Part 8 : Happiness

1.3K 79 4
                                    

Hari ini terasa berbeda bagi Queena, ia merasa bahwa hari ini hanya dialah orang yang paling bahagia dan gembira. Walaupun ia tak bisa melihat indahnya sinar mentari pagi, namun ia bisa merasakan hangatnya pelukan sang mentari pagi. Rasa semangat yang ia miliki hari itu membuat Bilqist heran akan sikapnya.

"Na, kamu kenapa sih?" Tanya BIlqist sambil tertawa kecil melihat sikap sahabtanya itu

Shaqueena hanya membalas dengan senyuman lebar di wajahnya

"Iya deh aku paham yang mau pergi sama Maheen"

"Apaansih"

"iyakan?"

"Nggak juga"

"Nggak juga? berarti ada iya juganya dong"

"Haishh kamu ini" "Aku tuh ya seneng banget karna aku bakal bisa lihat lagi, lihat bunda, lihat matahari, lihat pemandangan, bisa belajar lagi, nggak ngereptin lagi, bisa beraktifitas lagi, bisa lihat kamu, dan bisa lihat indahnya ciptaanNya"

"kok aku fokus kata-kata kamu yang terakhir" "bisa lihat indahnya ciptaanNya, Hmmm Maheen maksudnya"

"Apasih kamu" Elak Shaqueena

"Hahaha iyakan bener kan?"

"Gak"

"Dihhh sok jutek gitu" "Yauda yauda, kamu hati-hati ya. Kabarin aku setiap saat pokoknya ya dari kamu sampe, makan, mau tidur pokoknya semuanya"

"Ishh haha kayak pacar aja"

"Nggaklah yakali, kamu selingkuhan aku kan"

"Ahaha apaansih garing tau gak"

"Dih garing tapi ketawa"

Candaan mereka terus berlanjut selama mereka menyiapkan perlengkapan untuk Shaqueena dan berujung dengan perkataan Bilqist yang membuat canda tawa mereka terhenti seketika.

"Kamu serius?" Tanya Bilqist

"Serius apa?" Jawab Queena

"Serius gak akan kenapa-kenapa kan?"

"Iya serius, aku percayain semua sama takdir aku. Apapun nanti hasilnya, aku pasti terima"

"Iya oke kalo kamu yakin Na, aku juga percaya Maheen kok. Dia pasti bakal jagain kamu" "kamu harus janji sama aku, kamu bakal kembali nemuin aku dengan selamat. ngerti?" "Dan maaf aku gabisa nemenin kamu, karna aku gak dapet izin sama kaka aku"

"Ahhh Bilqist" Sahut Queena sambil langsung memeluk Bilqist

Dan lalu tiba-tiba suara pintu terdengar dan merusak suasana haru di ruangan Queena, ya tidak lain Maheen dan Raflylah yang datang tanpa mengetuk pintu.

Maheen dan Rafly "Assalamu'alaikum"

Rafly "Aduh aduh kenapa pada gini kayak mau ditinggal kemana aja kamu Bil"

Shaqueena dan Bilqist "Wa'alaikumsalam"

Bilqist "Bisa gak sih ketuk pintu dulu?"

Maheen "Iya sorry sorry kita gak tau kalo..."

Shaqueena "Yauda sini duduk kak"

Rafly "Eh kalian kalo mau lanjutin kita keluar dulu aja kali"

Bilqist "Nggak, gausah. Udah buyar" Jawab Bilqist dengan jutek

Rafly "Yah kok kamu marah"

Bilqist "Aku gak marah"

Rafly "Itu nada kamu"

Bilqist "Iya tapi gak marah"

Rafly "Boong"

Shaqueena "Hhhaha udah-udah kak, gapapa kok santai aja. Sogok coklat aja Bilqist juga udah ga marah"

My Istikharah is youWhere stories live. Discover now