Part 6: "Sweet Memories"

357 46 37
                                    

(Cho Kyuhyun POV)

Berkencan dengan seorang anak pendeta, memang tidak mudah. Aku harus menjaga sikapku dan menuruti semua aturan yang sudah tuan park berikan. Aku tidak boleh mengantar jiyeon kembali ke rumah lewat dari jam sembilan malam. Mungkin pendeta park bersikap seperti itu karena jiyeon sedang sakit keras. Aku juga tidak ingin jiyeon menghabiskan waktunya hingga larut malam bersamaku. Jiyeon lebih baik istirahat.
Dan sekarang aku memberhentikan mobilku tepat di depan rumah pendeta park. Setelah berkencan dengan jiyeon malam ini di han river, aku semakin mencintainya. Maksudku aku memang menyayangi yeojachingu ku hanya saja... perasaanku padanya semakin hari semakin dalam. Tujuan hidupku saat ini hanya untuk membahagiakan jiyeon. Aku ingin jiyeon kembali sehat.
,"Oppa.. gomawoyo untuk malam ini. Aku sangat bahagia. Semua yang oppa lakukan, aku sangat menyukainya".
Jiyeon menatapku dan kemudian memandangi cincin yang aku berikan. Menyentuhnya dengan jari-jarinya, seolah cincin pemberian dariku adalah hal yang sangat mahal untuk jiyeon.
,"ne. Cheonma..oppa senang jika kau menyukai cincinnya".
Aku meraih tangan jiyeon lalu mengenggamnya dengan erat. Jiyeon, yeojaku yang cantik. Senyumnya begitu manis. Bola matanya..sangat indah meskipun tatapannya terkadang terkesan sendu. Dan entah kenapa aku menyukai menyentuh pipi jiyeon dan membelainya. Aku hanya ingin jiyeon tahu jika aku benar-benar tulus menyayanginya.
,"oppa boleh aku bertanya sesuatu padamu?".
Jiyeon sedikit memajukan tubuhnya dan..dia bersandar dibahuku.
,"kau mau tanya apa?".
Aku melingkarkan lenganku dibalik tengkuk lehernya.
,"hemmm.. setelah lulus dari seoul high, apa oppa pernah memiliki kekasih selain yoona?".
,"kenapa kau menanyakan itu chagi?".
Aku merengutkan keningku. Apa jiyeon cemburu?.
,"hanya ingin tahu saja".
Jiyeon tersenyum memandangiku. Sementara sebuah lagu mengiringi kebersamaan ku bersama jiyeon didalam mobil.
,"anio, tidak ada yeoja lain selain dirimu walaupun tidak sering dan selama di inha, oppa hanya berkencan dengan yoona. Itu juga karena oppa ingin melupakanmu, tapi ternyata.. tidak bisa, oppa malah semakin menyukaimu".
Aku tertawa kecil pada jiyeon. Mengakui perasaanku yang sudah lama ku pendam di dalam hati ku sendiri. Mungkin aku memang namja yang bengal, tapi untuk urusan yeoja kurasa aku typical namja yang setia. Aku sulit jatuh cinta dengan lawan jenis dan aku terlalu pemilih. Aku juga tidak mudah untuk menyatakan perasaanku.
Tapi ketika aku menyadari jika aku mencintai jiyeon, aku rasa aku telah menemukan pasanganku yang sebenarnya.
,"jadi oppa berkencan dengan yoona bukan karena oppa menyukainya?".
Kulihat jiyeon membulatkan matanya. Aku tahu caraku itu salah. Menjadikan yoona seperti sebuah kelinci percobaan. Aku hanya ingin belajar mencintai yeoja lain dan membuka hatiku. Tapi ternyata aku malah menyakiti yoona.
,"heum begitulah. Jadi jika kau melihatku akrab dengan yoona saat itu, kau jangan salah sangka. Oppa hanya berpura-pura".
Aku sedikit menundukkan kepalaku. Aku benar-benar malu saat ini.
,"aku.. jadi merasa bersalah pada yoona. Oppa dia pasti sangat membenciku".
,"Dia memang sudah tidak menyukaimu sejak melihat oppa bersamamu di hall basket di hari pertama kita berkuliah".
Jelas ku pada jiyeon. Rasanya jika aku mengingat hari itu, aku ingin menegur yoona dengan tegas. Aku benci dengan caranya memandang jiyeon.
,"mungkin dia cemburu padaku karena kyuhyun oppa hanya mencintaiku".
Aku merasakan lingkaran lengan ini semakin erat di tubuhku. Jiyeon mendekapku seakan tidak mau ada hal ataupun orang lain yang memisahkannya denganku.
,"chagi kau sendiri apa tidak cemburu melihat oppa dekat dengan yoona saat itu?".
Aku mengangkat dagu jiyeon sehingga kami saling berpandangan.
,"ne, sedikit".
,"hanya sedikit?. Jeongmal?".

 Jeongmal?"

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
"Summer Of Love"Onde histórias criam vida. Descubra agora