{18}

1.1K 198 22
                                    


Mino dan Irene memasuki sebuah Flower Shop, karena mereka berjanji akan bertemu dengan Wendy dan Tae Hyun di toko tersebut. Wendy dan Tae Hyun sedang asik-asiknya memilih bunga sambil bercengkrama satu sama lain. Sedangkan Mino tidak tahu harus berbuat apa. Dia hanya melihat Irene yang sedang melihat-lihat bunga dari kejauhan.

"Ada yang bisa saya bantu ?"

Suara penjaga toko itu mengagetkan Mino. Mino tersenyum canggung dan menggaruk kepalanya yang bahkan tidak terasa gatal.

Penjaga toko itu tersenyum ramah. Dia kemudian terlihat melihat-lihat beberapa bunga yang terletak di sampingnya. Dia mengambil sebatang dan mengarahkannya ke hadapan Mino.

"Namanya Hydrangea, bunga lambang ungkapan rasa syukur dan perasaan tulus sepenuh hati. Bunga ini juga dapat mengungkapkan isi hati dari sang pemberi, seperti ungkapan 'terima kasih karena telah memahamiku'. Bunga ini banyak macamnya, dan kurasa warna biru langit ini akan sangat cocok dengan kekasihmu"

Penjaga itu dengan sabar dan senyum yang tidak pernah pudar menjelaskannya pada Mino. Mino menatap bunga itu dan Irene bergantian. Warnanya indah, akan sangat serasi dengan dress yang dipakai Irene hari ini.

"Baiklah, aku ambil satu"

Penjaga itu mengangguk dan segera membungkus bunga yang dipesan oleh Mino.

"Mino-ya, ayo kita ke restoran. Wendy sepertinya mulai lapar" Tae Hyun menghampiri Mino dengan Wendy yang merangkul lengannya. Wendy mempoutkan bibirnya dan mengangguk perlahan ketika tatapan Mino beralih kepada dirinya.

"Duluan saja, aku menyusul Irene dulu. Kita ketemu di restoran"

"Baiklah" Tae Hyun kemudian menggandeng Wendy untuk meninggalkan toko tersebut.

"Ini bunganya Tuan"

"Oh ya terimakasih" Mino mengulurkan beberapa uang dan mengambil bunga itu. Mino berjalan mendekati Irene sambil menyembunyikan bunga itu di balik punggungnya.

"Kita ke restoran sekarang, sepertinya Wendy sudah mulai lapar"

Irene menoleh begitu mendengar suara Mino di dekatnya. Dia kemudian mengangguk dan berjalan mengikuti Mino keluar dari toko bunga itu.

"Joo Hyeon-ah..."

Mino memanggil Irene tepat saat gadis itu akan memasuki mobil. Irene menoleh dan memandang Mino dengan tatapan bertanya-tanya.

"Ada apa ?"

Mino tidak menjawab dan hanya menyodorkan bunga yang sedari tadi bersemayam di balik punggungnya.

"Mm ? Bunga ?" Irene bingung dengan pemberian bunga yang tiba-tiba dari pemuda itu.

"Aku rasa bunga itu cocok buatmu"

Mino segera melesat menuju bangku kemudi setelah mengatakan sepenggal kalimat itu. Dan Irene, masih dengan tatapan bingung yang melekat di wajahnya, akhirnya memasuki mobil bersama bunga yang kini berada dalam genggamannya.


***


Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Kedua pasangan sudah akan beranjak pulang, ketika tiba-tiba mereka melihat Jin Woo yang muncul dari balik sebuah mobil.

"Kupikir kalian hanya berteman. Aku tidak menyangka bahwa hubungan kalian lebih dari itu"

Mino berdiri diam. Tidak menanggapi ucapan Jin Woo yang sangat jelas menyinggungnya. Sedangkan Irene, kegugupan jelas terpancar dari kedua bola mata gadis itu.

LIESWhere stories live. Discover now