5.Hujan

107 21 5
                                    

"Ajak aku bahagia, sampai aku lupa bagaimana rasanya terluka"

-Breathtaking-

Franda and the genk sedang menikmati jam istirahat di kantin sekolah, mengisi perut mereka yang keroncongan setelah pelajaran Fisika yang membuat mereka ampun. Franda sedang bertanya tanya dalam hati, siapa pria yang duduk disamping Gibran itu.

"Eh guys, kalian liat deh itu, yang duduk disamping Gibran itu siapa sih?"tanya Franda sambil mengacungkan jari telunjuk kearah Gibran.

"Anak baru kali" jawab Imel asal.

"Tapi kalo anak baru masa bisa sedeket itu sama Gibran" ucap Milly melihat pria itu.

"Itu Dirta" ujar Azizah setelah menatap pria disamping Gibran dengan teliti.

"Dirta? Kok lo kenal?" tanya Franda lagi.

"Dia itu sahabatnya Gibran, uda dari lama temenan tapi setahun yang lalu Dirta pindah ke Bandung. Dan mungkin dia pindah lagi kesini" Azizah menjelaskan, dia tetangga sekaligus teman kecilnya Gibran jadi wajar saja dia tau tentang Gibran. Dan pernyataan Azizah hanya di oh kan saja oleh Franda, Imel dan Milly.

***

"Ta akhirnya kita satu sekolah lagi ya haha" ucap Gibran senang.

"Iya dong, kita kan tak kan terpisahkan" ucap Dirta sambil menunjukkan deretan giginya, Gibran hanya tertawa renyah.

"Eh Gib lo tau gak si cici temen smp kita dulu?" tanya Dirta mengalihkan pembicaraan.

"Tau, kenapa emang? Dia abis potong rambut?" ucap Gibran asal.

"Bukan ah lo mah, Sekarang katanya dia hamil diluar nikah coyy" ucap Dirta setengah berbisik, takut jika ada yang mendengar pembicaraan mereka.

"Masih katanya kan, belum pasti" ucap Gibran.

"Hehe iya sih, gue tau lo suka yang pasti pasti karna lo butuh kepastian ahaha" ucap Dirta sambil tertawa.

"Apaansih" ucap Gibran memalingkan wajahnya. Kemudian tanpa sengaja matanya bertemu dengan mata wanita itu, wanita yang sangat dikenalinya, Franda. Cukup lama mereka saling tatap, hingga bibir Franda tertarik melekuk menciptakan sebuah senyuman.

"Ehemm" Dirta Berdehem untuk mencairkan suasana. Gibran dan Franda tersadar, seakan akan mereka tersipu malu dan salah tingkah. Kemudian Dirta berinisiatif mendekati gerombolan Franda, ia berjalan ke meja gerombolan Franda dengan wajah yang tersenyum penuh kemenangan.

"Hai ciwi ciwi, boleh gabung gak?" tanya Dirta menawarkan diri, seperti jual diri saja Dirta mah.

"Boleh kok, duduk aja" ucap Franda sambil tersenyum. Gibran yang kesal setengah mati melihat Dirta hanya tersenyum kecut.

"Anak baru kan ya?pindahan dari mana?"tanya Milly sepersekian detik setelah Dirta duduk dikursi sebelahnya. Padahal dia tau betul Dirta adalah siswa pindahan dari Bandung karna Azizah sudah memberitahukannya.

"Hehe iya, dari Bandung" ujar Dirta. Cukup lama Dirta berbincang bincang dengan keempat wanita itu sampai dia benar benar akrab. Gibran melirik mereka, kemudian dia berjalan ke gerombolan itu.

"Kalo gue boleh gabung gak?" tanya Gibran sambil menaik turunkan alisnya.

"Yaampun Gibrankuu kalo mau gabung ya gabung aja, gada yang ngelarang kok" ucap Imel, dia memang kagum dengan Gibran, hanya sebatas kagum saja tidak lebih.

BreathtakingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang