04. Dunia Baru

46 27 6
                                    

SMA Angksaska.

Tahun ajaran baru, ratusan siswa diterima di SMA favorit di ibukota. Begitupun dengan anak lelaki yanv bernama Alfa. Papanya menyetujui permintaannya, Alfa diperbolehkan sekolah formal tanpa adanya pengawasan ketat dari bodyguard yang bagi Alfa sangat menyebalkan.

"Kalian gak usah ikut gue masuk. Udah bagus gue mau dianterin. Cepet pulang sono!" Usir Alfa ketika dirinya akan turun dari mobil Pajero itu.

Brak!

Dengan kerasnya Alfa menutup pintu mobil itu hingga menjadi pusat perhatian. Alfa merasa cuek saja dengan hal yang baru saja dilakukannya itu.

"Besok-besok gue bakal bawa mobil sendiri. Papa gue sih pake segala acara nego-nego." kesalnya.

"Woi! Al!"

"Si kutu. Pagi-pagi udah nambah jelek mood gue aja." ucap Alfa tanpa menghiraukan panggilan ah lebih tepatnya teriakan dari orang yang dipanggilnya kutu itu, Alfa dengan santainya berjalan berlalu meninggalkan tempatnya berdiri tadi.
"Sialan lo. Gue udah lari-larian ngejar lo, malah lo tinggal gitu aja."

"Siapa yang nyuruh lo lari-lari sih, Dan?" tanya Alfa santai.

"Ya gak ada sih."

"Lagian kenapa sih lo sekolah disini juga? Bukannya lo bilang enakan home schooling, banyak cewek cantik dan selebriti gitu?"

"Lo bilang sekokah formal jauh lebih banyak cewek cantik dan seksi-seksi. Ya, gue minta bokap gue sekolah formal juga." jelasnya.

"Daniel August Pratama. Gue heran sama otam lo, masa iya isinya cewek seksi mulu." ucap Alfa sembari menggelengkan kepalanya.

"Masuk yuk! Halaman sekolah ini panas." Ajak Daniel. Daniel adalah teman Alfa sejak kecil, bahkan teman home schooling juga. Hanya Daniellah yang benar-benar sudah Alfa anggap seperti keluarga, karena memang kemana-mana selalu mereka selalu bersama.

"Lo cewek apa cowok sih? Takut banget sama panas." heran Alfa, kemudian dirinya menyusul Daniel yang sudah jalan terlebih dahulu.

Hari ini adalah hari dimana siswa baru melakukan pendaftaran ulang. Ada puluhan siswa yang berseragam putih abu-abu, mereka adalah pengurus OSIS SMA Angkasa. Mereka kuwalahan mengatur parkiran, mengatur barisan antrean pendaftar, karena memang jumlah mereka yang kalah jauh dengan jumlah pendaftar siswa baru tersebut.

👑👑👑

"Papa harus ke kantor sekarang, kamu baik-baik ya di sekolah baru kamu." ucap seorang laki-laki berusia 40 tahun lebih kepada anak gadisnya yang berseragam putih biru-biru.

"Alea takut keramaian, pa." ucapnya sambil memeluk papanya.

"Nanti papa dimarahin bos papa sayang. Kamu masuk sana, papa lihatin dari sini."

"Gak mau. Papa harus temenin Alea." pintanya sambil merajuk manja kepada papanya.

"Hei!" sapa papa Alea sambil melambaikan tangan kearah gadis yang baru saja melewatinya.

"Om manggil saya?" tanyanya sambil menuding dirinya sendiri. Setelah papa Alea menganggukkan kepalanya, barulah gadis itu berjalan mendekat.

"Kamu mau daftar ulang juga, nak?" tanya papa Alea berbasa-basi.

"Iya om."

"Nama kamu siapa?"

"Clara om." balas anak gadis itu sambil menunjukkan senyuman manisnya.

Princess TomorrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang