CH2/Part 1 - Red STRING

Start from the beginning
                                        

Namun sekali lagi, ia tidak pernah ingin dikendalikan oleh sang takdir.

-
________________________________

-

"Aku tidak menyangka kau datang di tengah hujan deras seperti ini, sir. Ku kira kau takut hujan." Minseok yang sedang berbaring, menatap takjub pada Kyungsoo yang baru saja datang dengan tubuh basah.

Kyungsoo tak menjawab, ia hanya memperhatikan tubuh Minseok. Tampaknya tidak ada luka yang terlihat cukup serius selain luka kepala yang dibalut perban, membuat Kyungsoo bingung setelah ia sudah mendengar bahwa Minseok berada dalam perawatan intensif. "Apa kau baik-baik saja?"

Minseok mengangguk, "Kau pasti terkejut," Ujarnya. "Dokter mengatakan aku tidak sadarkan diri selama dua jam, tapi luka di kepalaku tidak cukup parah, terimakasih kau sudah datang, sir."

"Aku lega." Tukas Kyungsoo selagi mendekat lalu duduk di kursi samping ranjang Minseok. "Jika perlu sesuatu, katakan saja padaku."

Minseok kembali mengangguk. "Terimakasih. Tapi pertama sebaiknya kau cepat mengganti pakaianmu, sir. Di dalam tas itu," Minseok menunjuk tas biru di atas meja samping ranjangnya. ".....ada pakaianku yang baru saja dibawa Wendy, kau bisa memakainya."

"Tidak perlu," Tanggap Kyungsoo sembari menggeleng kepala. "... aku akan pulang berganti pakaian lalu kembali kemari."

Minseok diam menatap Kyungsoo, entah mengapa rasanya ia ingin tertawa melihat ekspresi Kyungsoo yang datar dan kaku seperti robot bahkan saat melihat orang lain terluka. Dia hanya bicara sedikit, dan hanya menjawab pertanyaan dengan singkat. Tetapi ia mengerti karena memang itulah diri Kyungsoo.

"Aku sudah bisa pulang besok jadi sebaiknya kau tidak perlu kemari lagi, sir. Aku yakin kau meninggalkan toko dengan tergesa-gesa, dan aku belum bisa kembali bekerja untuk sementara waktu, kau akan sibuk, sir." Jelas Minseok.

"Apa kau baik-baik saja?"

Minseok menyembunyikan senyum gelinya ketika mendengar pertanyaan itu dua kali dari mulut Kyungsoo namun dengan raut wajah tetap datar, dari pada terlihat seperti robot tanpa emosi, kini Kyungsoo justru terlihat seperti pemuda polos. "Aku baik-baik saja, Wendy akan menemaniku di sini, sir."

Dan Kyungsoo hanya mengangguk. Setelah keluar dari ruangan Minseok, Kyungsoo menghela napas, lalu perlahan mengangkat tangannya yang gemetar, ia masih takut, ia masih tak bisa menerima kenyataan bahwa benang merah miliknya sudah terikat dengan benang merah milik seseorang. Akan tetapi realita tak pernah berkhianat pada sang takdir, benang merah itu benar-benar telah terikat, dan jika ia mengikuti kemana benang merah itu tersambung, Kyungsoo akan bisa menemukan orang itu lagi. Namun bukan itu keinginan Kyungsoo, ia tak akan pernah ingin mencari pasangan takdirnya yang sudah ditentukan.

Di tengah kecamuk pikirannya, Kyungsoo melihat Wendy- kekasih Minseok, berjalan mendekat di lorong rumah sakit, lalu ia menyapanya sebelum memberitahunya bahwa ia akan pulang, tak lupa Kyungsoo meminta Wendy untuk menghubunginya jika terjadi sesuatu dengan Minseok. Saat Wendy membuka pintu sebelum masuk ke dalam ruangan, Kyungsoo sempat menoleh pada wanita itu, dan selintas melihat benang merah di jari kelingkingnya telah terikat dengan benang merah milik orang lain. Tetapi melalui benang merah milik Minseok, Kyungsoo sudah melihat bahwa wanita muda itu akan pergi meninggalkan dunia ini saat dia masih bersama dengan Minseok, wanita itu akan pergi bahkan sebelum memulai hubungan dengan pasangan yang ditakdirkan untuknya. Kehidupan Minseok, satu-satunya orang yang ada di sekitar Kyungsoo setiap harinya, pun dipenuhi kesedihan.


-
--*--
-


Siang yang terik, Kyungsoo mengatur napasnya yang terengah sembari mengibas-ngibas kerah kaus putihnya yang basah oleh keringat. Benar yang dikatakan Minseok, setelah meninggalkan toko dengan tergesa-gesa, terlebih sekarang ia bekerja tanpa Minseok, ia menjadi benar-benar sangat sibuk, bunga-bunga belum disemprot pestisida, belum terkena sinar matahari, belum ditata, belum membersihkan lantai dan kaca toko, dan belum mengurus pesanan pelanggan. Bagaimana ia harus mengerjakan semua itu sendiri selagi pesanan pelanggan sudah harus siap dalam kurang dari dua jam?

Red VOID [ Kaisoo ]Where stories live. Discover now