Kebahagian yang dirasakan Kang Seulgi lenyap begitu saja karena tragedi yang merenggut setengah dari dirinya, membuat sikapnya berubah dari dirinya yang dulu.
Hingga ia bertemu dengan pria yang membangun kembali kepingan hatinya yang hancur akibat...
'tuan? tuan siapa? rekan bisnis jimin kah?' pikir seulgi.
"tapi saya menunggu-"
"nona bisa masuk lebih dulu, CEO park masih ada urusan" potong pria itu. Seulgi mengangguk, dengan langkah berat ia masuk ke dalam hotel. 'kemana orang itu' gumam seulgi.
Seulgi memasuki hotel, namun di dalamnya sepi, tidak ada tanda-tanda pesta atau jamuan makan, ia menoleh berniat menanyakan hal itu pada pria berjas tadi. Namun alangkah kagetnya seulgi melihat pintu di belakangnya tertutup dan pria itu sudah menghilang.
Gadis itu melangkah mendekat ke arah pintu, sialnya pintu itu terkunci, "apa-apaan ini? Buka!" teriak seulgi.
Tiba-tiba, boom. Lampu di ruangan itu tiba-tiba mati, "EOMMAAA!!" seulgi berteriak ketakutan, Air matanya mengalir deras, seulgi benar-benar ketakutan.
Beberapa saat kemudian muncul lampu-lampu kecil seperti menuntunnya ke sebuah jalan, dengan takut dan ragu seulgi melangkahkan kaki, ketika ia melangkah lampu lainnya hidup dan yang sudah ia lalui mati begitu saja. Seulgi terus berjalan, kepalanya pusing, ia takut sakitnya kambuh lagi disaat seperti ini.
Seberkas cahaya terang muncul di ujung jalan, seulgi semakin dekat lalu ia melihat sebuah taman.
Banyak lampu-lampu kecil yang menerangi, bunga-bunga tumbuh dengan cantik, sampailah seulgi di tengah taman itu dengan wajah yang kebingungan, tiba-tiba seseorang melangkah mendekati seulgi, otomatis ia menoleh.
Park jimin.
Seulgi berlari menghampiri pria itu, menangis sejadi-jadinya.
"kenapa kau meninggalkanku? bodoh! park jimin bodoh ! aku membencimu" seulgi memukul pelan dada jimin sambil terisak.
Jimin melepas pelukan seulgi, ia merogoh saku celananya. Sebuah kotak hitam kecil keluar dari sana.
"mianhae chagiya" jimin membuka kotak itu lalu berlutut. Didalamnya ada sebuah cincin berlian yang sangat cantik.
Seulgi menutup mulutnya dengan kedua tangan, apa jimin sedang melamarnya? pikir gadis itu.
"Aku mungkin membuatmu selalu bersedih. Tapi aku berjanji, hanya akan ada 1 pria yang kau tangisi dan pria itu juga yang akan membuatmu selalu tersenyum.
Aku mungkin membuatmu kesulitan. Tapi aku berjanji, hanya akan ada 1 pria yang menemanimu saat kesulitan itu datang.
itu aku, Park Jimin. Yang ingin menghabiskan selurus sisa hidupku denganmu. Dengan cinta pertamaku.
Kang seulgi will you marry me?"
Seulgi tidak bisa berkata-kata lagi, ia terlalu bahagia, terharu, senang, semua perasaan itu bercampur aduk di hatinya. Yang bisa ia lakukan hanya megangguk pelan sambil menyunggingkan senyum paling manis ke arah lelaki itu.
Jimintersenyum senang lalu memasangkan cincin ke jari manis seulgi, mereka kemudianberpelukan
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.