Subjektif

3.2K 377 55
                                    

---
Untuk siapapun yang berada di dunia pendidikan, terkhusus untukmu yang bergelar pahlawan tanpa tanda jasa.

Saat ini, kita kerap dihadapkan dalam keadaan, dimana bersama dengan orang yang memuja pandangan subjektif. Entah dunia sekolah, bangku kuliah, hingga akhirnya di kehidupan sehari-hari.

Semua. Hampir selalu.

Tahu sudut pandang subjektif itu yang seperti apa?

Adalah sudut pandang yang hanya menilai seseorang dari apa yang terlihat.

Misalnya saja, dunia sekolah.

Beberapa orang yang notabenenya adalah sosok pendiam, akan dipandang bodoh lantaran tak pernah merespon saat guru bertanya di kelas, atau yang bicaranya gagap-gugup dan kesulitan menyampaikan apa yang di kepalanya. Bahkan banyak orang, terkhusus guru yang mengagungkan murid yang aktif dan jago berbicara di depan umum.

Padahal, sejatinya setiap murid memiliki amunisi yang berbeda-beda.

Guru, di sini kami hanya ingin menyampaikan, setiap orang memiliki titik kepribadian yang berlainan.

Introvert, kepribadian yang kreatif, kritis, teratur dalam mengambil kesimpulan, tapi memiliki kekurangan yaitu, kesulitan bersosialisasi dan cenderung anti-sosial. Ekstrovert, kepribadian yang aktif, memimpin dalam suatu perkumpulan, jago dalam public-speaking, tapi memiliki kekurangan yaitu, terlalu memfokuskan diri pada pandangan orang lain. Ambivert, kepribadian yang termasuk ke dalam dua kepribadian tersebut, namun terkadang mereka kesulitan beradaptasi dalam berbagai hal.

Bisa dibaca pada buku berbasis konseling, psikologi dan sejenisnya. Atau kalau kesulitan mencari, bisa browsing di Google. Sudah banyak yang membahas pembagian semacam ini.

Setelah itu, tolong pahami kepribadian mereka. Rangkullah, jangan sisihkan.

Terkadang sosok yang tertutup itu mungkin tahu jawabannya dan pernah menjawab, tapi karena di sampingnya ada yang mendengar jawabannya, seseorang itu kemudian mem-beo, dan yap, guru akhirnya menilai dia-lah yang mengetahui hal itu.

Padahal? Belum tentu.

Kenyataannya, kita berada di dunia yang seperti itu. Sekarang, dan tak dapat dipungkiri. Di bangku kuliah, di masyarakat, segalanya. Semua lapisan menggunakan sistem semacam ini, dan...

Ah. Sudahlah.




















---
See you next time!

Panggil Aku IntroverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang