Chapter 16

5.7K 513 70
                                    

Hari ini aku akan menemanimu sampai malam," ucap Sakura dengan nada memaksa. Ia tak mempedulikan Sasuke yang tampak keberatan dan bersikap menolaknya mentah-mentah.

Sore ini Sakura memutuskan untuk mengunjungi lelaki itu sendirian dan membawakan pasta tomat hasil masakannya sendiri. Ia tak ingin lelaki itu kesepian berada di dalam kamar perawatan nya tanpa seorangpun di sisinya. Dan ia bahkan bertekad untuk pulang ketika lelaki itu sudah tidur meskipun rumah sakit adalah tempat yang membuatnya merasa tidak nyaman. Sejak tadi ia sudah melihat roh-roh dalam berbagai wujud di rumah sakit, beberapa roh orang yang sepertinya baru meninggal bahkan juga muncul di siang hari

"Tidak, kau harus pulang setelah jam kunjungan berakhir."

Sakura menggeleng, "Tidak. Aku akan pulang setelah kau tidur."

"Hn? Mengapa tiba-tiba ingin menemaniku? Kau taruhan lagi? Atau aniki menyuruhmu?"

Sakura merasa agak kecewa. Ia tidak menyangka Sasuke malah mempertanyakan niat baiknya.

"Tidak. Aku hanya ingin menemanimu saja. Lagipula aku juga sudah bilang pada orang tua ku, kok."

Sasuke tak memiliki pilihan lain. Ia dengan terpaksa mengiyakan ucapan Sakura. Lagipula entah kenapa ia malah merasa lebih senang ditemani gadis itu ketimbang sendirian seperti biasanya.

"Ya sudah."

Sakura tersenyum tipis. Ia segera mengeluarkan kotak plastik berisi pasta yang ia buat khusus untuk lelaki itu.

"Omong-omong aku membawakan pasta untukmu. Makanlah."

Sasuke menerima kotak makan itu dan melirik Sakura yang menatapnya lekat-lekat, "Kau sudah makan?"

Sakura menggelengkan kepala. Namun ucapan lelaki itu membuatnya merasa senang. Lelaki itu memperhatikan dirinya.

"Aku diet, jadi tidak makan malam."

Sasuke menatap tubuh Sakura dari ujung kaki hingga ujung kepala. Rasanya tubuh gadis itu normal-normal saja. Mengapa harus diet? Rasanya ia tak pernah mengerti dengan alasan wanita yang berniat diet meskipun sebetulnya sudah kurus.

"Sayang sekali. Padahal aku baru akan memberikan coklat untukmu," Sasuke menyeringai.

"Eh? Coklat? Mengapa kau akan memberikannya untukku?" Tanya Sakura sambil mengernyitkan dahi.

"Okaa-san meminta supir mengantarkan beberapa cemilan. Namun banyak yang tidak bisa kumakan," sahut Sasuke sambil menunjuk kantung plastik yang berada di nakas. "Ambil saja yang kau mau."

Sakura mengambil kantung yang ditunjuk Sasuke dan melihat berbagai cemilan didalamnya. Hampir semua cemilan itu adalah makanan manis dan Sasuke jelas tidak menyukainya. Ia bahkan mendapati beberapa batang coklat susu didalamnya serta biskuit manis lainnya.

Sakura agak heran dengan maksud ibu Sasuke memberikan makanan manis pada anaknya yang jelas-jelas tidak suka makanan manis. Apakah ibunya mengira jika Sasuke menyukai makanan manis seperti Itachi?

"Mikoto-obasan memberikan semua ini padamu?"

"Hn."

Sakura mengambil sebuah coklat susu merek favoritnya dan menunjukkan coklat itu pada Sasuke, "Aku ambil ini, ya."

"Itu saja?"

"Eh? Kalau aku ambil lebih tidak apa-apa, nih?" Sakura merasa agak tidak enak meskipun ia ingin mengambil lebih. Sebetulnya banyak camilan di dalamnya merupakan favoritnya. Ia bahkan menemukan beberapa biskuit import yang tak pernah ia lihat di supermarket yang biasa ia kunjungi.

Sixth SenseWhere stories live. Discover now