Part 8 - Something about Reputation

Zacznij od początku
                                    

Matahari sudah tidak terlalu terik saat Kay masuk ke hutan dan berjalan di jalan setapak. Ia masih ada di area Blackmere Park meski sudah berjalan cukup jauh. Lisette masih melakukan pengepasan pakaian dan begitu banyak orang berlalu lalang di kamar mereka sehingga Kay tidak mungkin bisa mengerjakan jahitannya. Jadi ia memutuskan untuk membawa satu dan mengerjakannya di taman sambil memberi makan bebek-bebek di sungai, melempar batu dan beberapa kegiatan tak berguna lainnya. Kay bergegas kembali setelah bosan, tapi ia malah tertarik untuk masuk ke hutan lebih dalam. Sejak dulu ia memiliki jiwa petualang dan rasa ingin tahu yang tinggi.

Siang terasa lebih lama dan membosankan karena musim panas telah tiba. Satu-satunya hiburan bagi masyarakat di musim panas ini adalah season di mana mereka akan menghadiri banyak pesta dan bertemu dengan manusia lain untuk membicarakan gosip atau skandal terbaru. Kay agak sangsi bagaimana ia akan berbaur dengan mereka nanti. Ia tidak memiliki kenalan satu pun di London. Dan ia juga tidak tahu gosip apapun yang sedang terjadi.

Tapi ia juga tidak berharap terlampau besar pada hidupnya dalam lingkup sosial London nanti.

Tiba-tiba Kay mendengar suara tembakan hingga ia terkesiap sambil berjongkok menutup telinganya.

"Ya Tuhan!! Apa kau tidak apa-apa, Miss?!"

Sebuah suara membuat Kay terkejut. Ia menoleh ke asal suara yang berasal dari sebelah kanan jalan dan melihat ada seorang pemuda berambut pirang bergelombang di sana sedang berlari menghampirinya. Tampaknya ia bangsawan dilihat dari penampilannya yang elegan meski hanya memakai kemeja putih, rompi tanpa jas dan celana cokelat yang dibungkus sepatu bot hitam. Di tangan kanannya tergenggam senapan yang biasa digunakan untuk berburu.

"Aku hanya terkejut." sahut Kay dengan napas pendek-pendek. Pria tadi memegang tangan Kay untuk membantunya berdiri.

"Apa kau tidak tahu di sini wilayah untuk berburu?"

"Berburu?"

"Benar. Hari ini kebetulan kami berburu. Blackmere mengajakku."

"Apa Anda tamu Lord Blackmere?" tanya Kay.

"Begitulah."

"Maafkan aku. Aku tidak apa-apa. Aku akan kembali." Kay bergegas pergi dari tempat itu. Ternyata ia memang sudah berjalan terlalu jauh.

"Tunggu. Boleh aku berkenalan denganmu, Miss?" pemuda itu berjalan mengikuti Kay. Ia terlihat baik dan ramah jadi Kay pun tidak keberatan jika menjadi temannya. Di desa ia biasa berteman dengan laki-laki maupun perempuan.

"Tentu saja. Namaku Kay."

"Aku selalu senang berkenalan dengan wanita biasa. Tidak perlu aturan yang menyebalkan. Namaku George." Pria bernama George itu menghadangnya hingga Kay berhenti.

"Senang berkenalan dengan...Anda." ucap Kay dengan canggung. Ia tidak tahu harus memanggil apa karena pria bernama George itu memperkenalkan diri dengan nama, bukan gelarnya. Entah pria itu bergelar atau tidak. Pria itu kini menatapnya naik turun dan Kay merasa tidak nyaman.

"Apa kau baru bekerja di sini? Aku tidak pernah melihat..."

"Sommerby, apa kau ada perlu dengannya?" sebuah suara yang Kay kenal menyela pembicaraan itu. Lord Blackmere ada sekitar sepuluh langkah di depan mereka bersama pria yang dulu Kay lihat saat pertama kali datang ke sana.

"Aku belum pernah melihat yang satu ini sebelumnya." sahut George dengan santai. Berarti pria itu benar bangsawan karena Lord Blackmere memanggil George dengan gelarnya.

"Dia tamu nenekku di sini. Bukan pelayan."

"Oh, Tuhan," George menatap Kay naik turun. "Kupikir siapa..."

Something About YouOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz