kali ini entah ada angin dari mana yang pasti dia pake tas. Mungkin karna ujian kali ya?

"Lah Dy....lo ko disini?" Tanya Abang gue bingung, dengan malas gue memutar bola mata gue dan menjawab "Di suruh Mama jemput"

"Oh"

"Udah gitu doang?" Dia mengangguk tanpa dosa membuat mood gue makin ancur

"Nyesel gue jawab"

"Uuuuu maaci adikku yang item, jelek, bau, everthing bad lah ya" seru bang Adam mencubit kedua pipiku sambil memonyongkan bibirnya sendiri

Apa katanya!

Item? Ok
Jelek? Bisa jadi
Bau? Wangi kok
Everything bad!

What!

"Ish" gue pergi meninggalkannya menuju motor yang sedang bertengger di bawah pohon

Tapi gue kurang cepet. Bang Adam dengan sigap mengambil kunci motor yabg ada di tangan gue dan duduk di depan

Gue dengan malas pun duduk di belakangnya. Motor pun berjalan sampai akhirnya bang Adam berhenti mendadak membuat gue sedikit oleng tapi ga jatoh kok. Gue melihat keliling... di pinggir jalan?

"Audrey!" Teriak bang Adam ke arah sebrang dan yaa di sana emang ada...
Kak Audrey?

"Ngapain?" Tanya Abang gue

"Emmm... lagi nunggu supir" jawab Audrey mengigit kuku kukunya

"Bareng gue mau?"

"Enggak usah nanti juga dateng kok"

"Gapapa. Ini---" gue tepok pundak Abang gue

"Terus kita cengtri?"

"Kaga lah. Lo tunggu sini gue mau anter dia balik, abis itu lo gue jemout lagi"

"Ihhh og---"

"Audrey ayo!"

"Turun nyuk" gue pun dengan terpaksa turun. Kak Audrey dengan enggan pun berjalan kearah kami

Gue membuang muka dan berbisik
"Ke tabrak kek"

Tinnn!!!

Bruk!

Eh kok beneran
Gue pun mendongkak dan melihat kearah

"BANG ADAM!"

Ok up jam 8 lebih ...
Siapa yang ketabrak hayoh?

Crazy Things [Brother Complex]Where stories live. Discover now