Chapter 03: Executor dan Guide (3)

119 9 3
                                    

Executor tak akan mampu mengoptimalkan kemampuan sejatinya tanpa adanya Guide di sisinya. Hubungan antara Executor dengan Guide memiliki ketergantungan satu sama lain. Di satu sisi Executor membutuhkan Guide sebagai senjata serta pemandu mereka. Dengan adanya Guide, mereka mampu melepaskan kemampuan mereka sampai batas maksimal. Sementara di sisi lain Guide membutuhkan mereka untuk memburu Devourer. Dengan adanya Executor sebagai pelaksana tugas, mereka mampu bertahan hidup dengan mengkonsumsi jiwa Devourer. Hal itulah yang membuat hubungan di antara keduanya sangat tergantung satu sama lain.

"Brengsek yang bisanya hanya bersembunyi!"

Sena menggertakan giginya. Dia merasa geram karena orang itu sangatlah licik. Orang itu menyerangnya lalu kabur ke dalam kegelapan. Menunggu kesempatan selanjutnya, orang itu kembali muncul di titik buta Sena. Setelah menyerang Sena, orang itu akan kembali menuju sisi gelap guna menunggu kesempatan selanjutnya lagi.

Sena mengusap pipinya yang tergores. Darah mengalir dari bekas luka tersebut, namun Sena mengabaikannya.

"Tidak kusangka kau akan bermain petak umpat denganku... di sana!"

Menemukan sebuah puing bangunan di lantai, Sena memungutnya dan kemudian melemparkannya pada sudut gelap.

Swosh!

Sebuah puing bangunan melesat terbang bagaikan sebuah lesatan peluru. Dengan tubuh fisiknya sebagai Executor, Sena mampu meningkatkan kekuatan lemparannya yang bahkan menyamai kekuatan sebuah meriam.

Bang!

Sebuah suara teredam dapat terdengar ketika puing bangunan itu mengenai targetnya. Dengan gerakan cepat Sena segera bergegas menuju sudut gelap dan mendapati luka berdarah pada kening orang tersebut.

Orang itu berdarah. Meskipun dia hampir dikuasai oleh Devourer, namun tubuh fisiknya masih merupakan tubuh fisik manusia biasa. Hanya beberapa peningkatan fisik saja yang membedakannya dengan tubuh fisik manusia normal lainnya. Kecepatan serta kekuatan orang yang telah dimiliki oleh Devourer akan meningkat dua sampai tiga kali lipat. Maka tidak heran dengan kecepatan yang tadi orang itu tampilkan dia mampu melukai Sena.

"Heh."

Sena mengangkat kaki kanannya yang akan dia gunakan untuk menginjak orang itu. Namun orang itu seolah tak peduli dengan pendarahan di kepalanya dan balas menerkam ke arah Sena.

Sena menghentikan kaki kanannya di pertengahan udara dan dengan cepat segera mengayunkannya dari atas ke bawah bagaikan kampak. Orang itu yang bergegas menerkam segera terkirim mundur hingga tubuhnya menghantam tembok bangunan. Dikarenakan usia tua dari bangunan tersebut, temboknya langsung hancur dan menimpa tubuh orang itu. Tembok tersebut hancur dan membentuk gunung dengan sisa-sisa puing tembok.

Kepulan debu segera memenuhi ruangan tersebut. Sena menyipitkan matanya ketika dia sedang memfokuskan pandangannya pada puing-puing tembok yang terhalang oleh debu. Lalu telinganya menangkap suara langkah kaki yang bergegas masuk dari arah luar.

"Sena, berani-beraninya kau meninggalkanku!"

Sekilas Sena menoleh ke arah suara tersebut berasal. Pemilik dari suara tersebut adalah orang yang dia kenal. Pemandunya baru saja tiba dengan sekeliling mulutnya yang dipenuhi oleh sisa-sisa es krim. Bahkan bukti dari keberadaan es krim tersebut masih ada. Es krim yang tentunya hanya tinggal stiknya saja masih berada di genggaman tangannya. Gadis kecil itu mengeluh karena Sena telah meninggalkannya.

"Jangan mengeluh dan cepatlah bantu aku!"

"Tidak mau!"

"Apa? Hei, ini serius, aku sedang menghadapi Devourer, tahu."

Executor GuideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang