CHAPTER TIG DELPN (REVISI)

29.9K 1.4K 40
                                    

Btw aku baca semua comment kalian, dan itu sudah buat aku seneng karena baca semua comment kalian. Tapi tidak semua aku bales commentnya..mian. Sorry.

Btw kemaren -22/05/2017- hari 2 bulan cerita ini, dan author nggak nyangka cerita ini akan sampai 100k readers. Ini jangka yang singkat untuk mendapatkannya. Menurut Author.

Terima kasih atas comment dan vote kalian, love ya!

Happy reading guys~~~

Typo 999+++
_______________

Cinta hanya satu kata,
Namun mendeskripsikan semua rasa.
Cinta seperti waktu,
Tidak pernah berhenti.
Tapi semua tidak bisa lancar jika tanpa adanya kepercayaan di antaranya...

|/\/\|

KIMBERLY POV

Aku menaikkan tanganku ke depan, lalu wajahku aku naikkan ke atas. Melihat butir-butir putih yang berjatuhan menyentuh kepalaku dan tanganku. Rasanya dingin dan saat kulihat, butir itu sama seperti bunga es yang ada di lemari pendingin.

Salju.

Apa ini salju pertama di Australia?

"Snow!" Seru seorang anak kecil yang lucu di sebelahku. Aku melihatnya, ia sangat bahagia.

"Apa ini salju pertama disini?" Tanyaku kepada anak kecil itu yang sedang bermain dengan salju.

"Yes, apa kau baru pindah?" Tanya seseorang yang setengah paruh bayah. Aku tebak ia adalah ibu dari anak kecil ini.

"Iya, aku baru saja pindah kemaren." "Bersama pacarku." Ucapku

"Dimana pacarmu?"

"Ah ia tadi kembali untuk mengambil barang yang ketinggalan."

"Oh, dari mana kalian?" Tanya perempuan paruh bayah itu.

"Kami dari Amerika, New York."

"Apa dia pacarmu?" Tanyanya

Aku menoleh ke belakang dan melihat Shawn sedang berjalan mendekati ku. "Iya. Dia Shawn." Kenalku padanya.

"Umur berapa kalian?" Tanyanya. Apa dia sedang menginterogasi kita? Ia selalu saja bertanya.

Aku sedikit menoleh ke Shawn. Aku sedikit mengerutkan dahi. Shawn melihatnya dan sepertinya dia tahu apa yang ku maksud.

"Maaf Mam, tapi kita sudah harus pergi, bye." Ucapnya lalu menarik tanganku menjauh dari perempuan itu.

|/\/\|

Saat ini kita telah sampai di tempat kuliahku, dan sebelumnya aku belum memberitahu nama universitasku dan Shawn.

Australian National University.

Ya itu namanya, jika kalian tidak tahu kalian bisa mencarinya di internet. Itu Universitas yang baik di Australia setauku, makanya aku mengambilnya.

Sebenarnya Shawn ingin kuliah di Harvard University, aku mengijinkannya. Bahkan ia sudah mendaftarkan dirinya dan diterima disana. Saat ia bertanya Universitas mana yang akan datangi untuk melanjutkan sekolahku.

Aku menjawabnya Australian Nasional University.

Kita berbeda jalur. Tapi entah kenapa setelah aku menjawabnya ia begitu murung. Aku bingung.

Setelah beberapa minggu kemudian, ia nengajakku kencan. Dan disaat itu hal yang membuatku kaget datang, kenapa?

Shawn membatalkan keinginannya untuk kuliah di sana. Dan alasannya hanya karena ia tidak ingin jauh dariku.

Padahal kita bisa menggunakan hubungan LDR walaupun banyak yang bilang hubungan itu tidak akan berjalan lama.

Oke hanya itu balik ke cerita.

Sekarang kami telah berada di kelas kami yang akan menjadi kelas untuk aku dan Shawn belajar sampai kami selesai kuliah. Sebelumnya kami mengambil jurusan bussiness. Dikarenakan kami akan meneruskan perusahaan orangtua kami.

|/\/\|

Istirahat..

Aku menghela nafas lalu meminum minumanku. Aku lelah, bagaimana tidak? Baru hari pertama masuk, dosen sudah memberi aku tugas yang menyusahkan.

Tapi untuk Shawn , itu hanyalah hal yang mudah karena otaknya yang cerdas. Jika saja aku mempunyai otak seperti dia, pasti aku akan santai, tidak seperti sekarang.

Aku duduk di taman yang dikelilingi rumput yang rapi. Walaupun ada sebagian rumput yang tertutupi salju sekarang.

Beruntung ada matahari yang menghangatkanku, kalau tidak aku bisa mati kedinginan.

"Kim sebentar lagi kita ada kelas. Ayok." Ajak Shawn sambil mengulurkan tangannya kepadaku.

Aku tersenyum sebelum meraihnya. "Pelajaran apa habis ini?"

"Entahlah aku tidak ingin mengetahuinya, aku hanya tau jamnya saja." Ucapnya dengan kekehnya.

Aku melirik ke handphoneku lalu melihat jadwal. Oh ternyata akuntasi.
Okay jalani saja..

"Akutansi." Ucapku dnegan nada rendah.

"Ah..padahal aku tidak ingin mengetahuinya, tapi karena kau sudah mengatakannya, terima kasih."

"Hmm," aku hanya berdeham.

"Kenapa hanya hmm?"

"Karena tidak yang lain." Ucapku asal-asalan, sungguh kenapa moodku jadi berubah tiba-tiba. Aku jadi lebih seperti..oh my god apa aku baru periode? Biasanya kalau sikapku seperti ini aku sedang masa periode.

"Aku ingin ketoilet."

"Aku ikut."

Aku langsung memasuki toilet lalu memasuki tempat yang kosong. Beberapa saat kemudian...

Oke aku 'iya'.

Aku lupa membawanya. Akhirnya aku mengambil handphoneku lalu mengirim pesan ke Shawn.

Kimberly : Shawn..
Shawn : kenapa harus pesan kalau kita bisa bicara?

Kimberly : tolong aku..
Shawn : aku masuk.

Kimberly : tidak - tidak diam disana, aku hanya ingin minta tolong untuk membelikan sesuatu..
Shawn : sesuatu seperti apa?

Kimberly : roti jepang.

Ya roti jepang, para gadis tahu kan apa maksudku.

________________
-
-
-
-

Kalian tahu kan apa itu roti jepang wkwk

-
-
-
-

Jangan lupa vote n comment yah gais thankyou

Love, hug, and kiss,
M.Y

1.55 AM

2017.05.23

[ASB #1] MY POSSESSIVE BADBOY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang