16. CAUGHT IN A LIE

Start from the beginning
                                    

"Kau bilang, kalau kau ingin bertanggung jawab bukan?" tanya Hyunjae.

Jimin mengangguk.

"Kalau begitu, gunakanlah kesempatan dipersidangan nanti."

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

Jieun berjalan tergesa-gesa. Dengan mata yang sudah memerah dan amarah dalam dirinya, ia kembali menuju ruang introgasi.

Brak

Jieun membuka kasar pintu introgasi.

"Jieun-ah?!" Namjoon tersontak.

Begitu juga dengan Jungkook.

"Tinggalkan aku dan dia." pinta Jieun kepada Namjoon.

"Tapi kau-"

"Kumohon." tegas Jieun.

"Baiklah. Jangan berlama-lama. Ia harus kembali ke sel."

Namjoon segera meninggalkan Jieun dan Jungkook di ruangan tersebut.

Jungkook tak henti-hentinya menatap Jieun.

"Kau-" Jieun menggantung kata-katanya. "Tidak mungkin."

Kemudian ia menggelengkan kepalanya kasar.

"Jieun-ssi-"

Jieun langsung menatap tajam Jungkook.

"Buktikan. Buktikan kepadaku kalau kau adalah kakakku."

Jungkook diam.

Ia tidak tahu harus melakukan apa untuk saat ini.

Jieun kemudian mengeluarkan sesuatu dari balik kerah kemejanya.

"Eomma-ku pernah memberiku dan kakakku kalung ini. Apa kau mempunyai kalung seperti ini, hah?"

Jungkook masih diam sambil menatap kalung yang menggantung di leher Jieun.

"Tch, eomma salah besar. Kau-" tunjuk Jieun kepada Jungkook.

"Kau bukanlah kakakku dan kau bukanlah anak dari eomma-ku. Karena aku tahu, kakakku bukanlah orang yang jahat."

Jungkook terdiam.

Bahkan ia menahan nafasnya setelah mendengar kalimat terakhir yang Jieun lontarkan.

Kemudian Jieun segera meninggalkan Jungkook dan ruangan itu dengan penuh emosi.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

- Rutan Seoul -

[ Jungkook's POV ]
Mengapa semuanya menjadi rumit?

Mengapa aku menjadi pengecut di depan gadis itu?

Aku merutuki diriku sendiri.

Sungguh, aku tak tahu harus bagaimana saat Jieun menemuiku tadi.

Di satu sisi, aku takut ia benar-benar akan membenciku dan ia sepertinya memang membenciku.

Di sisi lain aku senang karena ia telah mengetahui kalau aku adalah kakaknya walaupun ia belum tahu kebenarannya.

"Jieun-ah, kau tumbuh dengan sangat baik. Kau gadis yang sangat kuat." gumamku.

Kalung.

Aku ingat dengan kalung itu.

Kalung dengan bandul yin-yang.

Milikku bewarna hitam sementara Jieun putih.

Kalung perak itu dibelikan oleh eomma sebelum kami berpisah.

Bulletproof [BTS] Where stories live. Discover now