Epilogue

7.3K 535 83
                                    

"Bukan badai yang berlalu, tapi redalah yang kadang tinggal. Pastikan kau tidak terseret"

Kira-kira, seperti itulah penggalan buku yang Jungkook baca.

Ini tahun ketiganya di sekolah menengah. Musim dingin baru saja berlalu, dan di musim semi sore ini malah hujan, membuat Jungkook terjebak di halte bus.

Tapi Musim semi, dan hujan. Jungkook menyukainya, karena itulah Ia memilih menerobos hujan hingga sampai ke rumah; dengan hanya tas-nyalah yang terbalut cover bag. Sementara Ia hanya menggunakan hodie.

Jungkook terus berjalan seolah tidak memperdulikan hujan, Ia menikmatinya. Menikmati setiap tetes yang berjatuhan menghujam tubuh hingga basah.

Sampai kaki panjangnya memasuki rumah bergaya, berwarna putih.

"Kau hujan-hujanan?!! Kenapa tidak menghubungiku?"
Seseorang muncul dari arah dapur dengan gelas ditanggannya.

Jungkook menoleh, menghentikan langkah di anak tangga ke empat. Ia melihat orang itu masih mengenakan stelan kemeja rapi.
"Hyung baru pulang?" bukannya menjawab Jungkook malah melemparkan pertanyaan.

"Heey... Aku bertanya padamu?!"

Jungkook terkekeh, Ia menuruni dua anak tangga tidak ingin membuat orang yang dipanggilnya hyung itu mendongak. "Payungku tertinggal, dan aku masih menyukai hujan" jawabnya santai.

"Tapi-"

Jungkook cepat-cepat menyela lagi
"Ah.. Suga hyung. Aku kedinginan!" ucapnya yang sukses membuat Suga menghentikan aksi mengomel.

"Baiklah. cepat mandi dan ganti bajumu. hyung akan buatkan cokelat panas!"

Jungkook berbinar, mendengar Suga menyebut; cokelat panas.
Jungkook menyukainya.

"Aku akan mandi dengan cepat" ucapnya dan mengacungkan jari jempol kemudian bergegas menuju kamarnya di lantai atas.

Suga tersenyum melihatnya, Ia menatap punggung Jungkook yang sudah menghilang dari balik anak tangga.

Setahun yang lalu, benar-benar menjadi waktu terburuk untuknya, juga Jungkook.

Setelah kejadian di atas atap saat itu; Jungkook terus melihat dirinya sebagai Yoongi.

Suga menjadi psikiater untuk Jungkook, Ia ingin menebus kesalahan di masalalu. Suga pikir dia terlambat menyelamatkan Jino, dan kematian Jino adalah salahnya. Suga mengganti warna rambut agar bisa tetap bekerja di rumah sakit, Walau itu milik ayahnya sendiri.

Suga berdamai dengan orangtuanya, yang juga Ia anggap sebagai penyebab Jino mengidap Skizofrenia dan melompat dari atap, seperti yang hampir dilakukan Jungkook.

Jungkook sendiri kehilangan ingatannya tentang hari itu. Mungkin menurutnya saat itu adalah saat-saat paling menyakitkan dalam hidupnya.

Saat pertamakali Jungkook terbangun, Ia langsung memanggil Suga dengan Yoongi hyung.

Dari hari ke hari, tujuan Suga bukan lagi hanya untuk menebus kesalahan, namun Ia merasa perlu untuk menjaga Jungkook, Suga tidak ingin kehilangan senyum polos anak itu.

Dan karena alasan itulah kemudian, Suga membawa Jungkook ke Canada. Meskipun harus memohon pada Eun Mi dan Kim Joon. Mereka tidak bisa melarang karena itu juga kemauan Jungkook.

Suga sudah memaafkan dirinya. Memaafkan dirinya, agar bisa menyimpan kenangan menyakitkan dari masalalu.
.

.

Haruman As DelusionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang