Purnama lari dari lapangan itu sekencang – kencangnya sambil menangis tersedu – sedu. Dengan kondisi emosi yang sedang meluap – luap di dalam diri purnama.
Purnama ingin sekali bercerita kepada seseorang, dia butuh seseorang untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam hatinya. Saat ini purnama butuh seseorang sebagai tempat bersandar.
Tapi purnama bingung harus kepada siapa dia harus bersandar, kemana dia harus pergi. Dengan linangan air mata purnama tidak memiliki tempat yang lebih baik selain pergi kedalam hutan.
walaupun didalam hutan itu tidak ada orang yang bisa menghapus air matanya, tetapi hanya didalam hutan itulah purnama bisa sepuas – puasnya berteriak mengungkapkan segala emosinya, hanya didalam hutan itulah purnama bisa berteriak sekencang – kencangnya mengungkapkan segala isi hatinya purnama berlari dan terus berlari kedalam hutan.
Purnamapun berteriak sambil menangis, "ya tuhan,,,, kenapa engkau memberikan ujian yang begitu berat kepadaku ? Apa salahku tuhan ? Apa salahku ? Kini tak ada satu orangpun berada disampingku. Mereka setiap hari selalu mengejek dan menghinaku, karna orang tua dan keluargaku mengasingkan aku didesa ini. Rasanya aku sudah tidak sanggup lagi tuhan untuk menghadapi semua ini seorang diri. Aku hanyalah anak biasa, aku tak berdaya, aku lemah, aku sudah tidak sanggup lagi, kenapa tidak kau ambil saja nyawaku ? Aku sudah tidak sanggup lagi utuk menghadapi semua ini, ejekan, penghinaan, penderitaan dan penyiksaan yang aku hadapi setiap hari, aku sudah tidak sanggup lagi tuhan untuk menampung semua ini.... Ohh tuhan.... Tolonglah hambamu yang lemah dan tak berdaya ini... ( purnama menangis sekencang – kencangnya, dan perlahan dia menangis sambil terduduk dikedalaman hutan )
![](https://img.wattpad.com/cover/104187280-288-k929824.jpg)
DU LIEST GERADE
SANG PURNAMA
Aktuelle LiteraturDiangkat dari sebuah kisah nyata, yang kemudian difiksikan, kehidupan seorang anak perempuan yang diasingkan kesebuah desa yang bernama desa kesedihan. tetes air mata yang mengalir setiap hari. sebuah penderitaan yang tiada henti, karna sosok penyih...