(1) Sudut Pertama; Lara

966 27 2
                                    

Di bagian dalam ruangan itu, terdengar alunan musik bergema
Memecah keheningan alam bawah sadarku, bahkan aku tidak mengerti mengapa pikiranku terus bersembunyi diantara keramaian orang disekitar

Kala itu hujan semakin menghanyutkan lamunku, menikmati segelas frappucinno dingin
Pasti kau bertanya mengapa aku memesan minuman dingin ketika udara diluar sana basah
Entahlah, aku hanya menyukainya

Seperti halnya menyukai sesuatu yang tidak memerlukan alasan di dalamnya
Kau hanya perlu melihat tawanya kemudian kau tertawa
Kau hanya butuh mendengar suaranya kemudian kau bernafas lega, bahwa ia baik-baik saja

Sampai lamunanku berkesiap,menyadarkan alam bawah sadarku
Disana masih ada kehidupan,masih ada harapan yang kau gantungkan
Namun juga ada banyak harapan yang seharusnya sudah kau tinggalkan

Sambil menatap langit luar yang tidak menampakan guratan birunya,aku kembali mengenang.
Bahwa jauh didasar sana,ada beberapa hal yang belum sempat kutanyakan
Ada beberapa hal yang belum jelas dijabarkan

Mungkin saat ini langit tau, bahwa penikmatnya sedang tidak baik-baik saja
Langit tau ia menjatuhkan air untuk membuatnya menyadari akan satu hal
Apa?

Ia akan tetap menjadi bumi yang selalu menerima hujan, meskipun hujan menjatuhkan semua tetesan nya ke bumi, meskipun hujan menjebaknya diruangan ini
Ia tetaplah Bumi
Tetap menerima hujan dengan apa adanya

Sesederhana, Cinta yang tak terbalas

Sudut CakrawalaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora