Spy (Behind The Story 2)

268 39 36
                                    


     "Ah! Iya, maaf-maaf. Sudah terhubung. Ini saatnya melakukan misi utamanya. Bersiaplah teman-teman!"

     Lee Changsub menekan enter setelah membuat scorpion menyentuh keyboardnya lagi, dan bertemulah mereka di dimensi putih itu, server ajaib yang hanya bisa dimasuki dua orang sekaligus dalam satu waktu dan terhubung dengan empat server tanpa putus selama tiga hari berturut-turut. Sungjae dan Ana mengaktifkan filter bahasa dalam server dimensi putih itu, juga mode audio sehingga mereka bahkan bisa mendengar percakapan Changsub dan scorpion.

     "Mereka bertemu, Nuna!"

     "Diam, dengarkan baik-baik sehingga kita tidak melewatkan kode instruksi yang dikirim Changsub. Aku sebenarnya tidak ingin mendengar bualannya, tapi mau bagaimana lagi. Kita sudah berniat membantunya, bukan begitu?" ujar Ana panjang lebar.

     "Aku akan mengijinkanmu mendengar suara Changsub Hyung selama tiga hari berturut-turut kali ini. Hari-hari berikutnya, kau hanya harus mendengarku, Nuna!" bisik Sungjae di telinga Ana. Wajah gadis itu memerah, suhu ruangan itu tiba-tiba memanas. Sungjae hanya menahan tawa melihat tingkah kekasihnya. Keduanya kembali memfokuskan diri pada misi mereka setelah Changsub mengirim kode kupu-kupu.

     "Oke, kita berperang sekarang."

     Peperangan yang terjadi antarserver, yang melibatkan dua animasi kupu-kupu itu terjadi pada hari kedua pertengahan malam waktu Korea. Waktu-waktu itu adalah waktu tersulit untuk Sungjae dan Ana yang terus terjaga. Kecepatan tangan mereka bahkan berkurang, juga suhu pc mereka yang kian panas membuat khawatir. Sungjae terus-menerus mengirim pesan untuk Changsub, namun beberapa kali ia kehilangan kontak dengan servernya. Karena tak ada pilihan lain akibat pesan-pesannya tidak terkirim, Sungjae dan Ana memutuskan mengirim kode-kode.

     Changsub menyadari servernya sudah beberapa kali terputus dengan server kedua temannya untuk sementara. Maka dengan berat hati ia berusaha menghubungkan server mereka lagi dan mengakhiri pertemuan singkatnya dengan scorpion, berharap ia takkan dilupakan sesingkat pertemuan mereka.

     Kode Changsub berhasil diterima server Sungjae dan Ana. Keduanya kemudian membalas pesannya dengan satu pukulan yang merusak server dimensi putih sekaligus. Rusaknya server dimensi putih itu akan mengembalikan scorpion ke tempatnya semula, sekaligus menjadi surge neraka yang akan dihadapi Lee Changsub.

     "Dia sudah kembali. Aku menyerahkan sisanya pada kalian. Jangan membuat kesalahan karena aku tidak akan membuat salam perpisahan," ujar Changsub berkelakar.

     "Sial! Dia satu-satunya saudara yang merepotkan," umpat Ana.

     "Sabarlah, Nuna. Dia baru saja berpisah dengan pujaan hatinya hahaha, kita harus mengembalikan dia ke dunia nyata supaya suatu hari nanti ia benar-benar bisa bertemu dengan gadis itu. Kita hanya harus menyelesaikannya dalam beberapa menit, lalu tidur di mana pun kita mau. Oke?" Sungjae mencubit gemas pipi Ana, membuat si gadis sekali lagi terbuai dengan manisnya kata-kata lelaki itu.

     Dalam waktu beberapa menit, Sungjae dan Ana memutus semua hubungan server yang terjalin dengan dimensi putih itu dan menghilangkan seluruh informasi dari server utama: server Changsub. Usai melakukan penghabisan, buru-buru Sungjae berlari ke ruang kerja Changsub, memastikan bahwa laki-laki itu benar-benar sudah kembali, sementara Ana menyandarkan punggungnya di badan kursi, ia lelah.

     "Apa Changsub sudah kembali?" tanya Ana ketika Sungjae berhasil menutup knop pintu ruangan itu.

     "Ia sedang membuat satu cup kopi di dapur sambil melamun. Ahhh, aku lelah sekali, Nuna. Kita bekerja keras selama tiga hari terakhir di rumah Changsub Hyung. Kita bahkan memindahkan komputer-komputer ini dari ruang kerjaku dan ruang kerjamu hanya untuk mengantisipasi akhir dari cerita cinta panjang Changsub Hyung. Bukankah kita hebat?" Sungjae menggumam panjang. Ia meletakkan kepalanya di bahu Ana, demikian juga sebaliknya. Ana menyandarkan kepalanya ke kepala kekasihnya, memejamkan mata, lalu keduanya teruai dalam mimpi indahnya masing-masing.


Musim semi 2017 datang belum lama ini. Sejak satu tahun lalu, Changsub tak pernah membahas pertemuannya dengan scorpion. Sungjae dan Ana juga tak menanyakan apa pun, menjaga agar kisah itu tetap menjadi milik lelaki itu.

     "Kalian tidak bosan bermesra-mesraan begitu di depanku?" tanya Changsub. Ia mengecup es krimnya lagi, mendinginkan perasaan irinya terhadap kedua temannya itu.

     "Kami sudah begini setiap hari, Changsub-ah. Dan baru kali ini kau mengomentarinya. Apa ada yang salah denganmu hari ini?" tanya Ana. Sungjae hanya mengangguk-angguk setuju.

     "Hanya saja... mataku pedas setiap kali melihat yang begini. Juga, kenapa kalian tidak bertanya apa pun tentang kejadian hari itu?" Changsub mulai membuka dirinya tentang pertemuan istimewa yang menyedihkan itu. Dihabiskannya es krim di tangannya, kemudian meraih satu cup kopi dan bersiap mendengar jawaban kedua temannya.

     "Kupikir itu tidak dibenarkan. Hyung pasti merasa sedih, jadi kami memutuskan tidak bertanya apa-apa. Apakah sekarang kami bisa menanyakan apa pun tentangnya?" tanya Sungjae. Ana menyenggol pundaknya, menginstruksikan untuk berhenti membicarakan hal itu, namun Sungjae tak menangkap maksud Ana, sama sekali.

     "Tanyakan satu hal yang benar-benar membuatmu penasaran," ujar Changsub sambil tertawa. Ia tak berpikir bahwa keduanya akan menjaga ketenangan perasaannya selama itu. Ada sebersit rasa bersalah karena membiarkan Sungjae dan Ana tak dapat memuaskan rasa penasaran mereka. Namun ia benar-benar menghargai upaya keduanya.

     "Satu hal? Baiklah. Seperti apa wajah scorpion? Hanya itu yang membuat kami penasaran. Benar, kan, Sungjae-ya?" tanya Ana manja.

     "Betul sekali, Nuna yang terbaik," ujar Sungjae membalas kemanjaan kekasihnya.

     Changsub membuang muka atas kelakuan kedua temannya. Mereka sungguh membuatnya iri. Juga pertanyaan itu. Changsub memang tidak pernah melupakan wajah scorpion, bahkan mengingat setiap hal yang ada pada gadis itu. Ia hanya tidak bisa menceritakan bagaimana wajah gadisnya karena sosok serupa tertangkap oleh sepasang matanya.

     "Teman-teman, ada sedikit drama yang akan kutunjukkan pada kalian. Ini akan menjawab pertanyaan itu," ujar Changsub. Pandangannya belum beralih dari sosok yang terekam dalam pandangannya.

     "Apa itu?" Ana penasaran. Ia bahkan mengabaikan sungjae yang masih ingin bermanja-manja dengannya.

     "Gadis itu, kertas scorpion, bahasa Inggris, dan pelukan." Changsub menjawab cepat, kemudian melenggang pergi menghampiri gadis yang dimaksudnya, meninggalkan pertanyaan lain di benak Ana dan Sungjae.

     "Jangan bilang kau mau menggodanya, Hyung!" Namun Changsub tak mendengar itu.

     Ana dan Sungjae hanya memperhatikan dari kejauhan sambil menebak-nebak kode seperti yang dikatakan Changsub. Keduanya berpikir, kemungkinan wajah scorpion seperti wajah gadis yang dihampiri Changsub jika nyatanya ia mengembalikan kertas bertuliskan ID hacker scorpion yang sengaja dijatuhkan laki-laki itu, mencoba berinteraksi dengan bahasa Inggris karena berasal dari luar negeri—Indonesia—dan Changsub memeluknya, tanda memang benar itu adalah scorpion.

     "Menurutmu, apa tebakan kita akan benar terjadi?" tanya Ana.

     "Kita sudah mengenal Changsub Hyung selama lebih dari lima tahun, kurasa dugaan kita dan kenyataan yang akan terjadi tidak akan jauh berbeda, Nuna..." Sungjae merasa percaya diri. Keduanya pun kembali mengamati Changsub dan gadis itu dari tempat mereka duduk berdua.

     "Sungjae-ya! Itu... kertas itu dikembalikan. Aku memang tidak mendengar percakapan mereka dari sini, tapi lihat ekspresi Changsub! Oh... oh... aaaaaa!!! Itu! Dia memeluk gadis itu! Itu scorpion!" Ana histeris dan tak sengaja menarik-narik pakaian Sungjae hingga berantakan. Sungjae juga tak menyadari bahwa pakaiannya sudah tak karuan bentuknya. Matanya memandang ke satu arah: pemandangan yang langka. Dari tempatnya, Ana dan Sungjae bisa melihat wajah bahagia, keceriaan, keterkejutan, dan ketidakpercayaan yang ditunjukkan Changsub. Ia terlalu bahagia. Entah drama apalagi yang akan menjadi penghubung kisahnya, yang pasti ia berhasil membuat scorpion mengingat dirinya setelah sekian lama. Tentu, karena pertemuan yang tidak biasa akan membekas dalam jangka waktu yang tak terkira.

END.. END..END. :)

[2017] SPY ☑Where stories live. Discover now