Confident

3.2K 193 8
                                    

Kini Hana sedang berjalan sendiri menuju rumahnya, memang tidak terlalu jauh antara mini market dan rumahnya. Tapi ini sudah jam 21.51 dan Hana harus melewati gang yang lumayan gelap karena pencahayaan nya yang kurang. Hana mempercepat langkahnya.

Sampai ada tiga orang laki-laki yang tengah berjalan sempoyongan layaknya orang mabuk dan menghampiri Hana. Membuat perasaan Hana dibaluti rasa takut.

Hana berjalan mundur, namun laki-laki itu malah semakin mempercepat menuju ke arah Hana.

"Mau apa kalian?!" Kata Hana dengan nada yang penuh ketakutan.

"Cantik-cantik kok sendirian, mendingan temenin abang yuk!" Kata laki-laki berambut gondrong.

Kini tubuh Hana mengeluarkan keringat dingin yang membasahi tubuh nya. Air matanya perlahan mulai turun dari pelupuk matanya.

"Pergi kalian!" Teriak Hana berontak karena kedua laki-laki itu mencengkeram tangan Hana.

Plaak...

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi kanan Hana oleh laki-laki berambut ikal.

Plaak...

Satu tambahan lagi berhasil mendarat dipipi kiri Hana oleh laki-laki botak.

Hana hanya bisa memejamkan matanya, merasakan rasa sakit yang menjalar dipipinya.

Someone help me!

Mata Hana terpejam karena sadar akan sebuah ancang-ancang pukulan dari laki-laki berambut gondrong yang akan mendarat dipipinya.

Buugh...

Pukulan itu terdengar sangat keras, namun Hana tidak merasakan rasa sakit sedikitpun.

Perlahan Hana membuka matanya.

"Yudha." Lirih Hana dan hanya dibalas senyuman tipis dari Yudha.

"Pergi, Han." Kata Yudha memegang kedua pipi Hana seakan memberi sedikit kesembuhan dengan dia memegang nya

Tanpa berkata apapun lagi, Hana langsung menghindar dari perkelahian antara Yudha dan ketiga laki-laki mabuk itu.

5 menit sudah berlalu...

Dan perkelahian sudah selesai, ketiga laki-laki itu sudah pergi meninggalkan Yudha yang sudah terlihat sedikit sempoyongan akibat lawannya yang tidak seimbang. Hana sedikit berlari kecil ke arah Yudha, saat melihat tubuh laki-laki itu yang sebentar lagi akan tumbang.

"Yudha." Kata Hana memegang pundak Yudha.

"Kamu engga papa, kan?" Tanya Yudha pelan.

"Iya aku engga papa." Jawab Hana yang sangat terlihat jika dia begitu khawatir dengan kondisi Yudha.

"Syukur kalo gitu." Kata Yudha setengah sadar.

Hana langsung menahan tubuh Yudha, walaupun dia sedikit kewalahan.

Hana segera membantu Yudha berdiri dan untungnya ada taksi yang kebetulan lewat. Hana langsung memberhentikan taksi tersebut membawa Yudha ke rumahnya.

Tidak butuh waktu yang lama, taksi itu berhenti didepan rumah yang mewah. Setelah selesai membayar taksi, Hana langsung membawa Yudha ke dalam rumahnya dengan tangan Yudha yang merangkul bahu Hana.

"Bi...buka pintu nya!" Teriak Hana. Karena dia tidak bisa mengetuk pintu saat ini, tangan nya harus menahan tubuh Yudha agar tidak terjatuh.

Tak lama, Bi Sumi membukakan pintu untuk Hana. "Astagfirullah! Ini kenapa, non?! Ayo bibi bantu ke dalam." Kata Bi Sumi membantu membopong Yudha.

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang