Part 15 ( what if )

523 78 3
                                        


Tanpa banyak bicara jimin langsung menuju ruang pemeriksaan dan menemukan seulgi yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit.

Mata gadis itu masih terpejam, jimin mendekat lalu duduk di sebelah seulgi, tangannya menggenggam erat tangan gadis itu, jimin memperhatikan lekat-lekat wanita yang tengah tertidur di hadapannya, ia menenggelamkan wajahnya di antara tangan mereka.

Mata gadis itu masih terpejam, jimin mendekat lalu duduk di sebelah seulgi, tangannya menggenggam erat tangan gadis itu, jimin memperhatikan lekat-lekat wanita yang tengah tertidur di hadapannya, ia menenggelamkan wajahnya di antara tangan mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"sayang" kata seulgi yang terbangun ketika melihat jimin yang tengah tertidur menggenggam tanganya.

Jimin sontak menolehkan kepalanya lalu tersenyum berusaha terlihat tegar.

"kamu udah bangun? ada yang sakit?"

Seulgi menggeleng "aku gapapa jim, mata kamu kenapa?" tanya seulgi khawatir melihat mata jimin yang sembab akibat menangisinya.

Jimin hanya tersenyum tidak sanggup menjelaskan yang terjadi sebenarnya.

"seul kamu tau kan aku sayang banget sama kamu, kamu harus kuat ya, aku janji gak akan ninggalin kamu"

Mendengar hal itu seulgi semakin merasa janggal, ia sungguh takut akan terjadi sesuatu pada dirinya

"emang aku sakit apa jim? separah itu ya?"

Jimin berdiri lalu memeluk seulgi tanpa menjawab pertanyaannya.








1 jam kemudian seokjin datang dengan tergesa-gesa, ia memasuki ruang inap dan mendapatkan adiknya yang sedang tertidur di pelukan jimin, jimin yang duduk di sisi tempat tidur seulgi langsung berdiri lalu menyapa jin.

"seulgi kenapa jim?" tanya jin sambil mengelus rambut adiknya.

Jimin terdiam, bingung akan memberitahu jin atau biarkan dokter saja yang memberitahunya.

"JAWAB JIM" bentak jin yang geram melihat jimin hanya terdiam, jimin dapat melihat mata jin yang kini mulai berkaca-kaca.

"seulgi... gagar otak hyung" ucapnya lirih.

Kini air mata jin benar-benar terjatuh, ia tak sanggup lagi menahan sakit di dadanya mendengar berita buruk mengenai adiknya yang sangat ia sayangi melebihi dirinya sendiri.

"hyung, sebaiknya temuin dokter dulu"

Jin mengangguk lalu keluar kamar dengan jimin yang mengekor di belakangnya.

Ketika ruangan sudah sepi, perlahan seulgi membuka matanya, air mata jatuh dengan mudahnya di pipi gadis itu, ia telah mendengar semua percakapan jimin dan kakaknya beberapa menit yang lalu.

Seulgi bingung bagaimana ia harus menyikapi keadaan dirinya sekarang, ia mencoba untuk tetap tegar tetapi tidak bisa.

Mengapa tuhan selalu menghadirkan air mata dan ketidak beruntungan dihidup seulgi? apa salahnya sehingga tuhan begitu kejam terhadapnya, mulai dari chanyeol yang ia rebut paksa dari sisi seulgi, hingga kebahagiaannya dengan jimin yang baru saja dimulai kini terancam dipenuhi kesedihan akibat sakit yang dideritanya.

MOVE ON [COMPLATE]Where stories live. Discover now