29. Jeon's

2.3K 317 14
                                    

Yoo aku datang :)

Happy reading yaaa, baca pelan-pelan aja terus di hayati yaaa wkwk

-***-


Jungkook terlonjak dari tidurnya. Napasnya terengah-engah, keringat menetes dari dahinya. Matanya bergerak gelisah, bibirnya juga bergetar. Pria itu mendesah pelan kemudian ia memejamkan matanya.

Setelah sekian lama, mimpi itu datang lagi. Semenjak Yeri datang ke rumahnya dan menenangkan dirinya, tak pernah sekalipun ia bermimpi hal-hal yang membuatnya kepalanya berdenyut sakit.

Tapi sekarang, mimpi itu datang lagi. Seolah tak memberikan ruang untuknya mendapatkan ketenangan.

Mimpi yang sama dengan 2 bulan lalu. Suara teriakkan, pecahan kaca, klakson mobil, dan ledakan. Semuanya menjadi satu.
Jungkook membuka matanya perlahan, ia menoleh pada seseorang yang berdiri di dekat jendela kamarnya.

Kim Mingyu.

Pria itu tengah memandangnya dengan raut wajah khawatir, Jungkook mengabaikan pandangan itu dan berjalan menuju lemarinya untuk mengambil seragam dan ia melanjutkan langkahnya ke kamar mandi.

Setelah 20 menit ia menyelesaikan ritual mandinya, Jungkook berjalan keluar kamar mandi lengkap dengan seragam yang terpasang ditubuhnya.

Tangan kanannya ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya yang basah, setelah itu ia melempar asal handuknya.

Mingyu masih disana, ia duduk diatas kasur Jungkook. Namun, Jungkook tak memedulikan keberadaan saudaranya itu. Pria itu lebih memilih untuk membereskan buku-buku yang akan ia bawa ke sekolah daripada menyapa saudaranya.

Bukannya tak sopan atau apa, hanya saja suasana hatinya sedang tak baik saat ini karena mimpi itu menghantuinya lagi. Maka dari itu Jungkook mengguyur kepalanya lebih lama dari biasanya.

Dengan sabar Mingyu menunggu saudaranya, tapi melihat Jungkook yang seperti sekarang membuatnya sadar bahwa tak ada tanda-tanda Jungkook akan berbicara padanya.

Pria bermarga Kim itu menghela napasnya, "Jeon Jungkook ada apa dengan dirimu?"

Jungkook berhenti melakukan aktivitasnya untuk beberapa saat, kemudian ia kembali memasukkan buku yang telah ia siapkan ke dalam tas.

"Jungkook aku bicara padamu." Ucap Mingyu kali ini ia meninggikan suara dari sebelumnya.

Jungkook masih tak mengeluarkan suaranya, hal itu membuat Mingyu geram dan memekik.

"JEON JUNGKOOK!"

"Aku tak apa, sekarang keluar dari kamarku dan pergi sarapan. Aku akan menyusul." Balas Jungkook dengan wajah tanpa ekspresi.

Tangan Mingyu terkepal, ia berusaha untuk menekan emosinya. Sejenak ia menghembuskan napasnya kasar, "Terserah." Kata Mingyu cepat dan ia keluar dari kamar Jungkook dengan membanting pintu kamarnya.

Tak tahukah Jungkook bahwa Mingyu itu mengkhawatirkan dirinya? Tapi Jungkook seolah tak mau tahu dan tak menceritakan apapun padanya.

Di dalam kamarnya Jungkook menghela napas berat, ia berdiri di depan cermin dengan wajah yang kebas. Matanya menatap datar pantulan dirinya sendiri, "Jeon... Junghyun?"

"Aku yakin mendengar nama Jeon Junghyun dalam mimpi menyeramkan itu, tapi siapa dia? Mengapa aku memanggilnya dengan sebutan 'hyung'?"

'Jeon Junghyun, apa kau seseorang dari masa laluku?'

-***-


Jungkook menghela napasnya kasar, entah sudah berapa kali ia melakukannya. Matanya terarah pada pemandangan di luar bus. Sebentar lagi bus yang ia tumpangi akan menambah jumlah penumpang, karena halte sudah di depan matanya.

Lost Mind [TAMAT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora