Part 9: "The Wedding"

600 51 8
                                    

(Cho Kyuhyun POV)
@ Lotte World, Seoul.

Dua hari sebelum hari pernikahan kami, aku bersama Jiyeon kembali berkunjung ke tempat rekreasi yang menyimpan banyak kenangan untuk aku dan calon anae ku.
Beberapa waktu yang lalu, jiyeon meminta ku untuk mengajaknya bermain di lotte world. Sudah lama aku tidak mengujungi tempat ini. Dan jika aku mengingat kejadian hari itu, aku hanya bisa tersenyum karena aku berkencan dengan Park Jiyeon.
Dan sekarang, kami kembali ke sini karena ingin merasakan moment itu lagi. Hanya saja, aku tidak perlu malu untuk mengakui jika aku dan jiyeon memang berkencan dan akan segera menikah.
Bedanya, cuaca di seoul saat ini masih memasuki musim semi tidak seperti saat aku dan jiyeon berkencan untuk pertama kalinya saat musim dingin tiba.
Jiyeon, semakin hari daya tahan tubuhnya semakin baik semenjak aku mendonorkan sum-sum ku untuknya. Tidak ada hal yang lebih menggembirakan selain melihat tawa jiyeon yang ceria dan raut wajahnya yang bahagia. Rasanya semua beban berat itu terbayarkan karena Jiyeon sudah sembuh total. Hanya terkadang jiyeon akan merasa letih jika terlalu banyak melakukan aktivitas.
Jiyeon mengapitkan lengannya di lenganku. Memakan sebuah ice cream yang tadi aku belikan untuknya. Sesekali ia menyodorkan ku ice cream yang ada ditangannya ke arahku. Menggodaku dan membuat ice cream mengotori mulut dan bibirku.
,"aish..chagi".
Lihat, jiyeon kembali menggodaku. Saat aku membuka mulutku, ia malah memundurkan ice cream dan memakannya sendiri.
,"hahaha".
Jiyeon tertawa karena melihatku sudah sepenuhnya membuka mulutku.
,"mianhae..ige ige..".
Jiyeon benar-benar menyuapiku dengan ice cream kali ini. Aku melingkarkan lenganku di balik tengkuk lehernya. Melangkah ringan sambil memandangi suasana taman rekreasi lotte world yang cukup dipadati oleh pengunjung.
,"oppa aku main ice skatting. Bukankah aku belum lulus ujian, cho seonsangnim?".

Jiyeon memandangku dengan sorot matanya yang tidak lagi sendu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jiyeon memandangku dengan sorot matanya yang tidak lagi sendu. Bola mata itu sangat indah dan berbinar.
,"Baiklah. Hari ini oppa akan melatihmu meluncur di atas es sampai kau tidak jatuh lagi".
Aku menyeka sisa ice cream yang ada di bibir jiyeon. Ia seperti anak kecil jika seperti ini, sangat menggemaskan.
,"Benarkah?. Jika aku terjatuh di pelukkan oppa seperti waktu itu bagaimana? Tidak boleh?".
Jiyeon menyandarkan kepalanya dibahuku. Kembali menyuapi ku dengan ice cream yang sebentar lagi akan habis.
,"chagi kau memang sudah berniat untuk jatuh di atas tubuhku lagi?".
Aku meruncingkan ujung mataku. Kulihat jiyeon hanya tersenyum kecil dan terus memandangiku.
,"Oppa..kita sedang berkencan kan?".
Lagi-lagi jiyeon mengingatkan ku dengan moment yang membuat aku sangat gugup kala itu. Aku masih ingat saat jiyeon bertanya apa kami sedang berkencan atau tidak, aku malah memberikan jawaban yang tidak jelas dan terkesan asal.
,"ne tentu saja, wae? Kau takut oppa tidak mau mengaku seperti waktu itu?".
Aku semakin mengerakan rangkulanku dan mencium pipi Jiyeon.
,"dan memberikanku boneka untuk membujukku agar aku tidak marah pada oppa setelah itu?".
Jiyeon malah balik bertanya. Tapi tiba-tiba ia memeluk tubuhku dari samping saat kami memasuki area ice skatting.
,"Chagi.. oppa akan melakukan apapun untukmu. Mianhae jika saat itu aku terlalu malu untuk mengatakan jika kita sedang pergi berkencan".
Kulihat jiyeon tersenyum padaku. Ia memandang dengan tatapannya yang teduh. Dan ini yang sangat aku sukai dari seorang park jiyeon, ia selalu bisa membuatku tenang.
,"gwenchana, lagipula kita sedang berkencan ditempat yang sama seperti waktu itu. Jadi oppa bisa menebus kesalahanmu padaku".
,"jeongmal?".
Sebuah ide tiba-tiba saja terlintas di kepalaku. Aku rasa tidak ada salahnya jika aku melakukan hal yang dulu ingin aku lakukan di depan Jiyeon. Keberanianku kala itu, tidak seperti sekarang.
,"ne tentu saja".
Aku kemudian dengan cepat meraih tangan Jiyeon. Menduduki jiyeon disalah satu bangku. Sementara aku berdiri di hadapannya.
,"Kau tunggu disini, biar oppa yang mengambil sepatu skattingnya".
Aku mengusap pipi kanan jiyeon. Ia lalu menanggapi sahutan ku dengan senyumnya yang manis.

"Summer Of Love"Where stories live. Discover now