27

2.7K 308 6
                                    

Selasa

[Nara POV On]

Pagi-pagi banget gue dateng ke sekolah buat nyari lokasi yang ada cctv nya. Gue nyatet cctv yang ada di depan kamar mandi sama di deket tangga di mana Seoyeon jatuh. Kemarin bang Jungkook udah minta copy-an cctv yang ada di depan ruang biola, jadi gue ga perlu minta lagi. Berasa jadi detektif tau ga. Kembarannya conan.

Gue buru-buru turun dan pergi ke ruang monitor. Awalnya gue ga dikasih, tapi ya, lo tau kan, cowok mana sih yang ga kepikat sama kecantikannya dan keimutan Nara *kibas rambut*.

Awalnya gue mau langsung nonton di toilet, tapi setelah gue pikir-pikir, ga asik kalo gue ga penasaran. Gue mau nonton copy-an cctv bareng bang Jungkook sepulang sekolah dan mastiin apa bener pikiran gue kemarin kalo Chanyeol dalangnya. Gue harap guenya salah.

[Nara POV off]

Gelap. Cuma itu yang gue rasain sekarang. Mata, tangan, kaki, serta badan gue rasanya kaku buat digerakin. Badan gue sakit dan pikiran gue gatau kemana arahnya. Gue rasa banyak orang yang dateng dan nangis di samping gue. Tapi mata sama mulut gue sama sekali ga bisa gerak. Selang infus, selang oksigen, dan alat-alat medis lainnya udah kepasang di badan gue.

Tiba-tiba, gue ngerasa secercah cahaya dateng ke arah gue dan akhirnya, setelah beberapa lama, gue tersadar. Ruangan ini asing banget bagi gue. Dan, siapa yang nangis di samping gue. Gue ga tau apa-apa. Gue takut.

"Seo-seoyeon!" kata orang yang nangis di samping gue barusan.
"Kamu?"
"Dok! Dokterr! Suster!" teriak orang itu.

Orang-orang berbaju putih tiba-tiba dateng ke ruangan gue dan meriksa gue.

"Untunglah, anak ibu sudah sadar." kata salah satu orang yang berbaju putih itu.

Anak?

"Tapi, saya minta maaf harus mengatakan ini. Anak ibu..."

"Anak saya kenapa, dok?"

"Anak ibu mengalami amnesia."

"Amnesia?" ibu yang tadi nangis itu tiba-tiba jatuh ke kursi dekat ranjang gue sambil nangis. Dan orang-orang berbaju putih itu pergi.

Gue gatau ini apa? Gue siapa? Dan ibu itu siapa?

~~~

[Nara POV on]

Daritadi gue perhatiin si cendol. Gerak-geriknya biasa aja sih. Tapi, sifatnya berubah njir. Dia jadi sering marah-marah ke cabe. Gue yang di belakangnya kan jadi penasaran.

Pas jam matematika, hp gue geter. Gue liat sekilas, telfon dari tante Mia. Awalnya gue mau angkat telfonnya, tapi nanggung lah kalo gue ke toilet sekarang buat ngangkat telfon dari tante Mia, toh juga abis ini istirahat. Jadi gue mutusin buat nge-reject telfonnya tante Mia.

Jam istirahat

"Eh Ra, besok jangan lupa buku gue lo bawa." kata Taeyeon sambil ngasih buku matematikanya. Hehe, gue pan ga pernah nyatet. Biasanya gue minjem Seoyeon soalnya.

"Aelah, iya iya, bawel. Kalo besok gue ga bawa, lo nraktir gue deh,"

"Oke," gampang banget si Taeng dibegoin. Haha. "Lah!? Keenakan lo dong!" lanjutnya sambil njitak pala gue.

Between Us•pcy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang