▶️ 29.

742 95 32
                                    

Gaby dan Jeje terlihat sibuk memainkan PS milik kakak Veranda, sementara Veranda memilih diam dan meniup cangkir berisi coklat panasnya.

"Anjir, Gak gitu juga caranya, Kubil!" Teriakan Shania menginterupsi Veranda,

"Yaelah, si tantee. Gua liat di tipi tipi, caranya begitu, lagian nih ya apa salahnya mencoba?" Ujar Nabilah kekeuh

Jeje menatap sinis kedua sahabatnya lalu meletakkan stick PS yang ia pegang

"Bujukk ini anak, malem malem gini teriak teriak, lu kata rumah Nyai Pe hutan?!" Kata Jeje yang berhasil membuat Shania dan Nabilah saling melempar tatapan sengit

"Busett, akur apa akurr. Berantem mulu udah tua juga. Malu tuh, Shan sama yang manggilin lu Tante." Jeje melempar Shania dengan kacang polong yang entah sejak kapan sudah ia pangku

"Sakit, bege! Lagian makanan gaboleh dibuang buang!" Ujar Shania mendelik ke arah Jeje

"Kalian ributin apaan sih?" Tanya Veranda menatap Shania dan Nabilah bergantian

Shania menyenggol lengan Nabilah "Jawab." Desis gadis bermata bulan sabit itu

Nabilah menatap Shania tajam, sambil berpikir jawaban apa yang akan ia berikan pada Veranda

"Nggak papa, Ve. Tadi gue sama Tante lagi berantem cara buat kue ajaa." Veranda mengangkat sebelah alisnya seolah berkata 'are you kidding me?'

"Serius, Vee. Kan gue sama Shania mau belajar jadi istri yang baek. Ye kan, Tante?" Nabilah dengan sengaja menginjak kaki Shania agak keras

Jeritan Shania tertahan, "I-iya Vee! Kita mau belajar masak juga, lu lain kali ajarin gue masak dong pas itu lu masakin gue carbonara enak bangeet! Ajarin gue dongg!" Jawaban Shania sangat meyakinkan

Veranda membulatkan mulutnya sambil menganggukan kepalanya "Lain kali gue ajarin, pasti. Eh, nggak pada laper? Pesen pizza gitu katanya mau nonton drama bareng kan?"

Jeje menjentikkan jarinya dengan tertawa "Mantab jiwa memang!"

Jeje segera meraih ponselnya yang tergeletak di karpet, dan memesan pizza berserta teman temannya.

"Terus yang bayar ini semua siapa?"

***

Keenan masih bisa merasakan aura tidak menyenangkan dari sahabat sahabatnya, sejak ia berkata jujur mengenai hubungan dirinya dengan Yona, Boby dan yang lainya seolah mengibarkan bendera perang padanya.

"Bob, libur nggak kemana mana?" Tanya Keenan mencoba mencairkan suasana yang terasa aneh setelah kejadian kemarin

Boby hanya bergumam sembari mengaduk kopi yang ia buat, "Nggak, gue sibuk. Tapi gue nggak sampe lupa sama pacar sendiri." Ujar Boby lalu pergi meninggalkan Keenan di dapur

Keenan mengeryit heran pada Boby "Sebenernya ada apa sih, Bob?" Pertanyaan Keenan membuat Boby berhenti melangkah

"Kenapa sejak gue bilang kalau gue sama Yona deket lu sama yang lain jadi aneh gini dah? Kalian cemburu liat gue sama Yona?"

Boby membalikkan badanya menatap Keenan dengan alis terangkat sebelah,

"For your information, Mr. Keenan. Gue sama yang lain nggak pernah sedikitpun ngerasa Cemburu." Nafas Boby tercekat, "Tapi Veranda yang bakalan cemburu dan sakit!" Ucap Boby, tentu dalam hati

Setelah itu Boby berjalan menjauh meninggalkan Keenan yang sedang menatapnya bingung

Vvyn : Keenan, besok malam jadi kan?

***

"Aduuuh! Jawa sakit, begoo!" Teriak Frans sambil berusaha melepaskan Adam yang menjepitnya diketiaknya

I Love my BMX BoyМесто, где живут истории. Откройте их для себя