Hakim Min memperhatikan dua foto tersebut.

Pandangannya terus berubah-berubah.

"Aku tidak kenal." jawabnya datar.

"Kau yakin?" tanya Namjoon.

"Tentu saja." jawab hakim Min dingin.

"Lantas mengapa kau selalu menolak tuntutan kami kepada tersangka Jeon Jungkook? Padahal bukti-bukti yang kami temukan sudah sangat jelas." tanya Hyunjae lagi.

"Sangat jelas? Hah, jadi gara-gara itu kalian membawaku kesini dan menuduhku yang tidak-tidak?" ia tertawa.

"Dengar, aku adalah hakim agung dan menurutku kasus yang kalian tangani ini tidak ada titik terangnya. Lagipula, semua gadis yang diculik juga sudah kalian temukan bukan beberapa bulan yang lalu? Lalu, kemarin juga kudengar kalian telah membebaskan gadis yang lain bukan?" jelas hakim Min panjang lebar.

Tanpa hakim Min sadari, gerak-geriknya selalu diperhatikan oleh Hyunjae.

"Baiklah kalau begitu." Hyunjae menatap Namjoon memberi sebuah kode.

"Tak ada pertanyaan lagi? Baik. Aku selesai." ujar hakim Min.

Ia beranjak dari tempat duduknya.

"Anda tidak berhak meninggalkan ruangan ini tuan Min."

"MWO? YA!" bentak hakim Min.

Namjoon dan Hyunjae meninggalkan ruangan tersebut tanpa menghiraukan sumpah serapah dari hakim Min.

ⓑⓤⓛⓛⓔⓣ

[ Namjoon's POV ]
"Sudah jelas bukan kalau ia merasa terancam?" ucap Hyunjae setelah kami keluar dari ruangan introgasi.

"Tentu saja."

"Padahal aku tidak menyebutkan bahwa gedung yang di sekitar potongan rekaman tersebut adalah gedung kosong. Bukankah ini cukup jelas?"

Aku berpikir.

"Hyunjae-ah, kita harus ke kantornya."

Setelah mendapatkan surat penggeledahan, aku dan Hyunjae segera menuju ke kantor hakim Min.

Sesampainya disana, sekretaris hakim Min dan para pekerja lain terkejut atas kedatangan kami.

Aku dan Hyunjae datang bersama beberapa petugas dari kepolisian.

"Aku akan memeriksa dokumen ini." ucap Hyunjae.

Aku mengangguk.

Sementara aku memeriksa isi laci meja kerja hakim Min.

"Tidak ada yang patut dicurigai." ujar Hyunjae masih membolak-balik tumpukan dokumen di atas meja kerja hakim Min.

Aku mengeluarkan seluruh benda yang ada di dalam laci.

Tidak masuk akal.

Aku menemukan tempat tersembunyi di dalam laci ini.

"Lihat."

Hyunjae segera mendekat kepadaku.

"Senjata api ini sesuai dengan kaliber yang Jieun periksa. Aku rasa ini adalah senjata yang hilang itu." Hyunjae segera memotret pistol itu di tempatnya.

Kemudian mengambil pistol tersebut untuk dijadikan barang bukti.

Aku kembali memeriksa setiap sudut ruang kerja itu.

"Aku rasa sudah cukup. Tidak ada yang patut dicurigai lagi." ujarku.

"Bagaimana dengan itu?" tunjuk Hyunjae ke CCTV yang ada di dekat pintu masuk.

Bulletproof [BTS] Where stories live. Discover now