Epilog

6.2K 218 9
                                    

Terlihat Hana sangat gelisah dengan tangannya yang sedang memegang sesuatu.

Dengan perlahan dia menghampiri seseorang yang tengah berada dibalkon rumah mereka.

"Yudha?" Panggil Hana.

Yudha membalikan badannya, menghadap ke arah sang istri tercinta.

"Kenapa, Han? Kamu sakit? Aku panggil dokter ya." Kata Yudha melepaskan kacamata yang sempat bertengger dihidung mancung nya dan menghampiri Hana yang memang terlihat pucat.

Saat Yudha akan menelpon dokter pribadi keluarganya, tangan Hana terulur untuk menghentikan pergerakan Yudha.

Yudha yang merasakan sentuhan hangat dilengannnya, akhirnya mengurungkan niatnya untuk menelpon dokter pribadi mereka.

"Kenapa? Kamu sakit? Atau ada yang kamu pikirin?" Tanya Yudha yang sekarang sudah memegang kedua bahu Hana dan menatap lekat ke dalam manik matanya.

Hana hanya diam, dia memberikan sesuatu yang berada ditangannya tersebut ke Yudha.

Terlihat Yudha mengernyitkan dahinya bingung. Dia mengambil sesuatu itu dari tangan Hana. Dan detik selanjutnya Yudha melebarkan sempurna matanya, terkejut.

Test pack yang Hana berikan menunjukan strip 2 garis, yang berarti ada kehidupan didalam perut Hana.

"Ka...kamu hamil?" Tanya Yudha menatap Hana tidak percaya.

Dengan samar Hana mengangguk pelan. Yudha langsung memeluk erat Hana.

"Makasih...makasih...alhamdulillah...!" Kata Yudha senang, sangat senang.

Sebagian Hana hanya tersenyum tipis dan membalas pelukan Yudha.

Yudha sedikit melonggarkan pelukannya dan menatap Hana. "Kamu kenapa? Engga seneng? Kamu engga seneng punya anak dari aku?" Tanya Yudha bingung.

Hana hanya tersenyum tipis dan menggeleng pelan.

"Terus kenapa? Kenapa kamu engga seneng kaya aku?"

"Aku...aku cuman takut, Yud."

"Takut? Kenapa?"

"Aku takut anak kita nanti bakalan punya nasib sama kaya aku dimasa remajanya, aku pernah mengalami nasib seperti itu dan itu sangat tidak mengenakan."

Yudha memeluk Hana kembali, tangan nya mengusap rambut Hana pelan. "Tenang, aku bakalan jamin kalo anak kita engga bakalan menghadapi hal seperti itu. Aku akan menjaga dia, layaknya aku menjaga kamu." Kata Yudha melonggarkan pelukannya dan mencium hangat kening Hana.

Hana memejamkan matanya, merasakan kehangatan yang menjalar ke seluruh tubuh nya. "Makasih, i love you. My husband."

"I love you too, my wife."

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang