8.Komplotan kelas

80 17 11
                                    

"Aku tidak bisa memilikinya bukan karena dia tidak menyukaiku. Tapi, aku terlalu banyak menimbang dalam memutuskan sesuatu, terlalu takut untuk melangkah maju. Padahal jika saja aku lebih dulu melangkah, mungkin sekarang aku sudah memiliki dia. Tetapi, aku malah hidup dalam keraguan, terlalu berfikir keras harus bagaimana. Jika sudah yakin seharusnya aku segera menyatakan, tidak baik menyimpan hal baik lama lama, nanti dia malah diambil orang."

-Breathtaking-

Franda menyerngitkan dahinya. "Play boy?"

"Selain itu?"

Franda terhenyak lalu mengangkat bahunya.

"Bara itu abang gue" singkat, padat, dan jelas. Mampu membuat Franda terhenyak sesaat.

"Abang lo? Kok bisa?" tanya Franda, begitu banyak pertanyaan yang hinggap diotaknya sekarang ini.

"Gue sama dia satu ayah tapi lain ibu, ayah menikah sama mama setelah ibunya Bara meninggal dunia. Dan saat itu umur Bara baru 2 tahun, tapi dia pasti ngenalin wajah ibunya. Waktu kecil dulu, kalo mama mau gendong dia, dia akan nagis sekencang kencangnya. Dia cuma mau diasuh sama baby sitter, seakan dia uda ngerti dengan umurnya yang masih dua tahun itu. Bara ga pernah terima sama kenyataan itu, dia benci gue dan mama gue sampe sekarang. Walaupun gue sama dia satu sekolahan, tapi kita ga pernah saling bicara, kalo ga sengaja jumpa, pasti pura pura ga liat. Drama ini yang selalu gue sama Bara lakuin tanpa ada yang tau, tanpa ada yang curiga, bagaimana pun juga, gue sama Bara tetap satu darah."

Franda kaget, bisa bisanya rahasia sebesar ini tentang sahabatnya dia tidak mengetahuinya. Imel dan Bara memang aktor yang hebat, mereka mampu menyembunyikan kenyataan yang begitu besar ini hingga bertahun tahun.

"Terus lo sama kak Bara ga tinggal serumah?"

"Enggakla, kalo gue sama dia serumah, otomatis semua pasti tau kalo dia abang gue. Dia tinggal di apartement yang dipenuhin ayah atas permintaannya, sedangkan gue, ayah dan mama tinggal dirumah. Sejak Bara pindah ke apartement waktu awal dia masuk SMA, kita putus hubungan. Ayah yang selalu ke apartement untuk sekedar jenguk dia atau bahkan bermalam. Sebelum dia tinggal di apartment, dia benar benar anak yang menutup diri, setiap gue dan mama dirumah dia ga pernah keluar dari kamarnya, bahkan makanannya aja dianterin ke kamar, kalo pergi sekolah waktu SMP dulu ga pernah pamit, langsung nyelonong aja. Pokoknya dari kecil hidup dia itu kosong, dia purapura bahagia aja. Dia ga seperti yang orang lihat."

Lagi lagi Franda terhenyak. "Sumpah gue baru tau semua ini Mel, sebegitu pahitnya hidup seorang Bara Prasetyo?"

"Ya Fran, hidupnya pahit, bahkan sangat pahit. Dia emang playboy, mungkin dengan cara itu dia bisa mengisi ruang kosong dihidupnya. Gua ga pernah marah kalo dia mau nakal, karna gue tau dengan cara itu bisa nambah rasa bahagianya."

"Tapi nasib Milly? Gue takut dia tersakiti karna Bara"

"Gue akan coba ngomong sama Bara" ucap Imel sembari menghembuskan nafasnya.

"Lo yakin?"

"Mungkin ini uda saatnya, gue sama Bara bukan anak anak lagi, seharusnya kita lebih bersikap dewasa. Gue yakin Bara pasti mau maafin gue."

Franda memeluk Imel dengan rasa haru.

***

Semua manusia dikelas ini sibuk dengan urusannya masing masing. Mereka berkumpul dengan tujuannya masing masing. Kelas ini terdiri dari empat komplotan, yang pertama komplotan depan, berkumpul untuk membahas pelajaran. Yang kedua komplotan tengah, berkumpul untuk menggosip. yang ketiga komplotan belakang, dimana komplotan biang kerusuhan berkumpul. Dipojok belakang tempat strategis untuk berbuat kejahatan, seperti menyontek, tidur, main ponsel, menonton lewat laptop, makan makan lalu memesan jajanan dikantin yang berada tepat dibelakang kelas mereka. Kalau ingin memesan, Darel sang ketua biang rusuh bisa berteriak kearah jendela, tukang kantin akan datang lalu memberikan pesanan lewat jendela yang memang tak berjirjak, simpel sekali. Dan yang keempat komplotan Franda, komplotan inilah yang paling mudah bergaul. Mereka bisa saja bergabung dengan komplotan yang lain demi tujuan masing masing. Bergabung dengan komplotan pertama agar mengerti pelajaran yang mereka bahas, bergabung dengan komplotan kedua agar tau gosip gosip hot yang sedang beredar luas disekolah ini karna komplotan ini pasti akan kecipratan gosip gosip terbaru, bergabung dengan komplotan ketiga agar bisa melakukan kenakalan, seperti memesan makanan atau mencontek tugas karna sama sekali tidak mengerti tentang pelajaran.

BreathtakingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang