Part 8: "Is This A Date?"

344 46 1
                                    

(Park Jiyeon POV)

Apa yang aku lihat saat ini memang nyata? Atau hanya mimpi?. Aku melihat Yoona, SooYoung, Minho, Jonghyun dan.. Changmin?. Untuk apa mereka datang ke rumah sakit? Apa mereka mengetahui soal penyakitku dan hari ini aku bersama kyuhyun akan menjalani operasi?.
Aku lalu menatap kyuhyun oppa, dia tersenyum ke arahku.
,"Gwenchana, aku yang mengundang mereka datang kemari untuk menjengukmu".
M..wo?. Aku membulatkan mataku pada kyu. Itu berarti changmin juga tahu aku sedang sakit keras?.
Aku kemudian kembali menatap teman-teman kyuhyun satu per satu. Tapi selama aku memperhatikan wajah mereka, yoona dan teman-temannya melihat ku dengan raut wajah yang sedih dan senyum yang pilu.
,"Tidak perlu takut jiyeon-ssi, kami datang ke sini untuk menjengukmu dan mendoakanmu. Kami ingin melihatmu sembuh kembali".
Changmin yang berdiri di ujung tempat tidur, perlahan menghampiri aku dan kyuhyun. Aku melihat changmin tengah menahan bulir bening dibalik kantung matanya.
,"Kau sudah tahu semuanya?".
Tanyaku pada namja yang sempat melakukan pendekatan denganku ini.
,"Heum ne. Kyu sudah menceritakan semuanya pada ku dan teman-teman lainnya. Jiyeon-ssi, aku harap kau bisa sembuh total setelah Kyu mendonorkan sebagian sum-sumnya untukmu. Bukankah kau akan menikah dengan sahabatku?. Jadi kau harus cepat pulih dan kembali sehat".
Changmin, dia selalu bersikap manis padaku. Membelaku disaat teman-temannya mengolokku. Tapi tetap saja itu tidak bisa melunakkan hatiku berpaling dari kyuhyun. Terlalu banyak kenangan manis diantara aku dan kyu.
,"Ne jiyeon-ssi, yakinlah jika kau akan sembuh dan bisa kembali berkuliah, kembali ke inha".
Kali ini aku melihat jonghyun tersenyum ke arah ku. Lalu perlahan im yoona mendekatiku. Ia kemudian berdiri berdampingan dengan changmin dan.. Yoona meraih tanganku dengan lembut.

,"Jiyeon, aku ingin minta maaf padamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

,"Jiyeon, aku ingin minta maaf padamu. Selama ini aku sudah sangat jahat terhadapmu. Bersikap kasar dan mencoba merebut kyuhyun darimu. Aku sebenarnya malu untuk bertemu denganmu seperti ini".
Yoona menitihkan setetes air mata di depanku. Tangannya semakin erat mengenggam tanganku. Seakan ia benar-benar menyesal karena sudah menyakiti perasaanku.
,"Tidak apa yoona-ssi, aku sudah memaafkanmu. Kau seperti itu karena kau cemburu, mianata jika kau terluka karena aku telah merebut namja yang kau cintai".
Aku mencoba menenangkan yoona. Aku tidak mau melihatnya menangis dan merasa bersalah karena aku. Bagaimanapun juga yoona adalah seorang wanita, ia pasti harus menahan amarahnya ketika melihat namja yang ia cintai dekat dengan yeoja lain. Sama seperti saat aku cemburu melihat kyu akrab dengan ye eun.
,"Aniyo, kenapa kau yang meminta maaf padaku?. Aku terlalu egois. Aku sadar jika perasaan seseorang itu tidak bisa di paksakan. Kyuhyun, dia sangat mencintaimu. Mendengar kyu akan mendonorkan sum-sum nya untukmu, itu membuat mataku terbuka lebar jika memang Kyuhyun tidak bisa melepasmu. Jiyeon-ssi jeongmal mianhae. Aku.. sangat menyesal".
Aku memeluk yoona ke dalam dekapan ku dengan erat. Membiarkan dirinya menangis di pelukkanku. Yoona, dia menumpahkan seluruh perasaannya di bahuku. Aku rasa, hanya ini satu-satunya cara agar ia merasa lebih lega dan tenang.
,"Tidak apa, tidak perlu dibahas lagi".
Aku mengusap punggung yoona dengan lembut. Ia baru mau melepas pelukkanku saat ia menyeka air matanya.
,"Mian, rasanya aku benar-benar yeoja yang sangat jahat".
Yoona tersenyum kecil dan sedikit menundukkan kepalanya
,"Aniyo, kau tidak seperti itu".
Aku menggelengkan kepalaku. Kulihat yoona tersenyum lebar sekarang dan masih menggengam tanganku.
,"Mianata jiyeon-ssi, aku juga sudah sangat sering menyakitimu. Aku harap kau akan segera pulih. Kami ingin melihat mu memakai gaun pengantin dan berjalan di altar".
kulihat sooyoung, yeoja bertubuh tinggi dan kurus ini juga menangis di hadapanku. Iya ikut mengenggam tanganku dengan erat.
,"Ne jiyeon-ssi, kalian pasti akan menjadi keluarga kecil yang bahagia. Jadi berjanjilah pada kami jika kau akan bertahan. Percayalah, kau pasti sembuh. Cho Kyuhyun akan selalu ada disisimu".
Dan sekarang minho tersenyum ke arahku. Namja keras kepala ini juga ikut memberiku semangat.
,"Ne, tentu saja. Aku akan selalu ada disisimu Jiyeon-ah. Kau jangan khawatir".
Kyu mendekapku dari belakang dengan erat, ia tidak peduli jika teman-teman yang lain memperhatikannya.
,"Ckckck..ya!. Jangan berpacaran seperti ini didepanku!".
changmin mengeluh pada kyuhyun, entahlah tapi kurasa ia hanya bergurau dengan kyu.
,"Wae?. Kau tidak suka?. Kau cemburu?. Jiyeon, dia hanya milikku. Kau cari saja yeoja yang lain, ara?!".
Kyu menopang dagunya di bahuku. Sementara kedua lengannya melingkar di pinggul dan perutku.
,"Aish menyebalkan! Ne ne ne! Ara ara! Aku tahu".
Aku merasa beruntung karena sekarang aku memiliki teman-teman baru yang peduli padaku. Aku sangat bahagia.

"Summer Of Love"Where stories live. Discover now