SPY (Part 3)

292 35 6
                                    

      "Ah, terserahlah. Ya, aku tidak mengerti. Bagaimana kau mengatakan bahwa serverku rusak ketika aku masih bisa menggunakannya dengan baik seperti sekarang ini," ujarku. Tanpa sengaja aku membuka kartu truf padanya: membuka kartu, bahwa aku sedang kacau dibanding dengannya.

     "Aku tahu kau salah satu hacker terbaik dari Indonesia, scorpion. Tapi apakah kau benar-benar tidak bisa membaca situasinya sekarang?" tanyanya. Ia terdengar tidak sabar. Itu memicu emosiku.

     "Bagaimana aku bisa tahu situasi ini ketika servermu tiba-tiba tergabung dengan serverku lalu kau mengatakan bahwa kedua server ini sudah rusak oleh seseorang. Ini sangat tidak masuk akal bagiku. Bahkan kau mampu meretas dan menciptakan komunikasi yang tidak pernah kuyakin ada sebelumnya."

     "Dia datang lagi! Scorpion, mengetiklah! Tekan apa pun. Aku akan mencoba semampuku untuk membantumu menjauh dari servermu!" perintahnya.

     Bukankah ia terlihat terlalu mendominasi dalam keadaan yang tidak jelas ini? Tidak ada alasan bagiku mempercayai segala yang diucapkannya. Changsub menyebut 'dia' seolah-olah orang yang dimaksud memang tengah melakukan sesuatu hal yang mengerikan pada kami. Ini terlalu tidak realistis, tapi entah mengapa jemariku kembali bergerak lincah di atas keyboard pc setelah instruksi itu. Aku tidak mempercayainya, tapi aku ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya di sini.

     Aku mengetik kode-kode baru, mencoba kembali memasuki server Changsub dengan menerobos password yang dikuncinya dari setiap sisi. Seperti berlomba dengan waktu, kode-kode yang kukirim kian stabil. Semakin lama aku mencocokkan kode-kode baru itu, serverku semakin mengimbangi servernya. Aku berhasil masuk. Entah mengapa ini jauh mudah dibanding sebelumnya. Tentu, aku tak juga peduli. Yang pasti, Changsub tak mencoba mengendalikan serverku dan aku pun demikian.

     "Pilihan yang bagus, Scorpion. Mari bertemu!" ujarnya tiba-tiba sesaat setelah aku berhasil meretas servernya dan mendapat segala informasi tentang dirinya. Ia, Lee Changsub. Laki-laki berkebangsaan Korea, dua puluh enam tahun, seorang White Hat. Hanya itu informasi yang kubagi denganmu, sisanya, akan kusimpan, itu rahasia.

     Aku terkejut mendapati seluruh layar LED dan pc-ku memutih, memancarkan sinar yang begitu menyilaukan mata hingga aku harus menempatkan telapak tanganku di depan wajah untuk menghindari silaunya. Beberapa menit bertahan dengan keadaan itu, kemudian aku pun menyingkirkan telapak tanganku dari pandangan dan mendapati ruangan kerjaku berubah total menjadi ruangan persegi putih yang kosong.

     Tidak membuka suara bahkan tak bergerak kemana-mana dan hanya berdiam di tempat, aku merasa kehilangan sesuatu dan mendapati kekosongan yang entah apa. Pikiran itu juga muncul: apakah baru saja aku berteleportasi? Mataku memandang ke segala arah, tak percaya. Apa ini kekonyolan lain setelah permasalahan server yang belum ada jawabannya? Bahkan, belum selesai menduga-duga dengan puas, di hadapanku tiba-tiba muncul siluet bening yang semakin jelas: siluet laki-laki.

     "Kau Scorpion, kan?" tanyanya sambil menatap lurus kedua mataku. Aku mengangguk seolah terhipnotis. Pikiranku belum bisa mengendalikan apa pun itu. Ini terlalu fiksi.

     "Aku Lee Changsub. Kau sudah tahu namaku dari layar LED itu. Aku minta maaf sudah tidak sopan melakukan hal ini, tapi kita tidak punya waktu. Dia sudah merusak server kita dan memasukkan sebuah kode virus yang bahkan bisa membunuh kita," tandasnya. Ia lalu menjentikkan jari tengah dan ibu jarinya sekaligus. Ruangan persegi serba putih itu kemudian berubah. Dua layar LED besar muncul di dinding seolah-olah mereka menunggu untuk dipanggil, demikian juga ratusan tombol kendali yang menyusul kemunculan layar besar itu.

     "Tunggu. Lima menit. Bisa kau jelaskan padaku apa yang terjadi dan mengapa aku terlibat dalam hal ini dalam lima menit?" tanyaku serius memecah keheningan usai terpana dengan semua hal di depan mata.

     Ia menghela napas singkat, mengajakku duduk di lantai putih tanpa bayangan noda itu dan mulai berbicara perlahan. Ia tampak lebih bisa mengendalikan keterburu-buruannya saat ini dibanding beberapa waktu lalu. Dimulainya cerita itu. Ia tengah berkonsentrasi memperbaiki sebuah server yang baru saja diretas oleh seorang cracker saat tiba-tiba ada sebuah jaringan yang mencoba menerobos passwordnya. Scorpion. ID-ku muncul di layar komputernya saat itu dan secara otomatis ia mencari tahu segala sesuatu tentangku dan mencoba masuk ke serverku sebagai gantinya. Ia menampakkan gambar dan ID-nya di layar pc-ku kemudian, membuatku menghentikan pekerjaanku, dan justru meladeninya hingga detik ini.

~ continue part 4

[2017] SPY ☑Where stories live. Discover now