"Lebih baik kita semua pulang. Devan harus istirahat" ucap Flo saat dia melihat jam di HPnya. Sekarang sudah pukul tujuh malam

"Bener juga. Kita semua balik dulu Van. Inget, jangan lama lama nggak masuk sekolah lo, keenakkan lo lagi" cibir Nathan dan semua pada tertawa kecuali Devan

"Lo kira gue mau sakit apa?" Sungut Devan kesal

"Udah udah Devannya nggak usah di goda. Ayo kita pulang. Van, kita bakal datang lagi ya" pamit Laila

"Oke. Kalian hati hati pulangnya"

Semua mengangguk lalu pergi setelah berpelukkan bergantian. Flo mendorong kursi roda Devan menuju kamar Devan.

Flo memapah badan Devan lalu dia letakkan di kasur

"Aku ambilin baskom sama air ya. Badanmu harus di lap"

"Aku bisa mandi sendiri Flo" gemas Devan melihat Flo yang over protektif

"Nggak. Kamu harus banyak istirahat. Walaupun kamu baru beberapa kali kemo, tapi kamu tetap menjaga kesehatan dan energimu. Kamu tenang aja"

Flo bergegas menuju kamar mandi dan mengambil perlengkapan untuk mengelap badan Devan. Devan hanya menghela nafas menurut

Flo membawa baskom lalu handuk kecil

Devan membuka baju atasnya dan sekarang Devan half-nacked.
Flo agak gugup melihatnya. Devan yang tahu Flo gugup hanya tertawa kecil

Flo memeras handuk kecil itu lalu dia mengoles handuk itu ke badan Devan. Flo juga mengulang mencelupkan lagi handuk ke baskom lalu memerasnya.

Flo mengelap dengan tangan agak gemeteran. Namun dia harus menormalkan kegugupannya karena dia harus segera membersihkan badan Devan

Flo bingung cara membersihkan kaki Devan. Dia sungguh gugup.

"Biar kaki, aku yang bersihin" ucap Devan menawarkan hal itu. Dirinya sungguh ingin ketawa melihat ekspresi Flo. Flo mengangguk mendengar ucapan itu.

Flo pergi menuju kamar mandi. Devan tertawa pelan melihat Flo dengan muka memerah tadi mengelap badannya

****************

Flo balik ke rumahnya sekitar jam delapan. Dia sudah mengganti baju yang ia bawa dari rumah saat sekolah karena dia akan bersama Devan

"Flo pulang" ucap Flo di ruang keluarga bersama kedua orangtuanya dan kakaknya berada di situ

"Gimana keadaan Devan?" Tanya Alvian

"Lebih baik"

Flo duduk di samping Alvian. Flo menyandarkan badannya di sofa sambil memejamkan mata

"Flo mau makan?" Tanya Reila melihat wajah pucat dan lelah Flo

"Nggak deh ma. Flo baru makan di rumah sakit sama temen temen juga"

"Kamu istirahat Flo. Mukamu pucat sayang" sahut David yang melihat wajah anaknya

"Iya. Flo kayaknya capek banget hari ini. Flo naik dulu"

Semua mengangguk dan Flo mengambil tasnya dan membawanya ke kamarnya di lantai dua. Sampai disana, Flo langsung menaruh seragam kotornya di kamar mandi lalu dia mencuci muka dan gosok gigi.
Flo langsung tidur karena dirinya sangat capek entah mengapa sekarang sangat capek

***************

Flo membuka matanya saat merasakan ada yang mengguncangkan badannya

"Flo bangun. Udah jam enam lewat" suara Alvian terdengar di telinga Flo. Flo membuka mata dan kepalanya sangat sakit

Flo memegang kepalanya. Alvian bingung dan memegang dahi Flo. Mata Devan melotot kaget

"Kamu sakit Flo. Kamu nggak sekolah sekarang. Kakak mau panggil mama dulu" perintah Alvian lalu dia berjalan keluar meninggalkan Flo di kamarnya

"Huft...." Flo menghembuskan nafasnya lalu kembali tidur

"Flo..." Reila berjalan menuju Flo yang terbaring di tempat tidurnya

"Kamu makan dulu ya. Habis itu minum obat" Flo hanya mengangguk menyetujui

Flo merasa kepalanya sangat pusing. Dia juga merasa badannya panas.

Alvian datang bersama nampan setelah sejam yang lalu. Alvian menaruh nampan itu di meja lalu mengambil mangkuk di nampan itu

"Kamu makan ya. Nih" Flo membuka mulutnya dan Alvian menyuapi Flo
Flo memakan makanan dengan pelan dan perlahan

"Kakak udah kasih tahu Laila kalau kamu sakit"

Flo hanya mengangguk. Dia tak ada tenaga untuk berbicara. Kepalanya sangat pusing hari ini


SEE YOU NEXT CHAPTER

When LOVE TalkedWhere stories live. Discover now