"Alea. Itu, dia teman baru kamu sayang." ucap papa Alea. Alea melepaskan pelukannya dan menatap gadis yang disebut papanya itu sebagai teman barunya.

"Clara, om titip anak om ya. Om harus berangkat kerja soalnya. Semoga kamu dan anak om bisa berteman baik. Om pergi dulu." pamit papa Alea.

"Alea sayang, papa berangkat kerja dulu. Nanti kalau sudah selesai urusan kamu, segera hubungi papa." pamit papanya dan setelah mencium kening anak gadis semata wayangnya itu, papa Alea segera berlalu pergi.

"Hai. Gue Clara Amora." kata gadis dihadapan Alea sembari mengulurkan tangan kanannya. Alea terdiam cukup lama, dirinya ragu untuk membalas uluran tangan gadis didepannya itu.

"A... Alea.. Aurora." balas Alea sekaligus membalas uluran tangan Clara, dan saat itu juga Clara tersenyum.

"Ah, Alea ya. Salam kenal Alea." ucap Clara.

"Kita masuk ke dalam yuk!" ajak Clara dan langsung menyambar pergelangan tangan kanan Alea, ditariknya Alea dengan halus agar mau beranjak dari posisi sebelumnya.

👑👑👑

"Semoga kita bisa berteman ya, Le. Sama seperti apa yang papa lo bilang tadi." ucap Clara ketika mereka telah mengambil nomor antrean dan sedang duduk menunggu giliran.

"Sebelumnya lo di SMP mana?" tanya Clara.

"Gue home schooling." jawab Alea dengan cepat, entah apakah Clara dengar dengan jelas atau hanya beralini tahu dengan mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Gue sebelumnya dari SMP Nusa Pelita. Gue asli Jakarta, Le. Lo sebelumnya tinggal dimana emang?" tanya Clara lagi, bahkan tanpa Alea tanyapun Clara sudah menjelaskan terlebih dahulu. Clara memang cerewet, berbeda dengan Alea yang pendiam.

"Gue sebelumnya tinggal di Lombok. Baru dua minggu ini gue ada di Jakarta dan udah ada aja kejadian sial yang menimpa gue." jelas Alea, dirinya mencoba membuka diri dengan menceritakan soal dirinya kepada Clara. Tapi Alea masih harus memfilter ucapannya sebelum keluar dari mulutnya.

"Kenapa? Kenapa?" tanya Clara antusias. Selain bawel, ternyata Clara orangnya kepo.

"Kapan-kapan aja gue ceritain. Gue lagi males."

👑👑👑

45 menit kemudian.

"389" panggil seorang wanita dari pengeras suara yang terdengar di penjuru ruangan.

"Itu nomor gue!" teriak Clara dengan senangnya.

"Gue masuk dulu ya ngurusin ini." pamit Clara dan hanya mendapat balasan anggukkan kepala dari Alea.

Clara masuk ke ruang tempat pendaftaraan ulang. Alea masih duduk di kursi tunggu. Dirinya mengeluarkan benda tipis persegi panjang dari dalam tasnya. Menggeser slide dilayar ponselnya, kemudian memilih icon berbentuk kamera namun bertuliskan instagram. Alea menscrol-down melihat-lihat postingan dari followersnya. Mengetuk dua kali setiap ada gambar muncul di ponselnya, menandakan dirinya menyukai postingan tersebut.

"Serius amat!" sontak Alea kaget. Suara itu, suara yang tiga hari lalu didengarnya. Dan si pemilik suara itu duduk disamping Alea, menggantikan tempat Clara.

"Lo!"

"Kenapa? Kangen ya sama gue."

"Pede lo ketinggian." ucap Alea lalu dirinya kembali fokus pada ponselnya.

"Anjir, gue ganteng gini malah dikacangin." kesalnya.

"Pergi lo! Kenapa muncul lagi sih!" ketus Alea namun matanya tak lepas dari benda persegi panjang tipis itu.

"Gue sekolah disini. Jadi suka-suka gue dong."

"Siapa sih lo? Soj banget jadi orang ewh."

"Gue? Gue Alfa Alexander Flemming." balas lelaki itu dengan suara lantang.

Semua siswa baru menolehkan pandangan mereka ke arah Alfa. Suasana riuh dengan bisikan-bisikan yang tercipta kala Alfa memperkenalkan dirinya.

'Alfa?'

'Alfa anaknya pak Alexander Flemming bukan?'

'Alfa anak pengusaha kaya itukan?'

'Gila. Itu Alfa?'

'Demi apa? Alfa sekolah disini.'

'Ternyata aslinya Alfa jauh lebih ganteng.'

'Alfa beneran gak sih?'

'Iya ih itu si Alfa satu-satunya pewaris Flemming corp.'

'Iya Alfa, gue pernah liat sekilas di tv.'

Dan masih banyak bisikan-bisikan lainnya yang lebih dari heboh. Alfa memang bukan anak yang terbuka di sosial media. Bahkan tak banyak orang tahu apa nama sosial media Alfa.

"Mampus lo Al!" lirih Alfa yang memang ucapannya tertuju untuknya. Alfa lupa bahwa dirinya sedang berada ditempat umun.

"Apa lo bilang?" Alea yang sedaritadi pendengarannya terfokus pada bisikan-bisikan orang mengenai Alfa itu segera menoleh kala Alfa berucap lirih.

"Hah apa?" Alfa malah balik bertanya.

"Lo tadi bilang apa?" ulang Alea.

"Oh itu..."

"I love you." bisik Alfa dan segera bangkit dari duduknya kemudian berlari menjauhi ruangan itu.

"Dasar sinting!" teriak Alea kesal.

👑👑👑

Vomment yaaa 😘😂

--Lizziyafijr copyright©2017

Princess TomorrowWhere stories live. Discover now