02 | Revanie Gee Audya

1.3K 174 38
                                    

Perhatian!
Jangan sampe lupa vote and comment ya gais! Hehe😀

...Happy Reading...

°°°

Sambil menenteng tas ranselnya, di sepanjang koridor lantai dua Reno berjalan santai menuju ke arah kelasnya. Suara tawa anak-anak dari beberapa kelas yang dia lewati menemaninya hingga Reno tiba di depan kelasnya, 12 IPA-B. Reno baru boleh masuk kelas setelah dia menyelesaikan semua hukuman yang diberikan Pak Anton. Kini, jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi dan jam pelajaran kedua akan segera dimulai.

Sesaat setelah Reno membuka pintu, seisi kelas mendadak sunyi. Semua teman-teman kelasnya menatap kaget ke arah Reno. Dan dengan tampang tengilnya, Reno ketawa ngakak melihat respon teman-temannya yang kaget.

Reno merasa lega karena Bu Mira, guru mata pelajaran fisika sekaligus wali kelas mereka yang akan mengajar selanjutnya masih belum masuk kelas.

"Heee ngagetin aja lu bambang! Kirain Bu Mira yang datang!" sorak Ethan yang tengah asyik main gaplek di meja paling belakang bersama anak-anak cowok lain dan malah dikagetkan oleh kedatangan Reno.

"Panik kan lo semua, HAHAHAA MAMPUS!" ledek Reno seraya meletakkan tas ranselnya di atas meja.

Reno yang masih ngakak karena kejadian barusan dibuat terdiam seketika Reva—cewek yang duduk di belakang kursinya itu berdecak tidak suka karena kehadiran Reno di depannya. Bukannya merasa tersinggung, Reno malah menyeringai bersamaan dengan munculnya ide untuk menjaili cewek yang membencinya itu.

 Bukannya merasa tersinggung, Reno malah menyeringai bersamaan dengan munculnya ide untuk menjaili cewek yang membencinya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Revanie Gee Audya, cewek manis berambut panjang yang biasa dipanggil Reva itu merupakan salah satu siswi berprestasi di Haba. Sejak kelas 10 Reva sering kali menjuarai olimpiade biologi dan kimia di tingkat nasional. Karena prestasinya itu, namanya banyak dikenal oleh para guru dan juga siswa-siswi Haba. Reva juga turut aktif dalam organisasi PMR maupun PMI ketika masih kelas 10 dan 11. Namun, semenjak ia memasuki tingkat kelas 12, Reva jadi jarang menghadiri perkumpulan organisasinya. Karena disibukkan dengan kegiatan les, Reva juga sangat berambisi untuk meningkatkan nilai-nilainya agar dapat melanjutkan pendidikan di kedokteran universitas impiannya.

Reno memutar kursinya, kemudian duduk menghadap ke belakang, tepat ke arah Reva.

Melihat itu, Reva semakin dibuat risi dan ingin sekali melempar cowok itu dengan kotak bekalnya supaya Reno menyingkir dari hadapannya. Namun, Reva mengurungkan niatnya sebab dia masih punya hati nurani.

"Mau apa lo!" bentak Reva dengan alis tertaut kesal.

"Rev, lo suka ya sama gue? Jujur." tanya Reno dengan kedua tangan menopang dagu.

"Dih amit-amit! Gak usah geer deh lo!" balas Reva dengan nada nyolot beserta ekspresi jijik menatap cowok itu.

Reno menegakkan posisi duduknya menjadi tegak. Matanya menyipit menatap gadis di depannya itu dengan wajah serius. "Lah, kata si anu sejak kelas sepuluh lo cinta mati sama gue. Tapi karena malu, jadi lo pendam terus. Gak papa Rev, gue bakal nerima lo apa adanya kok." Reno hendak meraih tangan Reva. Namun, cewek itu langsung menumbuk lengan Reno hingga cowok itu kaget bukan main.

RENO: An Annoying GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang