"Nah itu Lara blushing. Jangan lama lama deh" ucap Flo lagi dan Devan mengangguk setuju

"Kalian tunggu aja. Gue sama Lara cari makan dulu. Laper gue"

"Lo mah makan aja yang lo pikirin" ucap Devan dan mereka terkekeh

Brian menggandeng Lara menuju stand makanan. Tak lama, Nathan datang bersama Livia

"Hai bro. Selamat untuk kalian berdua" Nathan memeluk Flo dan Devan bergantian

"Terima kasih lo mau hadir dan bawa pasangan lo. Gue kira lo nggak bakal datang" sahut Devan menatap Nathan dengan perempuan disamping Nathan

"Gue nggak mungkin nggak hadir di hari pernikahan sahabat gue"

"Gue hargai itu. Dan lo harus mengenalkan perempuan disamping lo" ucap Flo menatap perempuan itu yang diam dan tersenyum

"Dia Hilda. Tunangan gue"

"Nggak nyangka lo mendapatkan perempuan yang cantik begini" sahut Flo. Hilda tersenyum malu dipuji oleh Flo

"Gue juga tampan dan gue harus dapat yang cantik juga"

"Semoga cepat menyusul lo" sahut Devan dan diangguki mantap oleh Nathan

"Gue pergi dulu"

Flo dan Devan mengangguk kepada Nathan. Nathan menggenggam tangan Livia menuju ke stand makanan

"Akhirnya kita semua mempunyai pasangan masing masing" suara Devan terdengar. Flo mengangguk

"Ya. Gue seneng kita semua berakhir happy ending walau ada masalah di dalamnya"

************

1 TAHUN KEMUDIAN

Flo berada di ruangan bersalin. Devan dengan gusar dan takut berdiri di luar ruangan bersalin.

Semua keluarga Flo dan Devan datang saat mendengar Flo akan melahirkan. Semua tampak antusias dengan itu. Alvian juga datang bersama Livia. Alvian Livia datang bersama anaknya yang berumur satu bulan.

Alvian melaksanakan pernikahan setelah Flo menikah dengan Devan sebulan setelahnya. Dan tak lama, Livia dianugerahi oleh anak perempuan yang sangat cantik.

Flo tengah berjuang melahirkan anaknya didalam ruangan bersalin dengan bantuan dokter dan para suster. Flo memilih melahirkan normal daripada melakukan operasi

Sudah berselang lima menit, kepala bayi sudah muncul.

"Ayo bu. Kepalanya udah keluar"

Mendengar itu, Flo menambahkan kekuatannya untuk mengeluarkan anaknya.

Sudah tujuh menit, suara bayi terdengar. Flo tersenyum lemah menatap bayi dengan darah di gendongan dokter itu

"Selamat bu Flo. Anda melahirkan bayi laki laki yang tampan dan tanpa cacat"

Flo menatap bayi itu senang. Dokter memberikan bayi itu ke suster untuk dibersihkan. Suster mulai membersihkan darah dan proses persalinan.

Devan dan semua lainnya menatap pintu itu yang terbuka sedang mendorong brankas yang diatasnya ada Flo

"Kenapa dengan istri saya dok? Apakah anak saya selamat?" Tanya Devan tergebu gebu

"Istri bapak tidak kenapa napa. Saya akan memindahkannya di ruang rawat. Selamat, istri bapak telah melahirkan anak lelaki dengan selamat tanpa cacat. Anda bisa melihatnya saat dia sudah dibersihkan"

Devan dan semuanya bernafas lega. Mereka segera berjalan menuju kamar rawat Flo

Devan membuka pintu dan terlihatlah Flo tengah tertidur diatas ranjang

Devan mendekati Flo dan membelai kepala Flo. Flo yang tertidur langsung terbangun karena merasa ada gesekkan

Devan menatap Flo yang tengah sadar

"Maaf aku ganggu kamu tidur" ucap Devan

"Nggak papa"

Tak lama, suster membawa anak bayi didalam gendongannya. Semua yang disana sangat ingin melihat wajah anak Devan dan Flo

"Ini bu Flo anaknya. Dikasih asi dulu bu"

"Makasih sus"

Flo mulai menyusui anak laki lakinya itu. Flo tersenyum bahagia menatap anaknya dengan gemas

"Siapa namanya Flo?" Tanya Livia

"Belum kasih nama. Kamu punya nama?" Tanya Flo menatap Devan

"Namanya  Vannondra Jonathan. Di panggil Vanno" ucap Devan

"Nama yang bagus" timpal Alvian tersenyum

Semua yang disana tampak setuju dengan nama itu. Setelah memberi asi, Devan menggendong Vanno dengan senangnya. Mereka semua menggendong Vanno bergantian. Yang paling antusias adalah ayahnya Devan dan kedua orangtua Flo.

*************

Hari ini Flo, Devan, dan Vanno pulang menuju rumah mereka. Hadiah pernikahan mereka adalah sebuah rumah yang sangat bagus dan nyaman dari Devan.

"Capek?" Tanya Flo saat melihat Devan memasuki kamarnya setelah menidurkan Vanno dikamarnya

"Cukup lelah" Devan ikut duduk disamping Flo diatas kasur.

Flo mengelus kepala Devan dengan sayang. Devan menyandarkan kepalanya di bahu Flo

"Makasih sayang sudah menghadirkan malaikat kecil di keluarga kita" ucap Devan lalu mencium pipi Flo

"Kamu nggak seharusnya berterima kasih. Karena keluarga tak akan lengkap jika tak ada seorang anak" balas Flo tersenyum

"Aku bahagia memilikimu" sahut Devan lagi

"Aku juga"

Devan mendekatkan wajahnya dan tak lama, bibir mereka saling bertemu. Devan mencium Flo dengan lembut dan Flo membalasnya dengan perasaan bahagia.

Mereka berdua saling beradu dan tanpa mau melepaskan pagutan mereka. Devan memeluk pinggang Flo lalu dia mengangkat Flo keatas pangkuannya. Flo terpekik kaget dan Devan mulai mencium bibir Flo dengan menggebu. Flo pun membalas hal yang sama. Mereka larut dalam ciuman mereka yang semakin intens di kamar mereka.

Flo membuka mulutnya dan Devan segera memasukkan lidahnya kedalam mulut Flo. Lidah mereka beradu satu sama lain. Tak menghiraukan waktu dan suara desahan yang mereka perbuat. Mereka terus berciuman menyalurkan perasaan cinta yang sangat besar diantara mereka.

"Aku mencintaimu Flo"

"Aku sangat mencintaimu Devan"

FIN

Akhirnya selesai juga cerita When Love Talked.
Gimana? Bagus nggak ceritanya?
Cukup memelahkan mengetiknya namun itu hal yang menyenangkan.
Jangan lupa di vote.... Untuk menghargai hasil karya orang 😊💋💞

When LOVE TalkedWhere stories live. Discover now