My Sadness Because Of You "P4"

3.1K 181 3
                                    

Normal Pov

Sebelum matahari bersinar terang Hinata yang tertidur terbangun dari alam mimpinya. Dengan wajah yang sembab akibat menangis semalaman Hinata bangun dari ranjangnya, bergegas menuju kamar mandi untuk menyegarkan diri.

Hinata berdiri didepan wastafel kamar mandi menopang dua tangannya didekat wastafel tersebut lalu melihat dirinya dipantulan cermin. Dia menangis kembali mengingat kejadian semalam dengan ucapan Naruto yang dlontarkan kepadanya.

Kini Hinata kembali menangis. Namun dia dengan segera menghapus kasar air matanya. Dia tidak boleh lemah hanya karena begini. Mengingat dia sangat mencintai Naruto, mau bagaimana pun Naruto sekarang adalah suaminya, dia tidak boleh membenci suaminya sendiri.

Hinata langsung bergegas mandi. Setelah dia selesai mandi memakai baju dan keluar dari kamar untuk menyiapkan sarapan untuknya dan suaminya. Mungkin dengan cara ini Naruto bisa luluh. Dia melihat keadaan apartemen yang sunyi. Mungkin ini karena Hinata terlalu pagi bangun dan Naruto masih tidur.

Hinata berjalan menyusuri apartemen tersebut dan sampai didapur. Dilihatnya kedalam kulkas yang hanya tersedia beberapa cup ramen saja.

Hinata berinisiatif pergi berbelanja sebentar ke minimarket dekat apartemen milik Naruto. Dia tau kalau dekat apartemen itu ada minimarket yang cukup lengkap. Dan tak lama setelah kepulangannya dari minimarket. Hinata langsung berkutat didapur. Tangannya yang lincah memotong sayuran dan mengaduk masakannya. Dia sangat senang membuat masakan pertamanya untuk suami yang dia cintai.

Selesai dengan masakanya Hinata menunggu Naruto dimeja makan. Namun karena Naruto lama sekali. Hinata memberanikan diri untuk membangunkannya. Dengan langkah yang ragu Hinata mendatangi kamar Naruto namun sebelum dia mengetuk pintu Naruto. Seorang yang ditunggu Hinata membuka pintu kamarnya.

Normal Pov End

Hinata Pov

Aku berjalan dengan langkah yang ragu menuju kamar Naruto. Tapi sebelum aku mengetuk pintu kamarnya, Naruto sudah membuka terlebih dahulu pintu kamarnya. Betapa terkejutnya aku melihat dia. Aku tersenyum lembut kepadanya namun senyumanku itu dibalas dengan tatapan dingin dari Naruto.

Akupun tertunduk dengan tatapanya itu. Namun dia tidak memperdulikanku. Dia berlalu dan menutup keras pintu kamarnya yang membuatku terkejut. Aku menyadari dia berlalu dariku. Ku kejar dia dengan sedikit berlari.

Dengan nada yang ragu aku berbicara dengannya.

"Naruto-kun sarapanlah terlebih dahulu. Aku sudah menyiapkannya untukmu"

Ucapku begitu denganya. Namun ucapanku barusan kembali dibalas dengan umpatan kasar dari Naruto.

"Apa kau bilang..hehh. Makan saja kau sendiri. Aku tidak sudi memakan masakanmu. Cehh..lebih baik aku kelaparan daripada harus memakan masakanmu"

Ucapannya barusan membuat air mataku hendak keluar. Namun aku tahan. Sakit iya ini memang sakit. Tapi mau bagaimana lagi aku tidak bisa membencinya. Aku terlalu mencintainya.

Diapun pergi meninggalkanku diapartemen sendiri. Aku hanya bisa menangis. Aku terduduk dilantai seakan kakiku lemah untuk menopang badanku. Aku menangis terus menerus. Sampai akhirnya aku bangkit kembali dan beralih menuju meja makan.

Dengan lirih dan dengan tangisan aku memakan sarapan buatanku sendiri tanpa ditemani oleh suamiku. Sedih memang melihat nasibku sekarang. Tapi aku tidak akan menyerah aku akan tetap bertahan meski ini terasa sakit.

Hinata Pov End
.
.
.
To Be Continued

Yosh P4 sudah selesai
Maaf kalo ceritanya singkat
Komen dan Votenya jangan lupa

Terima Kasih😚😚

My Sadness Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang