Part 23🍁Other Fact

1.2K 117 28
                                    

Bukankah takdir seakan mengikat mereka? Buktinya setelah sekian tahun lamanya mereka bertemu kembali.

Ada rasa kekesalan yang semakin memuncak saat ia memutuskan menemui pria paruh baya itu. Padahal ia sudah berjanji tak akan menemuinya lagi. Sepertinya ia sudah tak menganggap pria itu sebagai appanya lagi.

"Lee Donghae." Lirih Tuan Cho.

"Haha, kurasa anda terlalu terkejut dengan kedatanganku." Ujar Donghae yang menanggapinya sambil tertawa. Ini lucu. Sepertinya orang itu tak menginginkan kedatangannya ketempat ini kan?

"Ba-bagaimana bisa kau, maksudku kenapa baru sekarang kau menujukkan dirimu lagi?" Donghae berdecak saat mendengarnya. Sepertinya orang agung itu ingin mengatakan, "Seharusnya kau tak datang kesini."

"Maaf jika kedatanganku membuatmu tak nyaman, tapi ada hal yang harus kutanyakan kepada anda secara langsung." Ujar Donghae yang masih menggunakan bahasa formalnya lalu duduk begitu saja meski sang pemilik gedung ini belum mempersilahkannya.

"Kurasa kau sudah cukup bahagia dengan satu anak laki-lakimu." Ujar Donghae sinis sambil memainkan bola kristal yang terletak di meja CEO itu.

"Apa maksudmu? Aku mempunyai tiga orang anak. Kalian semua adalah anakku. Kau, Luhan dan Kyuhyun." Ujar Tuan Cho membantah ucapannya. Donghae tertawa keras saat mendengarnya. Ucapan pria itu sungguh konyol.

"Kau bahkan mengusir eomma, bagaimana mungkin kau menganggap aku dan Luhan adalah anakmu?" Sinis Donghae.

"Kau benar, itu adalah kesalahanku seharusnya aku tak melakukan itu meski aku tak mencintai eommamu tapi sekarang aku sadar seharusnya aku bisa menerimanya lebih baik lagi dan bertanggung jawab sebagai seorang ayah. Kau harus tau, aku sudah lama mencari keberadaan kalian. Bahkan hingga detik ini tapi terlalu sulit bagiku menemukan kalian." Donghae memutar matanya malas. Yah. Memang dia berusaha sebisa mungkin agar pria tua itu tak dapat menemukan keluarganya tapi ia tak sangka jika appanya itu masih mencari keberadaannya. Yang benar saja? Pasti itu hanya kebohongan dari mulutnya.

"Aku kemari bukan untuk mendengar usahamu dalam mencari keluargaku."

"...."

"Aku ingin bertanya kenapa anda tega merebut kekasihku untuk bisa bersama dengan si Cho Kyuhyun brengsek itu?!" Teriak Donghae dan bangkit dari duduknya dan mulai menatap sosok yang dulu sangat ia sayangi itu.

"Berhenti berkata kasar tentang Kyuhyun! Bagaimanapun juga ia adalah adikmu, Donghae." Peringat Tuan Cho agar Donghae menjaga ucapannya yang terlampau kasar.

"....."

"Apa maksud ucapanmu tadi? Merebut siapa yang kau maksud?" Ujar Tuan Cho tak mengerti.

"Aku tau anda berpura-pura." Desis Donghae.

"Aku sungguh tak mengerti ucapanmu Lee Donghae." Ujarnya lagi.

"Anda adalah orang yang merebut Song Sera agar bisa bersama Kyuhyun lagikan? Tak bisakah aku mendapatkan kebahagianku sendiri? Kenapa harus Kyuhyun yang mendapatkan segalanya? Wae?" Ucap Donghae dengan nada keras dan mata yang sudah berair sepertinya pria itu sudah tak sanggup melanjutkan kalimatnya lagi.

"Ak-aku sungguh tak tau." Ujar Tuan Cho. Sungguh ia tak mengetahui jika kekasih Sera adalah Donghae. Ia tersenyum miris, ternyata dunia ini sungguh sempit.

"Bisakah kau tak ikut campur lagi dalam kehidupanku dan keluargaku?" Tanya Donghae yang terdengar lemah.

"Donghae, apa kau masih membenciku karena menelantarkan eommamu? Aku minta maaf. Aku sungguh menyesal jadi bisakah kita berdamai?" Tawar Tuan Cho. Donghae menatap pria itu tak percaya. Bagaimana mungkin ia dengan mudah memberi maaf kepadanya?

Autumn•Kyuhyun [On Hold]Where stories live. Discover now