She sleeps alone
My heart wants to come home
I wish I was, I wish I was beside you
She lies awake
Im trying to find the words to say
I wish I was, I wish I was beside you

" Happy birthday Aira, happy birthday Aira," tiba-tiba segerombol siswa-siswi sekolah menghampiri Aira, yang di iringi oleh gitar dari Angkasa dan Gilang. Bahkan Arga dan Arya juga ada di sisi kedua sahabat laki-lakinya.

Guru-guru juga banyak yang ikut memberi kejutan pada Aira, dan satu orang kini menarik perhatian mata Aira. Bagas. Laki-laki itu membawa sebuket bunga melati kesukaan Aira.

" Selamat ulang tahun, Aira," bisik Bagas memberi bunga itu dan mencium kepala Aira pelan.

Seketika, Angkasa merasakan hatinya mati perlahan, kakinya bergemetar, air mata kini tertahan di pelupuk, rasa sedih kini membuatnya seketika bungkam dan rasa cintanya perlahan redup.

Tidak ada harapan.

***

Aira menerima hadiah pemberian Nanas, Satrio, dan Namira yang berisi foto komuk Aira yang di kolase dan di cetak dalam bentuk kanvas.

Pipi Aira memerah, " Anjir, jahat lu semua."

Nanas cemberut." Mahal tau nyetaknya, prosesnya juga seminggu, makasih kek apa kek.," Satrio mengangguk seraya menyerahkan satu kotak berukuran sangat kecil yang bisa di bilang sebesar kotak cincin pertunangan.

" Ciee Aira mau dipinang."

Satrio mendengus, " Najis."

Aira membukanya, dan sepertinya biasa saja. Flashdisk dengan kapasitas 32gb berwarna putih rapih di pita berwarna merah. " Kok flashdisk?" Satrio mengambil laptop Aira, lalu memasukkan flashdisk dan mata Aira membulat. Puluhan film kini rapih dalam satu file, film yang belum sempat Aira tonton karena berhari-hari ini wifi sekolah sedang terganggu.

Dan satu file yang menarik perhatian Aira.

Aira memutar video tersebut, terlihat banyak siswa-siswi yang Satrio rekam dengan background putih mengatakan selamat ulang tahun dan beberapa harapan untuk Aira ke depan. Dan kini giliran Angkasa mengatakan selamat ulang tahun di video yang terputar. " Ehm, selamat ulang tahun rese yang ke tujuh belas. Udah tua, jangan cepet pms. A lot stuff we do together, and I really hope that on this year all of your wishes will come true. Jangan suka jail ya, say, dan gue harap lo bisa di universitas yang sempet lo jadikan kandidat buat lo jadikan tempat untuk ikut jurusan sastra atau musik atau design,

" Gue inget banget, dulu lo pernah bilang mau banget daftar ke Julliard, sekolah musik ternama di Amerika. Tapi jangan di luar negeri ya, nanti gue kangen hehehe. Oh iya, makasih ya buat kenangan selama satu tahun, gue suka banget kita ngejalaninnya bersama-sama, entah itu sedih apa kebahagiaan yang pasti, don't ever and ever leave me alone, once again, happy birthday, don't be childish anymore." Aira hampir menangis. Angkasa baik sekali pada dirinya, entah Aira harus membalasnya apa.

Dan kini giliran Gilang. " Halo bocah goblok kesayangan gue, happy birthday yak. Jangan suka ngambek, jangan suka snapchat-in gue pake efek anjing atau rangkaian bunga di kepala, jangan suka ngajak berantem, jangan suka ngadu bacot lagi, jangan suka teriak gak jelas lagi, jangan jadi bocah lagi udah mau dapet ktp sama sim juga, pokoknya enjoy ya hari ulang tahun lo yang ke tujuh belas yang gak akan ke ulang dua kali," Aira tertawa sambil menghapus air matanya.

Aira terbahak melihat dua laki-laki yang biasa membuat harinya yang biasa menjadi luar biasa, Audra dan Rama. " Halo idiot, ha-be-de ya. Harapan kita cuman satu, semoga lo bisa jadi penikmat EDM. Aamiin."

Airisya,Where stories live. Discover now