Sofia lalu melipat kertas itu dan dia menaruh kedalam amplop warna putih itu. Dia menutupnya dan dia menyerahkan ke Adam

"Kamu kasih Devan ya. Dia harus membacanya"

"Iya"

****************

Adam berlari kearah ruang UGD tempat istrinya. Dia mendapatkan telepon dari ibunya jika keadaan Sofia memburuk

"Sofia masih di dalam, ma?" Tanya Adam dengan nafas terburu buru

"Iya. Kita doain dia" ucap mama Adam.

Adam duduk disamping Devan yang tengah menangis.

"Kamu jangan nangis ya. Kamu doakan mama selamat" ucap Adam

"Iya pa" ucap Devan dengan suara terisak

Tak lama pintu terbuka. Adam berdiri dan berlari menuju dokter itu

"Gimana keadaan istri saya dok?" Tanya Adam tergesa gesa

"Maafkan saya"

DEGG

Adam diam membisu. Dia merasa jiwanya telah lenyap dengan kata kata dokter itu

"Maafkan saya. Istri anda tak bisa terselamatkan lagi. Dia sudah tenang diambil Tuhan. Kita hanya bisa berdoa saja. Saya permisi" Adam masih diam

Semua yang disana menangis, Adam menangis dalam diam. Devan yang mengerti ucapan dokter itu langsung menagis kencang

Adam masuk kedalam ruang UGD itu. Dia dapat melihat istrinya tertidur dengan nyenyak disana

"Sofia kamu bangun. Jangan tidur" ucap Adam menangis

"Kamu kok tenang banget tidurnya?" Tanya Adam

Kedua orangtuanya yang masuk dan melihat itu hanya menangis. Dia sangat terpukul melihat anaknya menangis dan juga menantunya yang telah meninggal.

Devan hanya menangis. Dia sangat sedih melihat mamanya terbaring tak bernyawa disana dengan pucatnya

"Papa seharusnya jaga mama" ucap Devan tiba tiba. Semua disana menatap Devan

"Papa harusnya ada pas mama sakit. Mama sekarang meninggal. Papa jahat" teriak Devan

Adam hanya menangis. Dia tak tahu harus apa lagi

FLASHBACK OFF

Devan terdiam mendengarnya. Dia mengerti kenapa bisa Adam begitu.

"Papa minta maaf Nak. Papa nggak ada saat kamu sedih dan mama yang dirumah sakit" Adam menangis tanpa isakkan

Devan tak tega melihatnya. Dia ternyata salah paham kepada papanya. Devan sungguh bersalah. Menyalahkan papanya yang tak salah atas kematian mamanya

"Maafin Devan pa" lirih Devan. Dia lagi teringat masa masa mamanya dirumah sakit

"Devan salah udah tuduh papa atas meninggalnya mama. Maafin Devan pa" Devan ikut menangis sama dengan Adam

When LOVE TalkedWhere stories live. Discover now