04.Again?

5.2K 544 19
                                    


"Apa yang terjadi padamu baik atau buruk dalam satu hari, jangan pernah melupakannya. Karena satu hari itu tidak akan pernah terulang kembali"
.
.

.
"Tae-ah apa kau ingin eomma menjemput nanti?"

Taehyung membuang muka, jengah pada wanita yang tak henti-hentinya bertindak seolah dirinya ibu Taehyung.

"Tidak usah"

Taehyung cepat-cepat membuka pintu mobil kemudian melangkah menuju gerbang sekolah, meninggalkan wanita anggun yang mengklaim diri sebagai ibunya.

Kim Eun Mi, hanya mampu tersenyum kecut mendapat perlakukan Taehyung.

Jengah?
Tidak. Eun Mi paham Taehyung masih susah menerima keberadaan dirinya, Bagaimanapun juga Eun Mi baru satu tahun belakangan menyandang marga Kim.

Dan Taehyung selalu mengatakan bahwa ibunya tidak akan tergantikan, walaupun tidak ada maksud Eun Mi untuk menggeser posisi itu

❄ ❄ ❄

"hyung.."
Jungkook melambai ke arah Jimin dan Hoseok.

"Oh Kookie.." Hoseok menghampiri Jungkook yang disusul Jimin

"Kapan kalian mulai berlatih?" tanya Jungkook

"Mu-"

"Mungkin sore nanti. Ah iya kenapa kau tidak bergabung?"
Hoseok menjawab antusias, mengabaikan Jimin yang tengah mencebik kesal karena ucapannya dipotong

"Maaf hyung, aku hanya tidak berminat" Jungkook hanya menjawab asal karena sebenarnya Ia juga menyukai permainan bola oranye itu.

Ah.. Sudahlah tidak ada waktu untuk bermain-main.

Hoseok berjalan cepat merangkul bahu Jungkook.

Sementara Jimin yang ditinggalkan begitu saja tengah menggerutu tak jelas.

"Sebenarnya ada apa ini!!,
Yaak.. Aku benar-benar frustrasi oleh sikapmu hyung"

"Aiishh... Selalu saja seperti ini"

Habis manis sepah dibuang

Jimin sungguh kesal pada sunbae* sekaligus sahabatnya juga Jungkook.

Tidak! Jangan jelaskan bahwa Jungkook bahkan lebih manis daripada Jimin, karena bagi Jimin dirinyalah yang lebih manis.

Dan jangan pernah meragukan tingkat kemanisan Jimin atau dirinya akan menyodorkan tangannya untuk dicicipi.

Karena kelas dua dan tiga tidak disatukan, maka Jimin dan Jungkook lah yang masuk ke kelas beriringan.

Jungkook mendudukkan dirinya di sebelah Jimin, disamping kirinya: Taehyung dan di belakang Lisa.

"Jimin hyung, tetaplah seperti ini di sebelah kananku" Seperti itulah Jungkook bermonolog.

diapit orang-orang yang menyebalkan memang begitu luarbiasa.

Baru saja Jungkook menghadap ke sebelah kiri.

"Slamat pagi semua"
Suara guru Kim mengurungkan niat Jungkook untuk mempertanyakan Ponselnya pada Taehyung.

Semua siswa beralih pada buku catatan mereka.

"Kook-ah ada apa dengan tangan kananmu?" Jimin menyentuh tangan Jungkook yang terbalut perban.

Haruman As DelusionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang