II.9 Logika Cerita

Mulai dari awal
                                    

Tidak ada spoiler, tapi pembaca dituntun ke arah yang jelas untuk menemukan apa yang penulis inginkan. Untuk itu, tanda-tandanya harus diberikan pada waktu yang tepat, dalam jumlah yang tepat, sesekali disisipkan clues  untuk elemen surprise dan twist.

Reaksi pembaca di akhir cerita yang logis bisa seperti ini: Oh, pantas dia tidak mau lewat tangga, harus pakai lift, ternyata ini sebabnya. Oh, ternyata ucapan sambil lalu itu penting banget untuk menjelaskan kejadian ini.  Ah, ternyata sifat slengean dia untuk menutupi kelemahan ini. Dst.

Sebaliknya, reaksi di akhir untuk cerita yang tidak logis: Sudah jelas itu rumah hantu, masuk pula ke sana. Sudah tahu lelaki itu brengsek, mau saja ditinggal berdua dengannya. Tadi dibilang dia pemberani, kenapa jadi penakut begini? Katanya, kekuatannya tidak ada yang menandingi, kenapa kalah? Untuk raja dengan bala tentara sebanyak itu, masa sih menangkap pencuri kecil saja enggak bisa? Rahasia sepenting  itu kok enggak dijaga, mudah banget diketahui orang.


Bagaimana Agar Ceritaku Logis?

Fiksi terbagi menjadi dua aspek besar: Kebahasaan dan Konten.

Aspek kebahasaan ibarat mobil pengantar es krim. Dan konten/ceritamu adalah es krim yang diangkut oleh mobil tersebut. Kalau mobil pengantar tidak dilengkapi sistem pendinginan yang baik, maka es krim akan rusak di sepanjang jalan. 

Ide sebagus apa pun kalau tidak diantarkan dengan kebahasaan yang baik, maka ceritamu tidak akan sampai sesuai dengan yang kamu inginkan. Pembaca kecewa.

Aspek Kebahasaan

Pada segi kebahasaan, logika cerita dibangun dari unsur terkecil, yaitu pilihan kata. Harus tepat (tidak salah kata, tidak ambigu) dan efektif (mengena).

Lalu kata-kata itu dirangkai menjadi kalimat yang masuk akal.

Dan setiap kalimat dialirkan dalam struktur yang pas untuk membentuk paragraf yang padu. (strukturnya bisa kronologis, komparatif, sekuensial, kausal, dll.)

Antarparagraf kemudian dihubungkan dengan kalimat transisi yang memuluskan penyampaian gagasan.

Tahu-tahu saja, halaman demi halaman, bab demi bab, dibaca tanpa hambatan. Flowing. Mengalir. Pembaca menikmati ceritamu, bukan hanya karena isinya yang bagus, mudah dipahami, tapi juga ada keindahan, bahkan pesan-pesan implisit!

INI KUNCI YANG MEMBUAT PEMBACAMU STAY

Banyak penulis hanya berfokus pada ide besar mereka. Ice-cake tujuh tingkat. Tapi tidak memperhatikan kendaraan pengangkutnya. Alias tidak peduli dengan aspek kebahasaan. Kosakata miskin, sering salah pilih/tulis pula. Kalimat tidak bisa dipahami karena keliru atau boros kata. Paragraf tidak padu karena gagasan di dalamnya tanpa struktur yang jelas, berulang-ulang, melompat-lompat, tidak runut, tidak efektif, tidak logis.

Bukan Ice cake tujuh tingkat, pembaca hanya mendapati lelehan yang tidak keruan bentuknya.

Catatan: Aspek Bahasa dan Kebahasaan akan dibahas lebih mendetail di bagian terpisah.


Aspek Konten

Ide cerita bisa apa saja. Silakan. Kamu boleh menulis tentang cewek polos yang pergi ke kota besar kemudian tertipu lelaki hidung belang dengan rayuan gombal sampai akhirnya ternoda. Atau tentang bad boy beku yang jadi CEO dan ternyata keturunan vampir. Whatever.

Tapi jangan menyinggung kecerdasan pembaca dengan menggampangkan.

Kok bisa hari gini ada cewek dengan mudahnya ketipu lelaki? Mau saja dikasih minuman?

A Sweet Treat For Wattpad AuthorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang